Lagu yang dimainkan 'Tenerife Sea - Ed Sheeran'
Akan tetapi pada saat sebulan aku bersamanya, aku waktu itu terbawa emosi karena akhir-akhir ini Nath selalu saja babak belur. dia terlihat begitu nakal, selalu saja Nath berantem dengan orang lain hingga aku sempet berprasangka kepadanya bahwa Nath yang sekarang terlihat berbeda jauh dengan masa kecilnya. bahkan saat dia ingin menjelaskan semuanya mengapa ini bisa terjadi, aku malah menjaga jarak dengan Nath dan tidak akan berkomunikasi dengannya lagi.
Aku bersikap seperti itu karena aku kesal!, aku emosi! Aku khawatir, takut terjadi kenapa-kenapa dengan Nath.
Namun setelah aku mengetahui dari David (sahabatnya Nath) mengapa Nath selalu saja berantem.
Ternyata sangkaku itu salah besar. ternyata Nath melakukan itu karena temannya Nath telah dihajar dan disiksa hingga tewas oleh seseorang disalah satu kawanan geng. Nath tidak terima temannya diperlakukan seperti itu, setelah pada akhirnya saat Nath mengetahui siapa yang telah menghajar temannya. Dia langsung menghajar seseorang tersebut. Saling hajar-menghajar ini berlangsung selama seminggu berturut-turut hingga Nath dan orang tersebut dimasukan ke Rumah sakit untuk perawatan medis. Aku yang mendengar bahwa Nath sempat dirawat di Rumah Sakit begitu shock, karena aku tidak tahu akan berita itu terutama aku sangat khawatir dengan keadaanya pada saat itu.
Aku sungguh menyesal saat itu.
Tiba-tiba saja pada saat David bercerita denganku, David menerima telefon dia berkata pelan bahwa ini telepon dari Nath. Setalah David menelpon cukup panjang dari Nath. Dia mengatakan bahwa Nath saat ini dia boleh pulang dari Rumah Sakit dan dia ingin bertemu dengan David dan meminta David untuk mengajak Stella juga di sebuah Cafe terdekat sana.
Ketika sampai sana, Aku dan David kaget tiba-tiba ada banyak kerumunan orang disana. Saat aku melihatnya, ternyata itu Nath! Dia tergeletak disana dengan banyak darah yang membanjiri kepalanya. Aku begitu sangat shock begitu pula dengan David.
"Siapa yang tega melakukan ini kepada Nath" kataku sambil menangis-nangis.
"Itu, ada sekitar 15 orang yang sepertinya kawanan geng tiba-tiba saja masuk ke cafe ini dan menghajar dia tanpa alasan yang jelas. Tapi tadi kami udah telpon ambulan sama polisi" kata Pelayan Cafe tersebut.
Tidak lama kemudian. Ambulan dan Polisi datang. Nath lalu dimasukan ke dalam mobil ambulan bersamaku. Sedangkan David? Dia naik mobilnya sendiri sembari mengikuti mobil ambulannya.
"Kumohon bertahanlah Nath". Kataku sambil memegang tangan kirinya.
"Nath, please maafin aku ya". Kataku sambil meneteskan air mata.
Tiba-tiba saja tangan kanan Nath menyeka air mataku.
"Putri cantik jangan menangis""Kamu tuh ya! Selalu bikin aku panik tau ga!" kataku dengan kesal.
Tidak lama kemudian, genggaman tangan Nath melemah. Perlahan lahan dia menutup matanya. Kata terakhir dimulutnya dengan perlahan.
"I Love You, Stella".
Genggaman ditangannya sudah tidak terasa lagi, bahkan ketika aku mengecek denyut nadi ditangannya. Denyutannya sudah tidak terasa lagi.
Sontak aku menjerit dan menangis hingga keras.
Aku merasa gak percaya semua ini telah terjadi. Aku menyesal yang telah aku perbuat dengannya.
Seharusnya aku bisa menahan emosiku saat itu, seharusnya aku selalu ada disampingnya agar dia tidak akan seperti ini. Semua yang telah kuperbuat dengannya memang merupakan kesalahan yang terbesar dalam hidupku.
Akupun hanya bisa terbaring diatas rerumputan hijau ditepi danau dan memikirkan hanya Nath yang kumiliki saat ini.
Trauma ini membuat aku tidak ingin jatuh cinta lagi. Tidak akan. Selamanya.
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
In Loving Memory
RomanceSeharusnya aku bisa menahan emosiku saat itu, seharusnya aku selalu ada disampingnya agar dia tidak akan seperti ini. Semua yang telah kuperbuat dengannya memang merupakan kesalahan yang terbesar dalam hidupku.