Four

444 34 28
                                    

(Hasun POV)

Aku melempar ranselku asal kearah meja belajar.
Karena merasa sangat lelah, aku dengan cepat melepas sweater sekolahku kemudian melompat ke kasur empukku.

Hari ini benar-benar menguras tenagaku. Semenjak saat memimpikan Wonwoo tadi, tenagaku seakan lenyap tak bisa kembali.

Yang kurasakan kini hanyalah penat yang tak tertahankan, namun sialnya, aku justru kesulitan untuk tidur.

Apa karena aku belum mengganti pakaianku dan mandi? Ah, lebih baik aku mandi dulu agar tubuhku bisa lebih rileks.

Dengan gontai, aku memisahkan diriku dari kasur empukku dan berjalan ke arah kamar mandi di sudut ruangan.

Tak membutuhkan waktu yang lama, aku pun selesai membuat tubuhku terasa lebih segar dan nyaman dengan aroma sabun yang masih melekat, dan tak lupa hangatnya piyama berbulu kesukaanku.

Setelah benar-benar selesai, aku merebahkan diri di atas kasur.
Aku mencoba untuk tidur tapi tidak berhasil.
Sebenarnya aku tak bisa tidur meski sudah membuat diriku nyaman. Itu karena aku tidak bisa berhenti memikirkan Wonwoo. Memikirkan cara agar aku bisa bertemu dengannya.

Meski mataku sudah tertutup rapat, pikiranku tetap melayang jauh seakan enggan untuk tidur.

"Ck, sial!" Keluhku menendang selimut sampai berantakan.
Memikirkan hal ini sungguh membuatku tersiksa.

Aku ingin sekali bertemu Wonwoo. Namun bagaimana bisa? Apa aku harus bertanya pada orangtuanya yang sibuk bekerja? Tidak, tidak. Aku tidak mau merusak pekerjaan mereka.
Eum.. Mingyu? Ah, dia juga sudah bilang bahwa ia tak menemukan Wonwoo sama sekali.

Aku mengacak rambutku frustasi.

Siapa lagi yang dekat dengan Wonwoo -si pria kuper tersebut?. Huh jinjja! Bagaimana bisa aku jatuh cinta pada pria yang tak punya banyak teman, tak banyak bicara, dan juga tidak punya sauda.....RA!!

Aku baru teringat hal penting.

"Jeon Bohyuk! Benar, Jeon Bohyuk. Aku bisa mencarinya dan menanyai keberadaan Wonwoo padanya!" Aku terduduk di atas kasurku.

Ya, benar, besok aku akan mencari Bohyuk di sekolahnya saat jam pulang besok.

(Hasun POV end)

***

Hasun melirik jam tangannya berkali-kali.
"Mwoya? Kenapa belum pulang juga? Apa waktu pulang di sekolah ini berbeda dengan sekolahku?"

Well, kini gadis tersebut sedang berdiri di depan gerbang besar milik sebuah SMA di daerah Gangnam.
Itu bukanlah sekolahnya, melainkan sekolah Jeon Bohyuk. Ia sengaja mengunjungi SMA Gangnam tersebut demi menemui adik kekasihnya yang duduk di kelas 10 itu.
Dan ternyata jam pulang SMA tersebut berbeda dari jam pulang sekolahnya, alhasil Hasun harus rela menunggu.

"Aish kenapa dua kakak beradik itu selalu membuatku menunggu?" Gerutu Hasun kembali mengintip ke dalam gedung sekolah melalui celah gerbang besi.

Krriiiiiiingg

Senyuman Hasun muncul tatkala telinganya mendengar suara bel tanda pulang. Akhirnya penantiannya membuahkan hasil.
Hasun menanti para murid keluar dengan sabar. Ia berharap dapat bertemu Bohyuk dan menanyakan semuanya tentang Wonwoo.

Ratusan murid pun akhirnya keluar dari sekolah. Kebanyakan dari mereka berjalan bersama-sama dan bahkan berpasangan.
Hasun menatap satu per satu dari dalam ratusan manusia beralmamater tersebut.

Ia tahu, Bohyuk adalah tipe pria yang hampir sama dengan hyung nya -pria yang jarang sekali terlihat pulang bersama seseorang, ya.. terkecuali untuk kekasihnya.
Jadi Hasun tentu akan lebih mudah mencari eksistensi Bohyuk di antara manusia-manusia tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang