1

21 1 0
                                    

-Desember, 2024-

Khansa POV's

hari ini adalah salju pertama, hari dimana mengingatkan semua perjalanan hidup ku sampai pada tahap ini,

tahap dimana aku bisa merasakan kehangatan dibawah dinginnya salju,

dimana aku bisa merasakan kebersamaan didalam kesendirian,

dimana aku bisa terseyum dengan manis melihat matanya,

dimana aku bisa dengan puas berkata 'aku mencintaimu' kepada orang yang benar benar aku cintai dan benar benar mencintaiku.

dan dimana aku bisa memutar semua memori tentang aku dengannya.

-Oktober, 2014-

"oy pemilihan ratu sama raja angkatan bakal digelar besok?"

"iya iya, denger denger si khansa dicalonin lagi tuh!"

"wah? kalo gitu gue yakin khansa yang menang"

"sama itu, Calvin! lo tau kan dari anak IPS-2 anak kece itu lohh"

samar samar terdengar suara dua insan membicarakan seorang casanova sekolah, Khansa salshabila Renata. biasa dipanggil khansa, umur 17 tahun, dah kelas 2 SMA, statusnya, hmmm-- HTS an sama anak namanya rio. Rio mahendra. Cowo kelas 3 yang paling dipuja puja oleh para cewe sesekolahan, cowo basket yang jago banget main piano, tapi satu hal yang selalu bikin khansa kesel tentang rio,

"KENAPA DIA SAMA GUE CUMA HTS AN SIH?" dalam seminggu khansa bisa berkali kali menyebut kata kata ini dalam diary kecilnya,

oke, balik ke cerita, jadi Khansa dicalonin sama temen temenya sebagai ratu angkatan, pas kelas satu Khansa udah pernah dapet gelar ini, dan pasangan dia tahun lalu adalah Dimas. Dimas Anggara. Mantan terindahnya,


kalau kata orang orang, mantan terindah itu gaada? kalau menurut Khansa itu ada, yang 'terindah' bisa jadi 'mantan' karena dia adalah orang yang bener bener kita cintai sepenuh hati tapi dia gak bisa mencintai kita sepenuh hati. makanya mereka putus.


"dia adalah mantan terindah gue, walaupun gue bukan mantan terindah dia." kata kata itu pun sering terukir dalam diarynya.

sekarang Dimas udah pindah ke Sydney, walaupun Khansa dan dimas cuma pacaran 3 bulan, Khansa bener bener frustasi 9 bulan men-jomblo dan gak bisa lupain dimas,

tapi sekarang Khansa tau bahwa dia harus buka pintu hatinya untuk dicintai dan mencintai lagi.

"RENATA!"

ow, seseorang membuyarkan lamunan kecil Khansa tentang dimas. itu andin, Andina Hasna, sahabat baik Khansa. dia selalu manggil nama belakang Khansa, renata.

"yow my little hasna, thank you udah ngebuyarin lamunan nostalgia gue" jawab Khansa yang sebenernya rada kecewa karena ia masih ingin bermain main dengan pikiran konyolnya.

"ah elu nostalgia mulu, tuh dicariin rio di kelas, dia ke kelas nyari lo ribut ribut tau ga" bales andin dengan tergesa gesa.

Khansa pun bergegas ke kelas, 'siapa tau gue mau ditembak dengan surprise bunga dan coklat lezat khas belgia' batin khansa.

***

Di kelas, terlihat rio yang bingung mondar mandir karena kesalahannya, 'semoga khansa gatau' batin rio.

Sampai di kelas Khansa liat rio dengan kecenya duduk di atas mejanya, dan Khansa samperin dia. semua orang biasa aja karena walaupun Khansa dan rio gaada status, mereka udah sering mesra mesraan didepan anak anak sekolah. bahkan banyak anak anak yang suka bikin 'khansa-rio shipper'

"apa" jawab gue ketus karena ternyata dia gabawa coklat dan bunga seperti yang gue harpakn

"cek loker dulu dong" jawab rio singkat

'yes' batin khansa senang akan membayangkan hari ini adalah hari jadinya. dan, WOW. ADA COKLAT. ADA BUNGA. seperti yang Khansa harapkan.

dan ada surat, 'jangan jangan bener dia mau nembak gue' batin khansa singkat

dengan senyum senyum Khansa membuka surat itu, senyuman manis khas seseorang yang sedang jatuh cinta.

dan seketika senyuman manisnya hilang,

'Khansa, maaf ya gue masih belum bisa kasih kepastian tentang hubungan kita. aku mohon kamu jangan berpindah hati. aku sayang banget sama kamu. kasih aku waktu lagi.

"kenapa ri? apa salah gue? gue kurang apa sama lo?" tanya Khansa dengan lembut, berusaha menahan amarahnya yang sudah diujung tanduk. kalau rio salah ngomong, Khansa bisa aja ngabisin rio di tempat.

"Gak bisa aja sa, gue bener bener gabisa, maafin gue ya. gue masih sayang banget kok sama lo, cuma itu bukan yang gue mau" jawab rio memelas.

"gue kira kita bener bener satu hati, gue kira hati kita bener bener berjalan beriringan. bersama sama. tapi ternyata gue salah. lo cuma seakan berjalan beriringan, tapi hati lo udah ketinggalan jauh" jelas Khansa menahan tangis, Hatinya terelalu sakit untuk marah, ia terlalu sedih dengan dirinya sendiri yang selalu berekspetasi lebih.

"Gue cape"jawab khansa pelan dengan melempar surat-sialan- pada lelaki itu sambil berlali meninggalkan kelas,

Ini bukan yang pertama kalinya Rio minta maaf karna belum bisa menjadikan hubungan Khansa dan Rio 'serius', dan yang paling khansa kesali adalah karena Khansa masih belum bisa berhenti berharap dan selalu percaya bahwa rio adalah 'takdir' lanjutnya

Kalau secara Logika, memang harusnya cewek paling gak suka di HTS-in, gak dikasih kepastian tentang hubungannya. bukannya gimana gimana, tapi kalau HTS itu lebih sering berakhir dengan cowok yang pergi tanpa penyesalan dan 'hanya pergi' karena sudah bosan, dan alasan pergi yang sangat simple 'kan kita bukan siapa siapa' what the hell?! Khansa benar benar hilang harapan,

Terlihat Khansa menangis sambil berlari menuju toilet, terdengar suara suara temannya memanggi, Khansa gak peduli.Khansa merasa dia terlalu sakit untuk meduliin mereka, karna sekarang Khansa harus mulai meduliin dirinya sendiri.

tibatiba..

'BRUK'

"AHHHHHHHH!"







Hiiii
Ini cerita pertama yang aku publish di wattpad walaupun udah seabrek konsep tapi gaada yang aku publish publish,
Maafin kalo aneh banget dan aku berharap kalian ngasih saran buat penulisan aku yang masih sangat acak acak an ini

First snow in seoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang