part 4

22.5K 1.1K 19
                                    

Tasya menuruni anak tangga satu persatu, gadis itu telah rapi ia sudah siap untuk berangkat ke kampus.

"Pagi mah pah...." sapa Tasya.
"Pagi sayang.. gimana semalam ngedatenya sama si Radit itu?" tanya Nancy pada sang putri angkat.
"Ngedate apaan sih mah orang jalan-jalan biasa aja, Tasya juga gak ada perasaan sama tuh Radit, lagian mana ada juga orang ngedate pake acara dikawal segala" ucap Tasya sambil mengunyah rotinya.
"Papa khawatir sama kamu nak makanya papa gak kasih ijin jalau hanya jalan berdua dengan laki-laki apalagi malam-malam begitu" ucap Alex.
"Huh... papa terlalu khawatir Tasya juga bisa jaga diri kok pah" ucap Tasya.
"Papa gak yakin, jaman sekarang itu terlalu berbahaya untuk anak perempuan jalan malam sendirian" ucap Alex.
"Yang dibilang papa bener tuh sayang" ucap Nancy.
"Iya deh Tasya nurut aja yang dibilang mama papa, eh mah.... kakak mana ko belum turun sih" ucap Tasya mencari Haris.
"Kakakmu tadi subuh berangkat ke Kalimantan ada proyek yang harus diselesaikan katanya jadi nanti kamu diantar papa aja ke kampus" ucap Nancy.

Tasya mengerutkan keningnya heran karena tak biasanya sang kakak tak pamit padanya.

"Dadakan ya mah?" tanya Tasya lagi.
"Enggak, dari beberapa hari yang lalu sudah bilang sama mama mau ke Kalimantan memangnya kakakmu itu gak cerita" tanya Nancy.
"Gak ada bilang apa-apa mah, mungkin lupa kali ya sudah Tasya berangkat yuk pah nanti Tasya telat" ucap Tasya.
"Pulang kuliah jangan mampir ke mana-mana ya temenin mama belanja" ucap Nancy.
"Iya mah...." angguk Tasya seraya mengecup pipi sang mama dan berlalu pergi.

---

Tasya baru saja turun mobil papanya ia masuk ke kampusnya sambil mencoba menghubungi Haris.

"Ya adikku yang manis...." ucap Haris mengangkat telponnya.
"Kakak ko gak bilang mau tugas ke Kalimantan?" ucap Tasya manja.
"Lupa dek... kenapa kangen ya baru juga ditinggal" ucap Haris.
"Iiihhh geer siapa juga yang kangen, kakak berapa lama di sana?" tanya Tasya lagi.
"Belum tau Sya pokoknya sampai proyek di sini selesai pembangunannya" sahut Haris.
"Membangun apa sih kak?" tanya Tasya.
"Pembangunan pasar modern" ucap Haris.
"Jam berapa tadi nyampe di Kalimantan?" tanya Tasya.
"Jam 7 pagi dek.. ini kakak masih di mobil menuju ke perkampungannya" ucap Haris.
"Pasti lama ya di sana, gak punya temen main dong Tasya, sepi rumah kak" ucap Tasya sambil berjalan menyusuri koridor kampusnya.
"Kan ada tuh sahabat kamu yang biasanya main ke rumah" ucap Haris.
"Ya beda lah kak... ya sudah Tasya tutup dulu telponnya, Tasya lagi di kampus bentar lagi dosennya masuk bye kak...." ucap Tasya.
"Bye de... belajar yang bener....." ucap Haris.

---

Jam perkuliahan Tasya telah selesai ia pun segera keluar dari ruangannya bersama dua sahabatnya Gea dan Michelle.

"Syq... kita ke cafe dulu yuk" ajak Michelle.
"Sorry Chell gue sudah ada janji sama nyokap nemenin belanja" ucap Tasya.
"Iya sama gue juga ada janji" ucap Gea.
"Payah lo berdua" ucap Michelle kesal ia berlalu pergi meninggalkan Tasya dan Gea.
"Ya sudah Ge gue duluan ya sudah dijemput tuh" Tasya menunjuk pak Min yang telah menunggunya.
"Ya Sya hati-hati" ucap Gea.

Sesampainya di rumah Tasya langsung menghampiri sang mama angkat di kamarnya.

"Mama...." Tasya masuk ke kamar Nancy.
"Sudah pulang sayang" ucap nancy.
"Iya mah...." ucap Tasya ia bersender manja pada Nancy.
"Ya sudah makan dulu sana lalu istirahat" ucap Nancy.
"Loh katanya mau belanja" ucap Tasya.
"Belanjanya nanti sore sayang" ucap Nancy.
"Yahhh... tau gitu tadi Tasya nemenin Michelle ngafe dulu" ucap Tasya.
"Kamu ini keluyuran mulu ketahuan papa bisa dimarahin kamu" tegur Nancy.
"Ya udah deh Tasya makan dulu" ucap Tasya yang kemudian berlalu pergi dari kamar sang mama.

---

#Kalimantan

Haris dengan profesionalitas bekerjanya turun langsung ke lapangan memantau para pekerjanya. Peluh mengucur dari kening pria itu, ketika ia berpanas langsung dibawah terik matahari.

Ketika hari menjelang sore Haris pun pulang,l ia memasuki sebuah rumah yang sangat sederhana yang ia tempati selama di Kalimantan, rumah yang hanya berdiri dari bahan kayu.

Dddrrrtt......
Iphone Haris bergetar terlihat Tasya mengiriminya sebuah foto, foto Tasya bersama Nancy yang tengah duduk di cafe dengan banyak tas belanjaan dengan merk ternama.

"Habis duit papa kalau kerjaan kamu sama mama kaya gini terus" Haris memberikan komentarnya pada foto yang Tasya kirim.
"Duit papa juga bukan duit kakak kan" balas Tasya.
"Kurang-kurangin tuh kebiasaan jelek kamu sama mama itu" tulis Haris lagi.
"Iri bilang bos" balas Tasya.
"Siapa yang iri" balas Haris.
"Kakak.... jangan lama-lama di Kalimantan nanti tuh mainan baru kakak si Melisa di embat orang" tulis Tasya.
"Biarin kakak gak peduli udah selesai juga sama dia, lagian sudah kakak cicipin juga udah longgar juga Sya gak enak" balas Haris dengan emot tertawa.
"Dasar.... mimpi apa ya Tasya punya kakak otaknya mesum banget, berapa hari pacaran sama Melisa" balas Tasya bertanya.
"Dua hari" balas Haris.
"Secepat itu kakak mendapatkan dia, gila..." omel Tasya.
"Kakakmu ini sudah lihai banget dek..." tulis Haris.
"Jangan bilang sekarang kakak punya cewek baru lagi" balas Tasya.
"Lagi sibuk jadi kakak belum sempat cari mainan baru nanti deh kalau balik ke Jakarta kakak cari yang baru" balas Haris.
"Gak pengen coba cewek di daerah sana" tulis Tasya.
"Kakak gak pengen merusak mereka" tulis Haris.
"Alaaahhh... bisa banget ngelesnya bilang aja gak ada yang mau" balas Tasya dengan emot tertawa.
"Sudah ah kakak mandi dulu salam buat mama papa" balas Haris.
"Iya nanti disampaikan, liburan nanti Tasya nyusulin kakak ya kayaknya seru deh di sana persawahan gitu ya" tulis Tasya ia melihat foto profil kevin dengan background persawahan.
"Ya boleh emang tapi ini jauh banget dek..." tulis Haris.
"Gapapa....nanti ya Tasya susulin sudah sana mandi baunya sampai ke sini" tulis Tasya dan chat mereka pun berakhir.

Nancy tersenyum menatap putrinya.

"Chat sama siapa sayang asik banget" ucap Nancy sambil menyesap kopinya.
"Sama kakak mah, salam katanya buat mama papa" ucap Tasya.
"Ya bilangin salam balik" ucap Nancy.
"Habis ini kita ke mana lagi mah?" tanya Tasya.
"Kenapa cape ya?" tanya nmNancy tertawa.
"Iya udah sakit nih kakinya Tasya" keluh Tasya.
"Habis ini kita pulang kok nak..." ucap Nancy.

Bersambung

Typo bertebaran...

PERKAWINAN RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang