[04]

3.3K 255 7
                                    

"Hanya itu yang saya sampaikan, dan selamat siang." Ucap John yang tersenyum, kemudian berjalan keluar ruang khusus meeting, dengan membawa tasnya dan Anne membulatkan matanya.

Wanita itu keluar menyusul John dengan berlari kecil lalu di depan pintu ia terpeleset karena seorang OB baru saja mengepelnya. OB itu meminta maaf pada Anne, dan Anne mengabaikannya lalu berlari mengejar John yang sudah jauh dengan gaya ponsel di telinganya.

Anne mengejar John yang sedang menekan tombol Lift dan Lift itu terbuka, John masuk kedalamnya. John sangat terkejut melihat ekspresi Anne dari jauh yang mengatakan 'tahan pintunya' karena pintu lift hampir menutup. Johnpun langsung menahannya. Dia merelakan ponselnya terlempar kebawah demi Anne.

Pria itu terdiam melihat Anne sudah sampai di lift dengan keadaan berantakan dan wajah suram.

"Aku berteriak seperti gorilla lapar memanggilmu dan kau tidak juga menoleh." Ucap Anne dengan membuang wajahnya kesal. John terkejut, dan berkata "aku tidak dengar, astaga.. maafkan aku, aku serius." Ucap John dengan sedikit memohon pada Anne.

Wanita itu kembali berkata, "kau yang menjanjikan setelah meeting akan makan siang bersama." Ucap Anne dengan tangan melipat didadanya, Ia kesal.

Pria itu menggaruk kepalanya, "aku lupa.." itu perkataannya dengan cengiran khas orang bodoh. Anne menoleh dikit dan menunduk dikit.

"Aku akan maka siang bersama Mr. O'donoghue. Tidak apakan jika dia bergabung?" Anne menoleh pada John. Wanita itu terkejut, mengingat tadi pagi baru saja membicarainya dan kini, dia akan makan bersama.

"A-apa? Kurasa aku- " ucapan Anne langsung di potong oleh John, "kau menyetujuinya." John mengedipkan sebelah matanya jahil dan Anne membulatkan matanya lalu terpaku.

Anne baru saja ingin berkata, 'kurasa aku ada keperluan lain.' bukannya ia ingin menolak karena tadi pagi ia membicarakan Mr. O'donoghue tapi ia merasa mengganggu acara John.

Tapi, John malah memotongnya, karena dia tau apa kelanjutan dari kata itu.

Pasangan itu sudah di dalam mobil. Keduanya sama-sama asyik sendiri. Seperti, Anne dengan ponselnya dan John dengan jalan. Mereka belum mengeluarkan kata-kata. Terakhir tadi saat di basement parkiran mobil. Anne menoleh kekiri, dimana John sedang fokus menyetir. Anne sadar, sedari tadi tidak ada yang dibicarakan. Tapi, dia gengsi untuk mengatakan sesuatu.

"Apa?" Tanya John dengan pandangan yang masih fokus ke jalan, Anne terkejut dan menggeleng.

"Kau suka makanan Jepang?" Tanya John, Anne mengangguk. "Aku suka negara Jepang." Jawab Anne. John mengangguk.

"Baguslah, karena kita akan makan di restoran Jepang." Anne kembali mengangguk.

"Omong-omong, dimana kau tinggal?" Tanya John pada Anne, wanita itu sedikit bingung untuk menjelaskannya karena sangat sulit. "Hmm, kau tahu perempatan lampu merah? Belok ke kiri, berjalan sekitar dua sampai dua setengah kilometer dan disana ada perumahan. Aku tinggal disana." Ucap Anne yang dia yakini bahwa John sulit memahaminya.

"Perumahan tentara angkatan daratkah?" Tanya John pada Anne, wanita itu menggeleng. "Aku tidak bisa menjelaskannya." Ucap Anne dengan nafas lelah.

"Setelah makan siang, ku antar pulang." Ucap John pada akhirnya. Anne membuka mulutnya ingin berkata, akhirnya ia mengurungkan niatnya. Lalu, mengangguk.

"Orang tuamu tahu kau sudah menemukan Matemu?" Tanya John pada Anne, wanita itu menjawab "Belum. Aku belum pulang ke rumah orang tuaku. Aku tinggal bersama kakakku disini." Ucap Anne dengan jujur.

AnnetteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang