Part 4

259 16 4
                                    

"Jongin-saem?!" teriak kami serempak saking terkejutnya melihat guru baru itu masuk dengan sebuah gitar. Kami langsung berasumsi bahwa pelatih hari ini adalah Jongin-saem.

Setelah menyandarkan gitarnya di tembok, Jongin-saem menarik sebuah kursi dan duduk di atasnya. Aku tidak bisa melepas pandanganku dari sang pelatih yang tidak terduga ini. Segera kulempar pandanganku sembarangan, kemudian kuraih gitarku yang berbaring di lantai. Kusikut Luhan dan Yifan bergantian, membuat mereka sadar dan segera mengambil gitar untuk memulai latihan.

"Gabriel mulai kuliah hari ini, apa kalian tidak diberi tahu?" tanya Jongin-saem memecah keheningan di dalam ruangan. Yifan menegakkan duduknya dan menaruh gitar di pangkuannya. Melihat kedua temannya tidak menjawab, Yoora mendengus sebal.

"Tidak. Tapi, ia memang pernah bilang kalau sewaktu-tidak bisa melatih lagi karena harus kuliah. Saem, apa Anda pengganti Gabriel oppa?"

Gabriel adalah alumni SMA Haengbok, si peraih juara satu kompetisi gitaris se-Asia. Ia mendapatkan juaranya itu selama empat kali berturut-turut. Pria asli Amerika Serikat yang menjadi pelatih tetap Music from Heaven, namun hari ini tanpa diduga Jongin-saem mengambil alih tugasnya itu.

"Aku akan menjadi pelatih kalian setiap kali Gabriel tidak masuk. Mungkin ia akan datang tiap dua minggu sekali, atau tiga minggu sekali. Jadi, aku hanya menggantikan ketidakhadirannya," jelas Jongin-saem yang dibalas dengan anggukan ketiganya.

Pertama kali melihat Jongin-saem di depan minimart, aku menyimpulkan bahwa ia adalah seorang pekerja kantoran yang setiap hari berada di dalam ruangan sejuk dengan komputer yang menyala dari pagi hingga petang. Saat melihat wajahnya di bawah sinar rembulan pada malam itu, aku berasumsi kalau dia bukan pekerja kantoran karena wajah tampannya akan sia-sia jika bekerja di ruangan tertutup tanpa dikenal masyarakat luar. Dan hari ini, setelah melihat wajahnya yang seolah bercahaya di siang hari, aku harus mengatakan bahwa wajah tampan, karisma, dan tubuh modelnya sungguh tidak berguna karena ia ternyata adalah seorang guru.

Melihatnya melatih kami bermain gitar dengan beberapa mode yang cukup sulit, ia membuatku lagi-lagi harus menyanjungnya. Petikan gitarnya benar-benar mengesankan, membuatku, Yifan, dan Luhan menganga tak percaya. Bakat gitarnya ini, kembali lagi ia sia-siakan dengan menjadi guru fisika. Harusnya ia mengembangkan sayapnya di bidang musik, aku berani bertaruh bahwa dengan mudahnya, Jongin-saem bisa menembus kancah internasional. Kepiawaiannya bermain gitar lebih mencengangkan dibanding rumus-rumus fisika sebagai pil anti kantuk kelas.

"Cukup sampai disini. Ah, Yoora? Temui aku di aula lima menit lagi," ucap Jongin-saem mengingatkan tentang detensi yang harus kuterima. Jongin-saem melangkah meninggalkan ruang musik, meninggalkan kami bertiga dengan masing-masing gitar yang masih setia di pangkuan kami.

Luhan menyenggol sepatuku. "Kenapa ia ingin bertemu denganmu?"

"Aku dapat detensi darinya," jawabku sambil memasukkan gitarku ke dalam tas gitar.

"Dia baru sehari mengajar dan kau sudah dapat detensi?" tanya Yifan.

Aku menyampirkan tas gitarku di bahu, sedangkan tas sekolah dibawa Sehun keluar sekolah. Katanya, ia akan menungguku di halte.

"Keterlambatan, memakai sepatu olahraga di jam pelajaran Yoonji-saem, berbicara tidak sopan di depan guru, dan mungkin ia juga akan memberiku detensi mengenai keterlambatanku menemuinya di ruang guru. Dan jika saja aku tidak pergi sekarang, aku benar-benar akan tamat," aku tersenyum kemudian melambaikan tangan kepada Yifan dan Luhan.

Lagi-lagi, aku tidak menyangka bahwa yang terjadi hari ini padaku nyaris semuanya bersangkutan dengan Jongin-saem. Berawal dari pertemuan tidak sengaja kami di depan minimart, menjadi wali kelas, tinggal seapartemen, memberi detensi, hingga menjadi pelatih gitar. Semuanya terjadi hanya dalam jangka waktu semalam. Setelah berada di depan aula, Yoora mendorong pintu masuk dan melihat Jongin-saem berdiri di tengah-tengah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Remember The GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang