The war

837 44 2
                                    

"APA?!" Ucap mereka ber7 spontan, sambil saling tatap. Murid-murid yang lain sudah keluar menuju lapangan.

"Steve, ambil semua senjata kalian, cepat" ucap Viona tegas

"Baik" ucap Steve sambil mengembangkan sayap putih dengan sulur-sulur merahnya

Steve pun segera pergi menuju rumah Viona untuk mengambil semua senjata mereka. Dan tak lama kemudian Steve pun kembali membawa 5 senjata. Viona pun dibuat bingung

"Mana senjataku? Katana ku?" Tanya Viona menyadari senjatanya tidak di bawa oleh Steve

Steve pun mendekati Viona "Tidak, kau tidak boleh ikut" ucap Steve

"Tapi ini tugasku Steve" ucap Viona sambil menepis tangan Steve. Ya Viona mulai kesal, karena bagaimana mungkin Steve bisa mengaturnya. disini ialah pemimpinnya

"Tidak kau tidak boleh pergi" ucap Steve, "dan aku akan berusaha mengalahkannya" lanjutnya

"Tidak-"

"Bersumpahlah, bahwa kau tidak akan keluar dari ruangan ini. Bahkan kau tidak akan mendekati pintu" ucap Steve memotong ucapan Viona sambil memberikan Viona belati. Viona pun menunduk

"Aku tidak bisa" ucap Viona. namun keputusannya berubah begitu melihat wajah sedih Steve, ia tahu Steve benar-benar tidak ingin ia terluka. Sambil terisak Viona pun melukai tangannya sendiri dengan belati yang di berikan oleh Steve dan meneteskan darah itu di atas kepala Steve "aku bersumpah, bahwa aku tidak akan keluar dari ruangan ini. Bahkan aku tidak akan mendekati pintu" ucap Viona sambil menunduk

Steve pun memeluk Viona, dan dibalas erat oleh Viona "maafkan aku Vi, tapi aku tidak ingin kau terluka" ucap Steve berbisik. Viona pun mulai terisak

"Tapi bagaimana jika kau yang terluka atau kalah?" Tanya Viona disela-sela isakannya

"Lebih baik aku kalah dan terluka.  daripada aku harus kehilanganmu atau melihatmu yang terluka" ucap Steve yang seketika membuat Viona tertegun dan menundukkan kepalanya dalam-dalam

Steve pun mulai melepaskan pelukannya . Lalu mereka ber6 pun pergi menuju lapangan sekolah, meninggalkan Viona sendirian.

Di lapangan

"VIONA KELUAR KAU, aku punya kejutan untukmu" ucap Ellcyana dengan seringai jahatnya

"CEPAT KELUAR VIONA, ATAU KUHANCURKAN SEKOLAH INI" ucap Ellcyana geram

"Itu tidak perlu 'Ellcyana' atau harus kupanggil 'Aunty' ?" Ucap Steve penuh penekanan. Spontan Ellcyana menoleh

"Oh kau rupanya Stevano, apa kabar?, Kau merindukanku?" Ucap Ellcyana dengan suara dilembut-lembutkan

"Cih, merindukanmu?, Bahkan melihatmu sekarang aku tak sudi !" Ucap Steve geram

"Oh, sedihnya" ucap Ellcyana pura-pura sedih

"Sudahlah, beri tahu kami apa maumu kemari?" Tanya Jonathan

"Apa mauku?, Aku hanya ingin PUTRI DARI PENGKHIANAT ITU " ucap Ellcyana

"Jangan harap kau bisa menyentuhnya!!" Ucap Steve geram. Spontan Steve langsung menyerangnya, namun dengan cepat Ellcyana menghindar, perang pun terjadi.

Para Golbin-golbin dari Ellcyana mulai maju dan menyerang. Steve, Jonathan, Thomas, Elena, Sanya, dan Stella mulai memainkan senjata mereka, kadang menebas, menusuk, dan menyayat menggunakan pedang, kadang juga menghindar dengan cara terbang dan menarik busur dan anak panah, kadang juga menendang. hingga para Golbin-golbin itu hampir habis. setelah para Golbin-golbin kalah, giliran para Troll yang maju.

Troll-Troll memang bukan musuh yang mudah di kalahkan, karena mereka memiliki tubuh setinggi 2 meter, kekar, dan sangat ganas, para Troll tidak mudah dipengaruhi, mereka hanya menurut pada tuan mereka. Mulailah Steve, Jonathan, Thomas, Elena, Sanya, dan Stella kewalahan. Mereka kesulitan melawan para Troll-Troll itu.

Hingga tanpa sengaja saat Steve menusukkan pedangnya di keki seorang Troll, ia terendang dan pedangnya hampir mengenai salah seorang siswi yang menonton. Namun, Steve tidak menghiraukan, ia kembali berlari dan menyerang Troll-Troll itu, karena memang tidak ada waktu untuk meminta maaf.

Namun, Viona merasa risih, ia takut para manusia akan terluka, meskipun ia tidak suka dengan manusia, karena menurutnya manusia itu terlalu menyayangi ego mereka sendiri. Tapi ia tidak boleh egois, iapun mendirikan pelindung dari es dan petir, agar tidak ada yang bisa melukai para manusia.

Kembali ke perang...

Meskipun Steve, Jonathan, Thomas, Elena, Sanya, dan Stella lelah dan sempat kewalahan, mereka tetap unggul di perang ini, dan Ellcyana pun mulai geram ia pun menyuruh pasukan perinya (para peri yang memihak dirinya) dan kini Steve, Jonathan, Thomas, Elena, Sanya, dan Stella mulai benar-benar kewalahan. Mereka pun mulai terpukul mundur

"Ugh apa yang harus kita lakukan?" Tanya Steve saak mereka mulai berdekatan dan di kepung banyak pasukan. Sambil terus menyerang.

"Ugh, sialnya kita tak menyiapkan strategi" ucap Sanya

"Sial, rupanya mereka sengaja, supaya kita tak sempat membuat strategi" ucap Thomas

"Huh, jadi begitu ya?" Ucap Steve sambil menyeringai, ia pun mengambil busurnya. "Lindungi aku!" Ucap Steve, tanpa banyak tanya temannya yang lain langsung melindunginya, Steve pun mulai mengarahkan anak panahnya ke arah Ellcyana. Dan anak panahnya pun melesat ke arah Ellcyana, namun, anak panahnya malah ditangkap dengan tangan kosong oleh peri lain. Peri itu mengenakan jubah hitam yang menutupi Kepalanya.

"Sejak kapan peri-peri baik seperti kalian menyerang dari belakang?" Tanya peri itu

"Itu suara...."

"Suaraku" ucap peri itu sambil melepas jubahnya. Membuat Steve, Jonathan, Thomas, Elena, Sanya, dan Stella terkaget

Xoxoxo
Mangap ya eh, maaf ya Aouthor udah gak update lama, 🙏 yang mau maafin Aouthor mangap 😄, gadenk canda, garink ya #plak. 😵😧 Ok maafin Aouthor. Semoga kalian suka ama part ini, dan maap klo ngegantung, soalnya Aouthor suka ngegantung in, gadenk orang Aouthor aja ga pernah pacaran or dotembak #plak. 😱😱 Ok aku kapok. Bye👋
And Don't Forget to Vote and Comment ya mwah :* 💏
Lope lope <3

Fire & Ice FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang