Part 4

340 24 0
                                    

Hari sudah mulai beranjak siang, matahari sudah mulai mulai menyengat, tapi Kyu Hyun masih tidur dengan lelap. Tak terusik sinar matahari yang masuk dari celah-celah gorden kamarnya.

Dia selalu tidur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya sampai kepala. AC kamar di stel dengan temperature enam dan level high cool. Alhasil kamarnya dingin menusuk tulang.

Samar-samar di dengarnya pintu kamarnya ada yang mengetuk. Kyu Hyun tidak terusik, dia tahu siapa yang berani mengetuk kamarnya di akhir pekan seperti ini.

Tanpa di suruhpun si pengetuk pasti akan masuk dan membangunkannya. Siapa lagi kalau bukan adik tirinya. Kalau dia tetap tidak bereaksi Soo Kyo pasti akan membuka gorden kamarnya lebar-lebar.

"Oppa..." Benarkan, gadis itu sudah masuk tanpa permisi. Baginya mengetuk pintu adalah ijin.

"Oppa...sudah jam sebelas, ireona." Soo Kyo mengguncang tubuh Kyu Hyun yang tak bereaksi. "Oppa..." Ketika tetap tidak ada reaksi dari kakaknya Soo Kyo beranjak menuju jendela. Tapi sebelum dia sempat beranjak turun, Kyu Hyun malah menariknya, sehingga dia jatuh di sebelah kakaknya. Soo Kyo berusaha bangkit, tapi Kyu Hyun menyingkap selimutnya dan menarik tubuh Soo Kyo merapat ke tubuhnya.

"Oppa...?!" Soo Kyo berusaha berontak, tapi Kyu Hyun malah memeluknya dari belakang dengan erat.

"Jamkanman" Kata Kyu Hyun dengan suara serak, Soo Kyo membeku di pelukan kakak tirinya. Dadanya berdebar tak karuan.

"Op..Oppa ini salah." Kata Soo Kyo dengan suara bergetar.

"Sssttt...diamlah. Lima menit, ok." Akhirnya Soo Kyo diam tak bergerak. Apalagi kakaknya selalu terbiasa tidur dalam keadaan topless. Soo Kyo berusaha menahan debaran jantungnya. Sementara Kyu Hyun merasakan tubuh adik tirinya yang kaku dan diam dalam dekapannya. Dia juga tau ini salah, tapi dia benar-benar tidak ada maksud lain, kecuali hanya ingin memeluk tubuh mungil itu. Samar dia juga merasakan debar jantung Soo Kyo, Kyu Hyun tersenyum. Setelah beberapa saat di lepaskannya pelukannya. Tapi Soo Kyo tetap diam tak bergerak.

"Kau masih mau ku peluk lebih lama?" Kyu Hyun bangun dan duduk. Mendengar pertanyaan itu Soo Kyo langsung bangkit tanpa berani menatap wajahnya. Tapi Kyu Hyun menahannya untuk tetap duduk di ranjang.

"Kau ada acara hari ini?" Tanya Kyu Hyun. Di lihatnya wajah gadis di depannya sedikit bersemu merah. Yang di tanya hanya menggelengkan kepala.

"Kau mau ke Lotte World?"

"Jinca Oppa mau mengajak Kyo ke sana?" Soo Kyo balik bertanya. Kyu Hyun mengangguk. Wajah gadis di depannya langsung cerah.

"Setengah jam lagi kita berangkat." Kyu Hyun bangkit dari ranjang dan mematikan AC. Di tariknya Soo Kyo sampai berdiri. "Bersiaplah." Di tepuknya ke dua pipi gadis itu dengan sayang.

"Gomawo Oppa, Kyo sudah lama ingin main kesana." Kemudian di peluknya Kyu Hyun sekilas sebelum melangkah keluar dengan senyum mengembang. Kyu Hyun mau melakukan apapun asal bisa melihat senyum itu setiap saat.

Sejak pertama kali ayahnya membawa gadis mungil itu dan mengenalkannya sebagai calon adiknya, Kyu Hyun sudah merasa menyukainya. Dia tahu itu hal yang salah dan terlarang. Tapi dia tidak bisa membohongi hatinya.

Selama ini Kyu Hyun susah berusaha menekan dan menutupi perasaannya dengan sikap dinginnya. Dia sengaja bersikap tidak bersahabat dengan gadis itu. Tapi ketika dua hari yang lalu dia secara tidak sengaja ikut mendengar kan cerita masa lalu Soo Kyo dia tahu, dia tidak bisa lagi bersikap dingin pada adik tirinya.

Bagaimanapun ibu tirinya juga sudah bersikap sangat baik padanya. Kyu Hyun sudah berjanji pada dirinya sendiri dia akan bersikap seperti kakak yang sebenarnya dan berusaha melupakan perasaannya.

Something You Must KnowWhere stories live. Discover now