part 1

52.9K 1.3K 26
                                    

Happy reading

Tasya menuruni anak tangga dengan ceria di pagi itu, ia menyapa kedua orang tua dan kakaknya.

"Pagi semua..." ucap Tasya pada semua yang ada di meja makan itu.
"Pagi sayang ayo sarapan dulu" ucap Nancy, meski Tasya hanya anak angkat namun ia tetap menyayangi gadis itu layaknya anak kandungnya sendiri.
"Iya mah..." ucap Tasya, ia duduk disamping Haris kakaknya.
"Gimana kuliah kamu sayang?" tanya alex pada putrinya, Alex pun sangat menyayangi putrinya itu layaknya anak sendiri.
"Baik pah semuanya lancar" ucap Tasya.

Usai sarapan Tasya dan Haris kemudian pamit.

"Yuk Sya berangkat kakak ada meeting pagi ini" ucap Haris mengajak sang adik.
"Iya kak, mah pah berangkat dulu ya" pamit Tasya.
"Hati-hati sayang" ucap Nancy pada kedua anaknya.

Haris mengantarkan Tasya ke kampusnya.

"Kita jemput Gea dulu ya Sya ke kosannya" ucap Haris.
"Hhmmm.. terserah kakak aja asal jangan bikin aku telat" ucap Tasya.
"Iya gak bakal telat deh kakak jamin" ucap Haris seraya mengacak puncak kepala sang adik..
"Kakak baru putus juga langsung pacarin sahabat Tasya, kakak jangan macam-macam sama Gea kak dia sahabat baik Tasya" ucap Tasya ia tau betul bagaimana sifat kakaknya yang suka gonta ganti cewek dan hubungan yang jauh.
"Iya gak macam-macam ko cuma semacam aja dek..." ucap Haris tertawa.
"Kakak... Tasya serius jangan bikin Gea kecewa kasian dia, apa jangan-jangan Gea cuma pelarian ya kak karena kakak ditinggal kak Dania" ucap Tasya tertawa.
"Bisa jadi sih dari pada kakak nganggur, kakak gak bisa kalau gak punya cewek Sya" ucap Haris tersenyum.
"Dasar playboy cap kadal... iya sih seingat aku sejak kakak umur lima belas tahun kakak itu gak pernah gak punya pacar kaloo baru putus eh besoknya sudah ada yang baru" ucap Tasya ikut tertawa.
"Tau banget sih kamu dek" ucap Haris.

Haris menghampiri Gea yang telah menunggunya dan Tasya pun pindah ke jok belakang.

"Maaf lama sayang" ucap Haris.
"Ya gapapa aku ngerti ko macetkan" ucap Gea.
"Nah tuh tau" ucap Haris, ia membukakan pintu mobil untuk Gea.

Gea tersenyum begitu melihat sang sahabat.

"Hai Sya" ucap Gea basa-basi.
"Hai... enak ya jadi pacarnya kakak gue dijemput mulu tiap hari" ucap Tasya bercanda.
"Gue pengen sih berangkat sendiri ke kampus cuma kakak lo nih gak ngasih" ucap Gea.
"Bener kak?" tanya Tasya yang duduk di jok belakang.
"Iya bener... makanya kamu cari pacar juga dong biar ada yang antar jemput jangan nebeng kakak mulu" ucap Tasya.
"ngapain pacaran buang waktu aja, nih kalau Tasya mau tuh si Radit anaknya rektor udah Tasya pacarin dari lama" ucap Tasya dengan sombong.
"Masa sih?" ucap Haris tak percaya.
"Kakak gak percaya tanya aja tuh Gea dia juga tau kok kalo si radit itu ngejar Tasya banget" ucap Tasya.
"Terus kenapa kamu gak mau?" tanya Haris.
"Ya malas aja lagian kalo ketahuan papa kan bisa berabe" ucap Tasya.
"Ohhhh... jadi intinya takut sama papa" ucap Haris dan Gea tertawa.
"Ih apaan sih pada ketawa nyebelin banget" ucap Tasya sebal.

Sesampainya didepan kampus Tasya turun lebih dulu keluar dari mobil meninggalkan Haris dan Gea.

"Kak Tasya masuk ya" ucap Tasya.
"Ya nanti dijemput sama pak min ya dek" ucap Haris.
"Gak usah Tasya mau jalan dulu sama nih pacal balu kakak sama michelle juga" ucap Tasya mengolok Haris.
"Oke deh, jangan pulang malam" ucap Haris mengingatkan.
"Beres kak, hati-hati Ge lo jangan lama-lama dalam mobil kakak gue, dia bisa berubah jadi vampir loh nanti leher lo jadi merah-merah" ucap Tasya tertawa dan berlalu masuk ke dalam kampusnya.

Haris menutup pintu mobilnya ia dan Gea pun mulai saling mencumbu.

"Ge...." Haris mengecup bibir Gea perlahan kemudian semakin dalam dengan lembut.

Haris melepaskan bibirnya dari bibir Gea setelah bermain cukup lama di sana.

"Terima kasih sayang, cukup aku gak mau kita kebablasan" Haris mengecup bibir Gea sekali lagi.
"Ya sudah aku masuk ya" ucap Gea setelah ia merapikan pakaiannya.
"Selesai kelas dan main langsung pulang malam ya" ucap Haris mengingatkan.
"Iya... bye sayang" pamit Gea, ia masuk ke kampus mencari dua sahabatnya itu.

Gea melihat Tasya dan Michelle tengah duduk dibangku taman kampus, banyak juga mahasiswa lainnya yang duduk santai di sana.

"Hai..." ucap Gea menyapa dua sahabatnya itu.
"Olala... yang baru ngelayani kakak gue merah banget tuh leher" Tasya meledek sahabatnya.
"Biasa aja kali Sya namanya juga lagi kasmaran baru jadian masih hangat-hangatnya" ucao Michelle menambahi.
"Apasih lo berdua" omel Gea, ia berusaha menutupi lehernya dengan rambut panjangnya.

---

Sore hari Tasya tersenyum memasuki rumahnya dengan banyak belanjaan yang dibawanya.

"Kemana aja tadi?" ucap Haris yang melihat Tasya baru masuk rumah.
"Belanja aja kak nih..." Tasya memperlihatkan belanjaannya.
"Banyak amat belanjaan kamu" ucap Haris.
"Punya Tasya cuma dua kak yang lainnya punya Michelle nitip, takut ketahuan mamanya banyak belanja" ucap Tasya sambil memasuki kamarnya, ia meletakkan belanjaannya di sofa kamarnya.
"Oh... gitu" ucap Haris yang mengikuti sang adik masuk ke kamarnya.

Tasya menatap sang kakak.

"Kakak ngapain aja tadi sama Gea sampai lehernya merah gitu" ucap Tasya.
"Kaya gak tau aja kamu kalo cowok sama cewek berduaan" ucap Haris tersenyum.
"Awas kak kebablasan" ucap Tasya mengingatkan sang kakak.
"Iya kakak tau dan kakak gak akan pernah menyentuhnya sebelum waktunya" ucap Haris.
"Alahhhh... gombal kalo di sodorin juga kakak langsung mau, Tasya tau hubungan kakak sama kak Dania dulu kaya apa" ucap Tasya.
"Ya.... kalo dia sodorin siapa yang nolak, emang sejauh apa kamu tau tentang kakak dan Dania?" ucap Haris.
"Tasya pernah dengar desahan suara kak Dania di kamar kakak" bisik Tasya tertawa.
"Kamu tau...." ucap Haris.
"Sering banget kali kak dengernya" ucap Tasya yang lagi-lagi tertawa.
"Eh... mama papa mana?" tanya Tasya.
"Ke Surabaya papa ada acara" ucap Haris.
"Oh..." angguk Haris.

Haris duduk ditepi ranjang sang adik sambil menatap adik perempuannya itu berbenah belanjaannya.

"Sya.... malam ini ke club yuk, udah lama gak main kita nanti kakak ajak Gea" ucap Haris.
"Boleh deh" ucap Tasya.
"Ok adikku sayang kakak beresin kerjaan kakak dulu" ucap Haris kemudian mengecup puncak kepala Tasya.

Bersambung.....

Maaf typo bertebaran

PERKAWINAN RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang