that smile

7.4K 349 8
                                    

Setelah melalui masa sulit karena berhadapan dengan pria itu, Ann menenangkan diri di kamarnya dengan diantarkan oleh salah satu asisten rumah tangga. Tante Mirna memberikan pekerjaan yang luar biasa tapi Ann sudah merusak citranya di hadapan sang boss sedari awal.

Tok tok tok

"Permisi Nyonya Anne Gladis, saatnya makan siang." Panggil seorang wanita paruh baya yang juga sebagai asisten rumah tangga di rumah itu.

"Saya tidak lapar." Ucap Anne saat membukakan pintu.

"Tolong Nyonya. Saya akan dimarahi jika Nyonya tidak makan." Wanita itu memaksa.

Anne sangat takut untuk makan semeja dengan bosnya. Namun dilain sisi ia sangat lapar dan tidak tega jika ada orang yang harus menderita karena dirinya.

"Baiklah." Ann mengangguk dan mengekor di belakang si wanita paruh baya menuju ruang makan.

Terlihat seorang pria bertubuh atletis dengan mengenakan kaos hitam dan celana hitam senada dengan panjang selutut. Ia makan dengan gaya bangsawan. Tenang dan terkesan sangat menikmati. Bibirnya tersenyum sinis saat melihat Ann menuruni tangga dan menuju ke meja yang sama untuk makan siang.

"Nikmati saja makananmu. Aku tak akan mengadu ketante Mirna." Ucapnya sambil membersihkan mulutnya dengan napkin.

"Terima kasih, Pak." Ucap Ann tulus dengan menunduk. Saat ia mengangkat kepalanya, terlihat kembali senyum sinis oleh sang bos di hadapannya.

Sang bos berdiri karena ia telah selesai makan siang dan meninggalkan Ann sendiri di ruangan itu. Ann cukup lega karena tak harus makan dengan canggung. Namun beberapa saat kemudian, pria itu kembali ke hadapan Ann.

"Tolong ke ruangan kerja saya setelah kamu selesai makan." Perintahnya dan kemudian meninggalkan Ann lagi. Ann hanya terperangah, takut dengan apa yang akan terjadi di ruangan kerja si bos itu. Mungkin ia akan dimarahi habis-habisan karena kelakuannya di pesawat hari ini.

❄❄❄

Tok tok tok

Jantung Ann berdetak tak tentu ritma. Dengan menarik napas panjang, Ann membuka pintu kayu yang sangat besar di hadapannya.

Dilihatnya deretan buku pada rak yang panjang dan tinggi menjulang. Di ujung sisi kiri ruangan terlihat meja kerja yang lumayan besar dan kursi hitam yang terlihat nyaman dan empuk. Di samping kursi hitam itu berdiri seorang pria gagah dengan tatapan sinis menusuk kesanubari.

Ann berusaha keras agar lututnya tetap tegak tanpa gemetar. Perlahan berjalan mendekati si pria yang sedari tadi menatapnya.

"Bapak ada perlu dengan saya?" Ann membuka percakapan dengan gelagapan.

Pertanyaan Ann dibalas tawa oleh si bos. "Ya tentu. Mana mungkin saya panggil kamu kalau tidak perlu?"

Ann menyadari kebodohannya. Hanya senyum yang ia suguhkan sebagai balasan kalimat yang terlontar dari si bos.

"Nama saya Marko Williawan. Dan kita akan melakukan penandatanganan kontrak kerja hari ini. Kontrak kita satu tahun."

"Iya pak Marko. Perkenalkan juga, saya Anne Gladis. Panggil Ann saja." Ucap Ann singkat. Terlalu terpesona oleh tubuh atletis Marko, ia hampir lupa tujuannya ke ruangan itu.

"Oh iya pak, saya harus tanda tangan dimana?" Tanya Ann. Marko hanya menunjuk salah satu bagian dari kertas kontrak kerja di hadapan Ann dan memberikan pen dari laci kerja sebelah kanannya.

Dalam sekejap, Ann menandatangani kontrak kerja. Ann merasa puas karena ia akan mendapat gaji bulanan secara rutin setidaknya hingga satu tahun penuh.

"Ann, kamu terlalu tergesa-gesa menandatangani kontrak." Marko menyela Ann dalam khayalan singkatnya.

"Kenapa memangnya pak?" Tanya Ann dengan bodohnya.

"Saya harap kamu tidak terkejut. Itu kontrak pernikahan kita." Ucapan marko bak petir yang menyambar ke dalam ruang kerja Marko dan membuat Ann membelalakkan matanya.

"Selamat atas pernikahan kita, Anne Gladis." Kembali Marko tersenyum sinis.

❄❄❄

Bagaimana chapter perdana kali ini gaes?

Hope u like it.

Tolong vommentnya yaa 😻

Ma Sexy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang