“bukankah ini hebat Jessi? Kau akan menjadi pemeran utama di konser amal nanti” Carlo setengah berteriak di dekat telingaku melawan suara keras music disco yang sedang terdengar saat ini
“oh ya? Bagaimana dengan Hanna? Apa Ia tak akan tampil? Kau tau, fans nya lebih banyak di banding dengan fans ku” jawabku sambil mengambil gelas vodka ku dan meminumnya
“sepertinya tidak Jessi, kau tau Ia tak akan menyanyi secara cuma-cuma. Aku dengar kemarin Ia lebih memilih tampil di salah satu acara TV swasta, Ia sedang mencoba menaikkan popularitasnya. Jessi, kau harus melangkah. Kalau tidak kau akan kalah dengan wanita itu” aku tertawa mendengar nasihat Carlo, sementara Ia menatapku menunggu tanggapanku
“tidak Carlo, sepertinya aku akan menyerah pada carier ku. Besok akan ada tamu dari seoul, Oma bilang Ia ingin membahas tentang ayahku. Kau tau? Aku tak pernah mendengar cerita tentang ayahku, dari yang aku dengar ayahku masih hidup dan Ia sekarang menetap di Seoul. Aku akan menyusulnya kesana setelah konser amal nanti” jelasku, mengingat perkataan Oma kemarin
***
“ada apa Oma mencariku?” tanyaku di hadapan Oma, sedangkan Oma duduk santai di kursi santainya sambil menyesap teh nya, walaupun umur Oma sudah melebihi setengah abad Ia masih terlihat segar bugar dan masih mampu mengurus perusahaan nya. Sebenarnya Ia menyuruhku mengurus perusahaan nya itu, tapi aku menolaknya. Aku tak suka mengerjakan suatu hal dengan terpaksa, dan aku sangat senang ma tak memaksakan kehendaknya
“lusa kita akan menerima tamu dari Seoul, oma harap kamu kosongkan semua jadwalmu. Kita akan menyambutnya” aku berfikir sejenak, seoul? Bukankah seoul itu kota kelahiran ayahku, dan ibuku juga dimakamkan dikota itu. Seumur hidupku, aku tak pernah menginjakkan kaki di kota itu. Bukannya tak mampu, hanya saja Oma selalu memiliki alasan agar aku tak kesana. Oma terkesan menghalangiku untuk kesana, padahal aku ingin mengunjungi makam ibuku. Aku tak pernah melihat ibuku, yang aku tau dari cerita Oma ibuku meninggal setelah melahirkan ku dan ayahku menghilang sesudah insiden itu. Oma bilang ibuku bedarah Indonesia, dan ayahku juga keturunan asli korea. Mungkin kecantikanku aku dapat dari mereka.
Teman-temanku selalu memuji kecantikanku, dan itu selalu membuatku tersipu. Entah mengapa setiap kali aku mendengar pujian tentang kecantikanku, wajahku selalu memerah.
Aku memiliki kulit putih bersih, dan tinggi sekitar 165 cm, warna mataku hitam pekat yang aku warisi dari ibuku. Hidungku mungil, dan bibirku merah tipis.
“tamu? maksud Oma tamu itu datang mau ketemu sama Jessi? Kenapa mereka bisa kenal sama Jessi Oma? Bahkan Jessi belum pernah kesana” Tanya ku panjang
“nanti kamu akan tau jawaban nya, terlalu panjang jika oma menjelaskannya sekarang” jawab Oma dengan senyum tenang nya, aku selalu menyukai senyum Oma. Seakan-akan senyuman nya itu mampu memberiku ketenangan.
“jadi Oma lagi bikin Jessi penasaran nih? Ayo dong oma, kasi clue nya aja dikit” aku menarik lengan Oma manja, aku selalu seperti ini jika ingin meminta sesuatu dengan Oma. Dan cara ini selalu berhasil meluluhkan hati Oma
“dasar kamu, sebenarnya mereka datang ingin menjemputmu. Mereka ingin membawamu kepada ayahmu disana, ayahmu sekarang sedang sakit keras dan beliau sangat ingin bertemu denganmu. Ayah mu masih hidup, dan Ia telah menetap disana selama 10 tahun” jelas Oma
Aku merenungkan kata-kata Oma tadi, jadi ayah ingin bertemu denganku? Tapi kenapa baru sekarang beliau ingin bertemu? Setelah sekian lama penantianku, penantian akan sosok ayah. Mataku memanas, aku menarik nafasku dalam-dalam menahan tangisku yang akan pecah sebentar lagi
“maksud Oma ayah masih hidup? Jadi.. jadi.. ayah mau ketemu sama Jessi Oma” dan mengalirlah air mataku yang sedari tadi aku tahan. Akupun menghambur kepelukan Oma, menangis di pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother is My Destiny
Romance"Terkadang untuk menyatukan cinta itu membutuhkan sebuah keajaiban" Hidup Jessi menjadi bergejolak semenjak kedatangan Hyunsik, pria tampan asal Korea yang baru diketahui nya sebagai kakak kandungnya. Ia terpaksa harus menetap di sana untuk sementar...