Part 3

29.2K 948 9
                                    

"Guukk.. gukk.." sebuah suara anjing yang cukup dekat dengan mereka membuat Sean dan Ashley tersadar dan mulai duduk dengan normal dan mengambil jarak. Wajah Ashley nampak memerah menyadari bahwa ia dan Sean hampir berciuman. Begitupun dengan Sean, ia menghela nafas, dan mengalihkan pandangan untuk mengurangi perasaan canggung dan gugupnya.

Ashley melihat kearah belakangnya, terdapat seekor anjing ras Siberian Husky tengah menatap mereka sambil menggerak-gerakkan ekornya, membuat Ashley membulatkan matanya.

"Tommy!!" seru Ashley membuat anjing yang ada didekatnya tadi menggonggong dan berlari menerjang Ashley hingga membuatnya terdorong kebelakang.

"Ashley, are you okay?!" panik Sean sambil berusaha menarik anjing tersebut dari atas tubuh Ashley, membuat Ashley terkikik geli.

"I'm okay uncle, kau tak perlu khawatir,dia anjing yang baik" balas Ashley sambil menepuk lengan Sean.

Setelah anjing tersebut beranjak dari atas tubuh Ashley, Sean pun membantu Ashley untuk bangkit, namun anjing bernama Tommy tersebut justru menerjang punggung Sean dan membuat Sean menimpa Ashley yang ada dibawahnya.

"Uncle, are you okay?" panik Ashley sambil menepuk pelan pipi Sean, membuat Sean yang awalnya sempat memejamkan mata mulai membuka mata dan menemukan Ashley dibawah tindihannya.

"Uncle? Apa punggungmu sakit?" Ashley masih panik melihat reaksi Sean yang hanya diam menatapnya. Ia pun mengusap pipi Sean dengan lembut untuk menyadarkan Sean.

"Uncle, kenapa kau hanya diam saja?" tanya Ashley, namun yang terjadi justru Sean kembali mendekatkan wajah mereka, membuat keadaan seperti sebelum anjing bernama Tommy tadi merusaknya.

'Oh God! What's going on with me? I wanna touch her lips now' seru Sean dalam hati dengan tatapan dalam pada kedua mata Ashley.

Sean terus mendekatkan wajah mereka hingga saat hidung mereka kembali bersentuhan, sebuah suara kembali menghentikan keinginan terbesarnya saat ini.

"Good Tommy!! Kau benar-benar pandai membuat suasana menyenangkan bagi sepasang kekasih" seru seseorang dengan kekehan gelinya, membuat Sean tersadar dan segera bangkit dari posisinya diatas Ashley. Dan untuk kedua kalinya wajah Ashley kembali memerah karena malu.

"Ahh.. I'm sorry Ashley, aku tidak bermaksud mengganggumu dan kekasihmu saat akan berciuman. Aku akan segera pergi bersama Tommy. Kau bisa melanjutkannya." Kekeh seorang lelaki itu yang kini telah memegang tali leher si anjing.

"Don't say that Dev, kau salah paham." Ashley nampak gugup mengatakannya.

"It's okay Ash, kau tak perlu malu padaku." Ucap laki-laki tersebut membuat Ashley semakin menunduk malu.

"Well, who is he? Kau tak ingin memperkenalkan kekasih mu padaku Ash?" tanya laki-laki tersebut, sedangkan Sean masih senantiasa diam disamping Ashley.

"Eung.. baiklah, Dev.. perkenalkan, namanya adalah Sean. Dan dia..." ucap Ashley menggantung karena bingung harus mengatakan status Sean dengannya.

"I'm her uncle, Sean. And what's your name?" saut Sean membuat lelaki tersebut terkejut.

"I'm Devward. Ahh.. aku tidak percaya jika kau.. uncle? Really? Kalian.. ingin menipuku?" ucap lelaki bernama Devward tersebut dengan ekspresi terkejutnya.

"Kami tidak menipu mu Dev, I'm sure about it." Balas Sean, yang anehnya justru membuat Devward menyeringai.

"Hmm, Fall in love with your nephew right? I see. Okay Tom, kita harus segera pulang agar tak menganggu sepasang kekasih ini, bye Ash, Sean." Seru Devward sambil berlari bersama dengan Tommy si anjing, meninggalkan kegugupan antara Sean dan Ashley.

'Sialan sekali Dev' batin Ashley mengumpat ketika mendengar tawa geli Devward dari kejauhan yang saat ini menyebabkan kecanggungan diantara dirinya dan Sean.

"Eghm.." Sean pun berdehem untuk lebih mencairkan suasana, namun Ashley senantiasa berdiri menunduk menatap sepatunya. Tanpa persetujuan Ashley, Sean meraih tangan Ashley dan menggenggamnya, membuat Ashley menatapnya.

"Kurasa kita harus pulang sekarang." Ucap Sean dengan senyum termanisnya, membuat Ashley ikut tersenyum melihatnya. Sean pun menarik tangan Ashley lembut, berjalan bersamanya.

Uncle My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang