Always Crying

998 53 6
                                    

Viona masih terduduk lemas, di sana, di tengah-tengah lingkaran tempat ia latihan, dengan pedang yang tertancap di tanah di sampingnya, air matanya tak henti-hentinya menetes. Kini keadaannya sangatlah buruk membuat orang yang melihatnya akan merasakan apa yang ia rasakan, bahkan pohon-pohon yang ada di dekatnya pun ikut menunjukan kesedihan mereka, Dan juga seorang pria yang sedang bersembunyi di balik sebuah pohon vines, siapa lagi kalau bukan Steve. Ia merasa sangat menyesal karena telah bersikap dingin pada Viona tadi, keadaan Viona ini membuatnya tak dapat menahan dirinya, iapun mendekati Viona

"V......Vi" panggil Steve, namun, Viona tetap pada tempatnya dan tidak menolah sedikitpun, seolah-olah ucapan Steve hanyalah bisikan-bisikan dari angin

Steve pun ikut duduk di samping Viona, mengangkat dagu gadis di depannya, agar ia dapat melihat wajah gadis itu

Namun, melihat wajah Viona membuat Steve semakin sedih, mata Viona sembab karena telah menangis lama, bibirnya pucat, dan di pipinya ada air mata yang mengering

"Vi" ucap Steve lagi, kini ia tidak bisa berkata apa-apa lagi, tak ada yang bisa menenangkan hati Viona sekarang, iapun memeluk Viona, membuat tangisan gadis itu pecah seketika

"Huuu~, Steve, dimana mom?, kenapa ia pergi, hiks, kenapa?," Tanya Viona sambil terus menangis

"Sssssst kau jangan menangis vii, jangan" ucap Steve

"Memang kenapa jika aku tidak menangis, apa mom akan baik-baik saja?, Tidak kan?" Ucap Viona yang membuat Steve menunduk

Tiba-tiba Jonathan, Thomas, Elena, dan Sanya datang,

"V...Vi, ma...maaf kan kami, kami tidak berhasil menemukan Queen Lilyana, aku sudah cari di sekitar perbatasan, tapi tidak di temukan, maafkan kamu Vi" ucap Jonathan dengan nada kecewa. namun, Viona malah diam, bahkan isakannya pun tak terdengar lagi, membuat semua orang bingung

Lalu Steve pun merenggangkan pelukannya. Dan terlihatlah Viona yang sedang pingsan. Merekapun langsung panik

"Vi?!, Vi Bagun Vi, vii" ucap Steve panik

"S....Steve cepat bawa dia ke kamarnya" ucap Thomas

Lalu Steve pun menggendongnya ala bridal style

Di kamar Viona...

Mereka (Steve, Jonathan, Thomas, Elena, Sanya, dan Lucy) sedang berada di kamar Viona, memperhatikan Viona yang terbaring lemah di kasur besarnya.
Semuanya panik, Joe, dan Thom terdiam di dekat pintu, Elena dan Sanya berputar-putar mengelilingi kamar Viona sambil menggigit kuku, Lucy duduk di sofa sambil menangis, dan Steve, ia terduduk lemas di samping Viona sambil menggenggam tangan Viona erat

Dan Viona pun terbangun,
"Ugh, kepalaku pusing sekali" ucapnya dengan suara serak

Semua yang mendengarnya langsung menghampiri gadis itu,

"Vi kau sudah bangun?" Ucap Sanya

"Ya iyalah bangun, jelas-jelas matanya kebuka masih aja nanya" ucap Elena, sambil mendorong dahi Sanya

"Iih, kan aku cuma nanya" ucap Sanya

"Vi kamu ga apa-apa kan?, Ada yang sakit?" Tanya Lucy

"Umm gak sih cuma pusing aja" ucap Viona

"Tuh kan, makanya jangan bagus terus, kan jadinya pusing" ucap Lucy

Namun, Viona hanya diam, ia mengingat saat saat dimana Jonathan dan Thomas datang mengatakan Momnya tidak dapat di temukan di mana-mana. Viona pun mulai menangis kembali, ia sangat merasa sedih dengan hilangnya Momnya

"Yah dia nangis lagi" ucap Sanya yang di sambut jitakkan di dahinya dari Elena "ssst" ucap Elena sambil meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya

"Vi ja...jangan bagus lagi, kamu udah nangis dari tadi" ucap Lucy

"Kaak, Momku ga ada, Momku Hilang, gimana.....gimana kalo dia...... hiks" Viona tak sanggup mengatakan akhir dari ucapannya

"Gak Vi, aku yakin Queen Lilyana masih baik-baik aja, buktinya gelangmu masih utuh...cuma.....retak aja" ucap Elena dengan semakin menurunkan volume suaranya

"Hiks hiks tapi, Momku ga ketemu, gimana kalo Ellcyana yang Culik Mom?" Ucap Viona yang membuat teman-teman saling bertukar pandang

"G...gini aja, gimana kalo kita tidur aja dulu udah malem, besok kita bicarakan lagi" ucap Steve

Akhirnya merekapun tidur di kamar masing-masing. Kecuali Lucy, ia ikut tidur di kamar Viona, jaga-jaga jika saja adiknya itu melakukan sesuatu

Xoxoxo
Gimana readersku tersayang suka gak sama part ini?, Hope u like it, dan klo ada yang masih kurang, tolong kritiknya ya
And don't forget to vote and comment ya mwah:*
Love Love<3

Fire & Ice FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang