Wanita yang menggunakan kemeja biru dongker itu, terus menatapi kopi yang ada di hadapannya. Seperti biasa, setiap pagi dia selalu duduk, dan menikmati kopi di cafe kantornya itu. Jari-jarinya iseng yang mengaduk kopi dengan sendok kecil. Iapun menjauhkan kopi itu dan menempelkan tangannya di meja lalu menenggelamkan wajahnya.
Dia merasa sangat lelah. padahal ini masih pagi dan dia belum melakukan banyak hal. Ia mengangkat wajahnya sedikit, hanya menampilkan matanya. Bayangannya menjadi buram dan kabur. Ia melihat sosok yang asing, menurutnya. Pria tinggi dan besar menggunakan jas berwarna abu-abu berdiri di depannya.
Anne membenarkan posisinya dan mengucek matanya agar tidak kabur. Ia terpaku, pikirannya tidak sampai. Pria itu duduk di bangku didepannya, lalu memandangi Anne dengan senyuman jahil. Anne tidak tahu siapa pria itu. Tapi, pria disana berlaku seolah sangat mengenal Anne.
"Kau bekerja disini?" Tanya pria itu, Anne mengangguk. "Hm, Robert tidak bilang dia memiliki karyawan secantik dirimu." Alis Anne mengangkat. Bisa-bisanya pria yang ia tidak kenal sudah menggodanya begitu.
"Kau siapa? Maaf?" Tanya Anne pada pria itu. Bukannya menjawab, malah tertawa. "Kau tidak mengingatku? Astaga, hatiku hancur." Ucap pria itu sedikit berlebihan, membuat Anne memutarkan bola matanya.
"Namaku Adrian. Pemilik Koper yang tertinggal di taksi, dan kau yang mengembalikannya." Ucap Pria itu dengan senyuman tulus, Anne menutup matanya berpikir dan mengingat-ingat kejadian itu.
Anne mengingat kejadian itu. Saat malam hari, Anne pulang dari kantor tanpa jemputan dari Lukas dan diapun terpaksa mencari Taksi. Saat ada taksi yang berhenti didepannya, ada seorang pria keluar dan berlari melewati Anne. Wanita itu masuk ke dalam mobil dan menemukan koper berwarna merah gelap berukuran sedang. Anne mengambilnya dan memanggil pria itu. Pria itu belum jauh sehingga mendengar teriakan Anne, dan ia pun langsung berbalik arah dan mengambil barangnya.
Anne membuka matanya dan tersenyum.
"Ah iya, aku ingat." Ucap Anne dengan senyuman yang manis, "hm.. ngomong-ngomong siapa namamu?" Tanya Adrian pada Anne.
Anne terkekeh, "Annette Randolph, kau bisa memanggilku Anne atau Anna." Jawab Anne dengan senyuman. Adrian mengangguk sebagai jawabannya.
"Hm, kenapa kau bisa tahu itu adalah aku? Padahal saat aku mengembalikan koper itu, kita tak saling bertatapan muka." Ucap Anne dengan tangan yang bergerak mengambil Kopi didekat Adrian dan meminumnya.
"Well, aku mencium baumu." Ucap Adrian dengan santai dan polos. Anne hampir tersedak dan Adrian menyipitkan matanya.
"Apa kau seorang-" ucapan Anne terpotong oleh Adrian karena pria itu mendekati wajahnya ke telinga kanan Anne dan berbisik, "ya." Itulah ucapannya. Anne mengangguk kecil dan menunduk.
"Kau jugakan?" Tanya Adrian dan Anne kembali mengangguk.
"Kau bekerja disini juga?" Tanya Anne mengalihkan pembicaran masalah Werewolf. Anne kurang suka jika ada yang membahas tentang Werewolf, bahkan diapun tidak tahu alasannya.
Adrian menoleh sedikit dan terkekeh, "tentu saja tidak. Awalnya aku ada keperluan dengan Robert, tadi pagi aku tidak sempat menghubunginya dan sampai disini pria itu tidak ada." Kata Adrian dengan hembusan nafas kesal. Anne mengangguk.
"Lalu, kau bekerja dimana?" Adrian memperhatikan wajah Anne, dan pria itu tahu Anne sangat polos. "O'Donoghue Company." Jawab Adrian dengan senyuman bangga.Anne membulatkan matanya dan menga-nga tidak percaya, "Be-benarkah? Keren.. aku ingin sekali bekerja disana, tapi jaraknya sangat jauh dari tempatku. Lagipula Kakakku tidak mengizinkannya." Ucap Anne dengan membulatkan mulutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Annette
Werewolf[Sekuel Omega] 15+ Annette, atau biasa dipanggi Anne, adalah Wanita berusia 23 tahun yang merantau dari kotanya dan tinggal bersama kakaknya. Dia bekerja, dan hidup layaknya manusia normal, walaupun dia adalah seorang setengah serigala. Pada saat i...