Colourful a New Day (3)

11 0 2
                                    


Krrring.....krrring...krrring..., alaramku berbunyi pada pukul 04.30. Aku sangat malas untuk bangun dari tempat tidurku. Tetapi, karena alaramku yang terus menyala tanpa henti sebelum ku benar-benar bangun, membuatku kebisingan. Segeraku bergegas untuk membersihkan badanku. Setelah itu, ku berpakaian. Ku memakai seragam sekolah yang sangat cantik jika ku pakai. Ku mengkriting gantung rambut ku bagian bawahnya dan mewarnainya dengan warna cokelat muda. Selesai ku berdandan, kakak sudah menungguku di parkiran apartemen.
"Apakah kakak membeli mobil?" tanyaku setelah melihat sebuah mobil sport pengeluaran terbaru telah berada di samping Kakak.
"Iya, apakah warnanya cantik?"
"Merah merona seperti penampilanku hari ini? Sangat mengagumkan" ucapku yang memang menyukai warna merah.

Hanya dengan 15 menit saja ku dapat sampai ke sekolah baruku dengan cepat. Kak Rafly mengajak ku ke kantor guru. Lalu ku menunggu Kakak di depan ruang guru. Di saat ku tengah menunggu Kak Rafly, ada seorang wanita cantik yang menyapaku.
"Apa kamu murid pindahan? Gaya mu sangat keren, apa kau dari luar negeri? Tapi wajahmu sedikit,ops maaf. Kenalin nama aku Kim Bo-Raa, nama kamu?"
"Hello..., my name is Stefany Alexia" jawabku dengan penuh kepercayaan
"Haha.., apa panggilamu Alexia?"
Ceklik.., tiba-tiba Kak Rafly keluar dari ruang guru dan menyuruhku untuk masuk kedalam.
"Stefany, saat mengisi formulir dan di tanya oleh mereka, katakan saja Ibu kita sudah meninggal, Ayah kita sedang di rumah sakit. Dan katakan Keluarga kita mempunyai perusahaan berlian dan tambang emas di berbagai negara. Sejak kecil kita tinggal di Amerika. Beri nomor telfon Kakak, kamu mengerti? Ini perintah dari Ayah!" ucapnya jelas dengan menggunakan bahasa Inggris cepat.
"Ta tapi, e iya aku mengerti kak" jawabku menggunakan bahasa korea.
Kakak pun pergi meninggalkan ku, tak lupa sebelum pergi, Kakak mencium keningku, meskipun begitu dia tak biasanya melakukan itu.
"Siapa dia? Apa dia pacarmu?" tanya teman baruku Kim Bo-Raa.
"Bukan, dia Kakak ku. Kalo begitu aku permisi dulu ya..." ucapku lalu meninggalkannya ke dalam ruang guru.
Aku pun dipersilahkan duduk untuk mengisi identitas diriku. Tak berapa lama kemudian Guru itu menggeserkan kursinya ke mejaku.
"Pekerjaan orang tuamu apa?" tanyanya
"A...apa? Pekerjaan Orang tua saya? I..ibu saya sudah meninggal sewaktu saya masih berumur 5 tahun"
"Lalu Ayah kamu?"
"Ayah sedang menjalankan perusahaan kami, tapi minggu lalu Ayah jatuh sakit"
"Perusahaan apa? Dimana? Apa perusahaan itu terkenal di bandingkan perusahaan.."
"Maaf Bu..., saya sudah mengisi formulirnya. Silahkan Ibu baca sendiri. Sekarang siapa yang akan mengantarkan saya ?"
"Ma maaf, tinggalkan itu di sini dan sekarang ikut saya"

Aku pun berjalan mengikuti langkah Guru di depanku. Sepanjang perjalanan ke kelas, Guru itu menjelaskan Namanya, angkatannya dalam sekolah ini, dan statusnya dalam negara Korea Selatan ini. Sepertinya Mrs. Rei adalah Guru yang paling ramai sendiri. Itulah sifatnya, yang dipikirkannya hanya Berlian-berlian dan berlian. Begitulah saatku memandangnya dari segi luarnya yang sangat penuh dengan mutiara dan cincin berlian. Sesampainya di depan ruang kelas, Mrs.Rei menyuruhku untuk menunggunya. Lalu ia menyuruhku masuk kedalam kelas untuk memperkenalkan diri.
"Halo semuanya..., perkenalkan nama saya Stefany. Saya murid pindahan dari Amerika, senang bisa berteman dengan kalian.." sapaku pada 18 murid yang mendengarkanku.
"Hei, keluargamu punya bisnis apa?" tanya gadia cantik berambut pirang kecoklatan itu.
"Keluarga ku? Sepertinya itu tidak pantas untuk di tanyakan untuk sekarang" ucapku yang sedikit merasa geram pada manusia-manusia yang selalu menanyakan kekayaan.
Ku duduk di antara bangku kosong dan gadis yang tak asing lagi.

Ting.... Tung...., bel istirahat berbunyi setelah pelajaran Mrs. Rei.
Ku tetap berada di bangkuku. Karena rambutku ku kuncir dua rendah, mungkin itu penyebab mereka semua juga ikut-ikutan tetap di tempat dengan menatapku. Lalu seseorang tak asing mendekatiku.
"Hello!! Apakah ini takdir kita? Kita berada satu kelas, jadi aku bisa mendekati kakakmu dong?" ucapnya yang sedikit-demi sedikit ku mengingatnya
"Kim Bo-Raa, hello senang bertemu denganmu kembali" ucapku menggunakan bahasa formal
"Ya! Kenapa harus menggunakan bahasa formal, kita kan teman."
"Baiklah, Kim Bo Raa apa kamu bisa mengantarku untuk berkeliling sekolah dan menjelaskannya padaku?"

Love Is Magic~~Magic Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang