CHAPTER III : Awal Segalanya

9.1K 302 47
                                    


"JIM! Lepaas!! Apa yang ingin kau lakukan?!".

"......."

"Jim!!!"

Aku terus berontak dari tindihan badan jim. Terlihat jelas dari sorotan mata nya bahwa dia sedang dipenuhi nafsu nya. Dia duduk di atas tubuhku sambil memegang ke dua tanganku seakan dia mengontrol pergerakan tanganku. Ku rasakan bibirnya terus mencium bagian leher dan dadaku, tak jarang dia sesekali menggigit kecil tubuhku hingga aku merasakan kesakitan. Aku terus meronta agar dia melepaskan ku. Apalah daya ku, postur tubuhnya yang sedikit lebih besar dari tubuhku sukses menguasahi seluruh bagian tubuhku.

"Hmm kau.. menginginkan ini juga kan?? .Ayolaah, kita sudah dewasa. Aku tau kau menyukai nya juga dev!"

"No, i dont like that! Lepass jimm!! Its hurt me" jawab ku merintih kesakitan.

Jim tidak mempedulikan perkataanku, dia semakin liar. Dia mulai menaikan ciumannya kewajahku , aku tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya, ya! Dia akan mencium bibir ku. Dengan sigap aku menutup rapat-rapat bibir ku. Tidak lama jim sudah mendaratkan bibir merah muda nya di bibirku. Kurasaan bibirku sudah mulai basah, dia memaksakan lidahnya masuk kedalam mulut ku, aku tetap mempertahankan posisi mulutku agar tetap tertutup. Namun sesekali lidah jim sukses menerobos masuk kedalam mulutku. Aku terus merontak.

"Jim, pleasee.. its hurt me a lot.." aku merintih kesakitan. Tidak terasa aku mengeluarkan air mata. Ntahlah itu karena terlalu sakit, atau takut.

Melihat aku meneteskan air mata, jim menghentikan aksinya.

Dia terdiam..
Perlahan dia menjauhkan wajahnya dari wajah ku. Dia juga melepaskan genggamannya pada tangan ku, walaupun posisinya dia masih duduk di atas tubuhku.

Dia mulai memandangku yang tertidur di bawah tubuhnya. Dari sorotan matanya, terlihat dia merasa menyesal atas apa yang dia perbuat terhadap ku.

"I'm so...sorry" ucapnya terbata.

Aku mengalihkan pandangangku. Aku tidak ingin menatapnya. Aku merasa jijik melihatnya.

"Kenapa kau lakukan ini jim??"

"Karena aku mencintaimu.."

Ucapnya sangat pelan, hampir terdengar seperti bisikan. Mungkin dia malu mengatakannya.
Wait.. dia menyukaiku?? Apakah ini hanya halusinasi??
Omg! Aku sangat terkejut mendengarnya.
Tidak pernah terpikir oleh ku bahwa jim seorang gay, seseorang yang menyukai sesama pria. Dengan wajah yang menurut ku tampan, wanita mana yang tidak jatuh hati padanya. Tapi ternyata, dia tidak menyukai wanita.

Pernyataan nya barusan cukup membuatku diam beberapa detik sampai akhirnya aku sadar kembali dari lamunanku.

"Jim, tolong, lepaskan aku"

"Kau belum menjawabnya.."

"Apa yang harus aku jawab?"

"Apakah kau juga mencintaiku? Seperti aku mencintaimu."

Damn! Ini gila. Benar-benar gila. Aku tidak tau harus menjawab apa. Yang jelas, jika aku punya kekuatan untuk melawannya, mungkin jim sudah ku pukul hingga babak belur sekarang ini.

"Jim, thats crazy! Kita berdua laki-laki. Engga mungkin kita bisa saling mencintai"

"Engga dev, cinta tidak mengenal gender. Aku benar-benar mencintaimu".

" engga jim. Ini salah. Kita gak bisa sama sama, aku tidak menyukai seorang pria. Itu menjijikkan!"

Jim tidak membalas lagi perkataanku, dia hanya terdiam. Aku kembali melemparkan pandangan ku kepada jim. Ternyata dia sudah tidak menatapku.
Dia menatap langit-langit atap. Aku bisa melihat air mata nya mulai jatuh dan mengenai badan ku.

Am I Gay? (BoyxBoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang