Dua

71 2 0
                                    

"Bunda, Ica mau kerumah Ano dulu ya."

Begitu selesai berucap Ica langsung melesat pergi keluar rumah, bahkan tanpa mendengar jawaban Bunda.

"Tunggu, Nak." Panggil Bunda hendak menahan Ica namun Ica sudah berlari menjauh.

Bunda menatap Ica dari kejauhan, sinarnya sendu tampak banyak kekhawatiran disana.

*******

Jakarta, 2010

"Uhh anak Bunda gak kerasa cepet banget ya besarnya." Bunda tersenyum melihat anak gadis satu-satunya tengah sibuk mempersiapkan barang-barang untuk kegiatan MOS nya.

"Ih Bunda mah." ia malu, wajahnya bersemu.

"Masih lama? Perlu Bunda bantukah?" tawar Bunda.

"Gak perlu Bun, Alyssa bisa sendiri kok." sahut gadis itu, Alyssa. Sejenak berpaling kearah Bunda sebelum akhirnya kembali sibuk dengan aktivitasnya.

"Yaudah kalo gitu, nanti kalo udah selesai makan dulu ya, Alyssa kan blm makan dari siang."

Lagi, Alyssa memandang Bunda, tersenyum manis untuk wanita paruh baya tersebut.

"Iya Bunda, nanti Alyssa makan kok. Ini juga sebentar lagi selesai. Makasih ya Bun."

"Sama-sama sayang." Bunda mengusap lembut puncak kepala gadisnya. Kemudian beranjak keluar dari kamar Alyssa.

*****

Untung saja SMA Budi Mandala tempat Alyssa melanjutkan pendidikannya bukan termasuk sekolah-sekolah alay pada umumnya yg mengharuskan siswa-siswi barunya mengenakan serangkaian perlengkapan yg super duper aneh. Disini para peserta MOS hanya diminta membawa beberapa barang yg menurut Alyssa masih berada dalam taraf normal dan wajar. Alyssa sangat bersyukur karena telah memilih bersekolah disini. Kenapa? sontak saja Alyssa bersyukur, sepanjang perjalanan menuju sekolah banyak siswa baru seperti dirinya dengan masih mengenakan seragam putih biru dan serangkaian tetek bengek nan aneh yg menempel pada tubuhnya, membayangkan Ia ada di posisi seperti itu pasti ia akan menahan malu yg luar biasa.

"Eh kamu, yg bengong aja di gerbang, cepetan masuk sebentar lagi bel. Mau kamu dihukum dihari pertama MOS karena telat mengikuti apel pertama?" Tegur salah seorang siswa, ia mengenakan almamater berwarna abu-abu, sepertinya ia bagian dari OSIS.

"Eh masih bengong juga, kamu beneran mau dihukum ya?" lagi, suara itu menginterupsi.

Dengan segera Alyssa lari meninggalkan kakak kelasnya menuju lapangan dimana apel pembukaan MOS akan segera berlangsung.

My Dear FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang