Seorang gadis yang lahir dari kesalahan kedua orang tuanya. Yang tinggal jauh dari tempat kelahirannya. Yang keberadaannya harus di rahasiakan untuk melindungi dirinya sendiri.
Namun, apa daya jika tiba-tiba sebuah ramalan datang dan mengatakan tent...
Lagu Alan Walker-Faded pun habis, sementara tangisan Viona semakin menjadi-jadi
"Ugh, mom dimana kau?, Hiks...uh kenapa tangisan ini tak bisa berhenti?" Ucap Viona pada dirinya sendiri
Namun, ingatan-ingatan saat Steve mengubah segala emosinya menjadi bahagia seketika muncul di kepalanya seperti film. Membuat air matanya berhenti sejenak
"Steve" gumamnya, Viona pun menuju ke kamar Steve
Di depan kamar Steve...
Tok...tok...tok..
"S....Steve?" Panggil Viona setelah mengetuk pintu kamar Steve.
Kreeek...
Pintu tersebut pun terbuka dan tampaklah wajah dingin Steve
"Ak-"
"Untuk apa kau kesini?" Tanya Steve dengan sinis. "bukankah kau sudah punya 'dia' untuk membuatmu bahagia, untuk apa kau kesini?, Sana temui dia saja" sambung Steve dengan sinis
Spontan Viona diam seribu bahasa, iapun menundukkan kepalanya, menyembunyikan gumpalan air di matanya sambil mengedip-ngedipkan matanya membuat gumpalan air di matanya perlahan-lahan memudar.
Iapun mulai menatap Steve dengan tersenyum paksa.
"Huh....jika itu keinginanmu maka akan terkabulkan" ucap Viona dengan suara bergetar. Ia terdiam sejenak membiarkan Steve mencerna perkataannya. Lalu iapun berlari menuju kamarnya dan menutup pintu dengan keras
Steve hanya bisa terdiam dan mencerna apa maksud perkataan Viona.
Di kamar Viona...
"Hiks....hiks...Mom, aku benar-benar kesepian sekarang. kenapa kau melakukan ini kepadaku Dewi Zura?" Ucap Viona sambil menangis sejadi-jadinya.
Iapun berjalan keluar menuju taman belakang tanpa menghiraukan Sanya yang ada di ruang tamu, dimana disana ada pohon mawar yang bergerombol dengan indah, iapun menggunakan sihir floranya dan membuat pohon itu menyibak menampakkan pintu putih nan indah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di kamar Steve...
Sanya datang tiba-tiba sambil marah-marah
"Hey, apa yang kau lakukan pada gadis malang itu hingga ia menangis dan berlari hah? Kau ini kenapa sih?" Ucap Sanya dengan emosi
"Hey, kau yang kenapa?, Tiba-tiba datang ke kamarku dan marah-marah, lagi pula Viona sudah punya 'dia' untuk membantunya" ucap Steve
"Hey, apa kau tidak tahu?, Viona sedang terguncang, gelang kehidupannya retak" ucap Sanya 'to the point' yang spontan membuat Steve membelalakkan matanya
"Apa katamu?" Tanya Steve tak percaya
"Huh, baru sekarang kau peduli?" ucap Sanya
Namun, Steve tidak mendengarkannya
"Dimana Viona sekarang?" Tanya Steve
"Tadi sih aku lihat di taman belakang" ucap Sanya yang tidak di jawab oleh Steve, dan malah berlari menuju ke taman belakang
Di taman belakang....
Viona pun mendekat dan membuka pintu itu, terlihatlah tempat indah dengan pohon-pohon vines besar berwarna ungu, pink, dan putih
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Viona terus berjalan hingga tibalah ia di pohon vines tua yang berisi hanya sedikit bunga, dan di pohon itu tergantung Batang kayu kecil berdiameter 20 cm yang membentuk lingkaran dan terdapat banyak goresan pedang, yup, tempat latihan,
Viona pun mengambil pedang yang tergantung di pohon tersebut dan mulai berdiri di tengah-tengah lingkaran tersebut, membentuk kuda-kuda dan menggunakan kekuatan angin untuk menggerakkan batang-batang kayu tersebut, iapun mulai menebas, menendang, menusuk, dan mendorong. Sesekali ia terkena Batang kayu tersebut membuat lebam, dan goresan-goresan kecil di tubuhnya
Crashing, hit a wall Right now I need a miracle Hurry up now, I need a miracle Stranded, reaching out I call your name but you're not around I say your name but you're not around
I need you, I need you, I need you right now Yeah, I need you right now So don't let me, don't let me, don't let me down I think I'm losing my mind now It's in my head, darling I hope That you'll be here, when I need you the most So don't let me, don't let me, don't let me down D-Don't let me down
Don't let me down Don't let me down, down, down Don't let me down, don't let me down, down, down
R-r-running out of time I really thought you were on my side But now there's nobody by my side
I need you, I need you, I need you right now Yeah, I need you right now So don't let me, don't let me, don't let me down I think I'm losing my mind now It's in my head, darling I hope That you'll be here, when I need you the most So don't let me, don't let me, don't let me down D-Don't let me down
Don't let me down Don't let me down, down, down Don't let me down, down, down Don't let me down, down, down Don't let me down, don't let me down, down, down
Oh, I think I'm losing my mind now, yeah, yeah, yeah Oh, I think I'm losing my mind now, yeah, yeah
I need you, I need you, I need you right now Yeah, I need you right now So don't let me, don't let me, don't let me down I think I'm losing my mind now It's in my head, darling I hope That you'll be here, when I need you the most So don't let me, don't let me, don't let me down Don't let me down (kayunya pun berhenti)
Yeah, don't let me down Yeah, don't let me down Don't let me down, oh no Said don't let me down Don't let me down Don't let me down (Viona menancapkan pedangnya di tanah) Don't let me down, down, down (Viona mulai terduduk lemas de samping pedangnya sambil menangis keras)
Tanpa ia ketahui sedari tadi ada seseorang yang memperhatikannya dari balik pohon dengan raut wajah menyesal
Xoxoxo Gimana part ini?, Suka gak?, Bagus gak?, Semoga aja kalian suka yaaa, And don't forget to vote and comment ya mwah:* Love Love <3
