Tiket Pertama

863 37 8
                                    

Part ini saya dedikasikan untuk @Riia_Raiye “thanks dear atas partisipasinya dalam ‘MBIMD’ di part ini :*”

“Jessi Aninda Edelweis.. Edelweis..” gumam Narra sambil berfikir, Ia pun mengambil sebuah peti yang terbuat dari kayu jati, terdapat ukiran-ukiran di peti itu. Bentuk nya tidak terlalu besar dan tampak berdebu, ditiupnya debu peti itu sambil mengibas-ngibas kan tangan nya menghindari debu. Di dalam peti itu terdapat sebuah foto dua orang gadis yang sedang tertawa bahagia, Narra pun tersenyum samar mengingat-ngingat masa lalu nya.

“tidak salah lagi pasti itu anaknya, mata mereka benar-benar sama dan Edelweis.. Bunga Edelweis, bunga abadi dan bunga itu adalah bunga yang disukai wanita itu” ucap Narra lagi kemudian memasukkan foto itu lagi kedalam peti tadi dan menyimpan nya kembali

“anak itu terlalu pintar, dan aku tak bisa terburu-buru dalam melangkah. Dia pasti mencurigaiku, dan aku juga yakin Taewo sudah menjatuhkan nama ku di depan anak itu. Ini benar-benar menyusahkanku” lanjut Narra kemudian duduk di sofa tak jauh dari tempat Ia menyimpan peti itu dan meminum Brandy nya

***

“jadi kemungkinan Narra sudah tau siapa itu Jessi?” ucap Taewo setelah mendengar cerita dari Hyunsik tentang insiden di rumahnya (baca part input dan output)

“iya, sepertinya. Yang kudengar ibu menyuruh Jessi merawat tamannya. Bukankah selama ini ibu tak pernah mau ada tangan lain untuk merawat tamannya itu?” jawab Hyunsik

“walaupun ini terlalu cepat dari rencana awal, tapi aku yakin Narra tak akan bertidak ceroboh. Jessi terlalu pintar untuk dibodohi, dan sebaiknya kau menjalin hubungan baik dengannya. Buat Jessi percaya kepadamu bagaimanapun caranya” perintah Taewo dingin

“baiklah, aku akan mengusahakannya” Hyunsik hanya menurut, tak mengerti apa rencana ayahnya selanjutnya

“dan satu lagi, besok aku akan menemui Jessi. Kau bisakan membawanya ke Gangnam Several Hospital?” mendengar perintah Taewo kali ini Hyunsik terkejut dan mengerutkan dahinya

“apa ayah akan memberitahu semuannya?” Tanya Hyunsik sedikit menaikkan nada bicaranya

“sepertinya, tidak ada cara lain. Narra sudah selangkah didepan kita, kita juga harus mempercepat langkah kita untuk mengejarnya” jawab Taewo yakin sambil merencanakan sesuatu yang tak di ketahui Hyunsik

“baiklah, jika itu memang yang terbaik. Besok aku akan membawanya untuk menemuimu” Hyunsik hanya mampu menuruti kemauan ayahnya

***

 “aku benar-benar terkejut bahwa bunga-bunga disini bisa tumbuh selama dirawat oleh nyonya jahat itu, ini mengerikan jika nanti dia benar-benar menjadi ibuku. Yah.. meskipun ada sisi baiknya disini, aku hanya perlu merawat bunga-bunga indah ini tanpa harus bekerja seperti yang lain. Aku seperti merasa istimewa disini” Jessi ber monolog ria sambil menyiram bunga dengan air

“tunggu.. Istimewa? Ini aneh….” pikir Jessi

“hey, apa yang kau pikirkan. Wajahmu jelek sekali jika di tekuk seperti itu” tiba-tiba Hyunsik datang denga senyuman mautnya, sejenak Jessi terpaku dengan senyuman itu

“ck, kapan sih aku itu cantik dimatamu?” sahut Jessi

“jangan pernah berfikir bahwa aku akan melihatmu sebagai wanita.. kau bukan tipe ku” Hyunsik menunjuk jari telunjuknya tepat di wajah Jessi

“aku tau, aku bukan tipemu karna aku adikmu” Jessi menepis tangan Hyunsik dan meneruskan pekerjaan nya

“Percaya diri sekali kau, bahkan jika kau telanjang sekalipun dibawah sana tidak akan bangun” jawab Hyunsik lengkap dengan senyum mesumnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Brother is My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang