[22.15 KST]
Udara dingin menyelimuti kelamnya malam ini ,ditambah lagi oleh jalan-jalan yang sepi dengan beberapa rumah yang tak berpenghuni di sisi kiri dan kanannya. Hal ini membuat bulu kuduk Hyesoo meremang. Baru-baru ini, sedang marak terjadinya penculikkan dan pemerkosaan gadis dibawah umur dan itu semakin membuat Hyesoo tidak nyaman untuk melewati jalan tersebut. Langkah Hyesoo terhenti sejenak. Ia menghela napas, berusaha untuk tetap tenang dan menghapus pikiran negatif yang sedang berkeliaran di kepalanya.
Tidak ada yang perlu ditakutakan. Kau masih memliki semprot cabe dan alat kejut listrik Hyesoo-ya,batinnya.
Ia pun melanjutkan perjalanannya sambil menggenggam erat tas gendongnya.
Srekk... Srekk...
Suara itu membuat Hyesoo terkejut dan buru-buru ia mengeluarkan semprot cabenya.
"S-s-s-ssiapa disana?" panggilnya.
Sunyi. Tak ada jawaban. Ia pun segera mempercepat langkah kakinya. Setibanya di perempatan jalan, ia melihat seorang nenek yang susah payah menyeret barang-barangnya.
Sedang apa seorang lansia berada di luar yang dingin ini? Apalagi waktu sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam, pikirnya.
Ia menghampiri nenek tersebut.
"Anyeong haseyo Halmoni. Sini biarku bantu membawa barang-barangmu."
Halmoni tersebut hanya tersenyum menanggapinya. Setelah beberapa menit berjalan dalam diam akhirnya nenek itu mengatakan sesuatu.
"Berhenti sampai sini saja. Rumah halmoni tidak jauh lagi dari sini. Kau pulanglah, tidak baik seorang gadis sepertimu pulang terlalu larut. Ini hadiah sebagai ucapan terima kasihku." Nenek tersebut memberikan sebuah kalung cantik kepada Hyesoo.
"Ahaha... Gamsahamnida halmoni." Jawab Hyesoo sambil membungkukkan badannya. Hyesoo pun menerima kalung tersebut. Saat ia ingin pamit kepada nenek itu, beliau telah menghilang dari hadapannya.
" Eh? Kemana perginya halmoni tadi? Cepat sekali ia menghilangnya."
Hyesoo pun berbalik badan dan tidak sengaja ia menabrak seseorang. Hyesoo melihat sepatu Converse yang dikenakan orang tersebut.
Seorang laki-laki! Matilah aku. Jangan-jangan ia akan menculikku, batin Hyesoo.
Dengan rasa penasaran dan takut menjadi satu, Hyesoo mendongakkan kepalanya. Dan benar saja dihadapannya berdiri seorang lelaki tetapi lelaki tersebut tersenyum kepadanya.
"Annyeong Haseyo Hyesoo-ah ^^..." katanya dengan ceria.
Hyesoo hanya diam terpaku. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Kakinya tidak bisa ia gerakkan.
"Hey... jangan terkejut seperti itu. aku tidak akan menyakitimu kok. Namaku Jung Chanwoo., kau bisa memanggiku Chanwoo." Lanjutnya.
"A-a-a-aanu... kau siapa?" tanya Hyesoo dengan watados *wajah tanpa dosa* nya.
"Ck, kau ini. Namaku Jung Chanwoo, Chanwoo. Namamu Kim Hyesoo kan?"
"Eh? Kau tahu namaku dari siapa?"
Chanwoo pun tersenyum dan berkata, " Rahasia."
Hyesoo hanya diam terbengong seperti orang bodoh. Ia sangat bingung saat ini. Chanwoo melihat kalung yang dipegang oleh Hyesoo, ia pun lagi lagi tersenyum.
"Sini kupakaikan kalungmu." Chanwoo pun segera merebut kalung itu dari Hyesoo dan mengenakannya ke leher Hyesoo. Sang pemilik kalung tersebut hanya terdiam saja. Ia tidak tahu harus bagaimana.

YOU ARE READING
Ghost Boy
FanfictionBagian 1 & 2 nya diedit ^^ Jung Chanwoo akibat sebuah kecelakaan yang dialaminya membuat ia menjadi arwah penasaran yang berkeliling mencari seseorang untuk menampungnya sementara waktu. Kim Hyesoo Gadis kelas 2 SMA yang akan menjadi tempat...