Love Story - Part 2

8.6K 338 0
                                    


Setelah kejadian itu, Delana dan Nathan menjadi semakin dekat. Delana tau, dia bukan orang bodoh yang mudah tertipu. Dia yakin alasan Nathan mendekatinya pasti karena suatu alasan, yang pasti bukan karena mencintainya. Mungkin TOD, mungkin kalah taruhan, atau mungkin juga karena ingin. Tapi yang terakhir pasti sudah tak mungkin. Delana hanya mempersiapkan diri saja saat dirinya akan dicampakan. Dia sudah terlalu terbiasa dengan itu.

"I love you." Dengan senyumannya Nathan berucap. Sudah sering Delana mendengar itu, tapi sampai sekarang rasanya seperti baru pertama kali mendengarnya.

Ya, sejak itu juga mereka berpacaran.

Sudah 2 bulan kejadian itu, banyak yang mereka lewati bersama. Tiap harinya Nathan selalu membuatnya terpesona. Dari membawakan bunga dan cokelat. Pernah juga dia memberikan 1 set novel impian Delana.

"Why everytime i said 'i love you' -"

"Aku tak pernah membalasnya?"

Selama ini Delana hanya diam tak pernah menanggapi pernyataan cinta Nathan, karena menurutnya Nathan hanya berpura-pura.

"Ya."

Mereka sedang berada di sebuah taman sambil memakan fish 'n chips mereka masing-masing.

"Nanti. Tunggu waktu yang tepat." Kata Delana tersenyum lalu memasukkan sepotong chips kedalam mulutnya.

"Lan, kenapa kamu selalu mengenakan kacamata dan menguncir rambut indahmu. Padahal aku yakin kalau kamu akan terlihat lebih cantik saat melepaskan atribut itu." Tanya Nathan dengan hati-hati. Dia tak ingin menyakiti perasaan Delana.

"Kenapa? Kamu malu pu-" tau kemana arah pembicaraan Delana, Nathanpun langsung membungkamnya dengan memasukkan beberapa potong chips kedalam mulut Delana sekaligus.

"Humm.." Dengan susah payah Delana langsung menguyah dan menelannya.

"Jangan pernah berkata seperti itu. Aku tulus mencintaimu. Aku tak berharap kamu langsung membalas perasaanku. Aku sadar, lelaki sepertiku tak sebading dengan wanita sepertimu." Jelas Nathan sedih. Dia merasa tak pantas bersanding dengan Delana, seorang gadis pintar, baik, dan juga sopan. Sedangkan dirinya? Kaya dan tampan mungkin, tapi sifatnya? Tak lebih dari sampah! Sering bolos, mahasiswa abadi, hanya bisa menghamburkan uang, suka mempermainkan wanita, dan masih banyak lagi hal buruk lainnya.

"Apa maksudmu?" Delana bingung karena menurutnya malah dia yang tak sebanding dengan Nathan. Nathan populer, tampan, dilihat, diinginkan, memilki status tinggi, sedangkan dia? Dilihatpun tidak, apalagi dikenal dan diinginkan? Dia hanya wanita sederhana yang tinggal sendiri setelah kepergian ibunya setahun yang lalu, sedangkan ayahnya meninggalkannya. Bahkan sampai sekarang dia tidak mengetahui ayahnya seperti apa.

"Kamu pintar, sedangkan aku mata kuliah umum saja selalu mengulang." Nathan terlihat sangat murung.

"Tiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tadinya kupikir aku yang tak pantas denganmu karena perbedaan status dan popularitas kita, tapi ternyata kamu juga berpikir tak pas pantas denganku karena kelebihanku."

"Aku mencintaimu." Tambah Delana dan itu langsung membuat mata Nathan berbinar.

Entah sejak kapan aku sudah mulai mencintainya. Yang pasti aku tak ingin kehilangannya, batin Nathan.

Aku yakin setelah ini pasti Nathan akan meninggalkanku, karena apa yang diinginkannya sudah terwujud yaitu membuatku terjatuh dalam pesonanya, dan aku dengan begitu mudahnya masuk kedalam perangkapnya. Tapi aku memang mencintainya, sangat, batin Delana.

"Oke, jadi sekarang aku mau kita saling melengkapi, saling menjaga, dan saling ada disaat butuh, oke?" Ceria Nathan.

Delana tak menyangka Nathan akan berkata seperti itu karena hal itu tak ada sama sekali dalam bayangannya sekalipun.

"Ya, pasti." Jawab Delana yakin.

"Tapi tetep lho.. Kamu pasti akan LEBIH LEBIH LEBIH cantik tanpa kacamata dan ikat rambutmu itu." Cengiran Nathan terlihat lebar. "Tapi aku tetep suka kok kamu yang kayak gini. Jadi kamu tak akan direbut dari sisiku."

Delana terbuai seakan semua perkataan Nathan adalah benar adanya, tapi di dalam hati terkecilnya dia masih sadar kalau semua ini hanyalah tipuan.

*****

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang