kejutan yang menyakitkan

1K 21 2
                                    

kakak, kata itu adalah kata yg ke 1000 yang aku ucap dalam benakku, aku tak pernah memikirkan sebelum nya bahwa aku ternyata memiliki saudara. Bukankah seharusnya aku senang mendengarnya? Aargghhh. aku sekarang sedang berada di studio tempat aku berlatih menari. Studio ini adalah tempat favorit kedua ku setelah kamar, aku selalu menikmati jika sudah berada disini. Menari dan menyanyi sedikit bisa mengobati pikiranku yang sedang berkecamuk beberapa jam yang lalu, aku terus menggerak-gerak kan badan ku seirama dengan lagu yang kuputar.

“kau tidak akan menciptakan tarian yang indah, jika kau menari karna emosi” aku mengenal suara ini, suara berat yang beberapa jam yang lalu berkecamuk dipikiranku. Aku menoleh keasal suara itu, Ia tengah berdiri di dekat pintu menyandarkan badannya disana dan melipat tangan nya didepan dadanya

“kau berkomentar seakan-akan kau mengerti tentang tarian dan music” jawab ku sekenanya, Ia tertawa kecil dan berjalan mendekat ke arahku. Aku memutar bola mataku melihat gayanya yang angkuh

“semua terlihat jelas di matamu dan pergerakanmu, percayalah walau aku tak mengerti tentang tarian atau apalah namanya. Tapi aku bisa membedakan yang mana melakukannya dengan hati dan yang mana melakukannya dengan emosi, seperti yang kau lakukan tadi” aku menatapnya kesal, sedangkah Ia hanya tersenyum datar dan duduk di sampingku. Ia mengulurkan tangan nya mengajakku duduk dilantai bersamanya, akupun mengiyakannya.

“kau tidak ingin menanyakan kenapa aku bisa menjadi saudara kandungmu?” aku menoleh dan matanya menatap lurus kedepan

“aku sudah cukup menerima banyak kejutan pada 3 jam terakhir ini, dan harus kuakui bahwa aku belum siap untuk menerima kejutan yang selanjutnya. Aku hanya tidak mau merusak mood ku untuk konserku besok, meskipun bukan konser besar tapi itu adalah debut pertamaku dilayar kaca dan mungkin akan menjadi debut terakhirku juga. Jadi kumohon kau simpan saja sementara penjelasan mu” aku menarik nafas ku panjang dan berat, sepertinya Ia mengerti akan keadaanku

“baiklah, aku mengerti. Mungkin aku bisa menjelaskan semuanya padamu di pesawat nanti, aku rasa waktunya lumayan cukup” Ia berdiri tiba-tiba, aku  mendongak kan kepalaku keatas untuk melihatnya

“kurasa aku harus istirahat, perjalanan dari seoul ke Jakarta cukup menguras tenagaku. Dan aku juga tidak ingin menyita waktu latihan mu, aku tak mau menjadi salah satu alasan kegagalan konsermu nanti” Ia tersenyum mengacak-ngacak rambutku, sejenak aku tertegun atas perlakuan nya barusan. Tapi itu tak lama, karna aku bisa mengambil kembali kewarasanku

“hey, Hyunsik” ucapku setengah teriak, Hyunsik sedang memegang handle pintu berbalik karna panggilanku tadi, aku berdiri mengambil tas ku dan mengacak-ngacak nya mencari sesuatu

“jika kau adalah kakak yang baik, kau pasti akan meluangkan waktumu untuk menonton konser kun anti” jelasku menyerahkan ticket dari dalam tasku

“tapi ini tidak gratis, kau harus membayarnya” sambungku, Ia mengernyitkan dahinya dan menerima ticket yang kuberikan tadi

“kau cukup pelit untuk ukuran seorang adik” jawab nya, aku mengekeh geli

“ini merupakan konser amal untuk para penderita kanker payudara, aku tak akan memberikan ticket gratis bahkan untuk Oma sekalipun” aku menjelaskan, Ia menatapku dalam-dalam aku sedikit salah tingkah karenanya

“oke, aku akan membayarnya nanti. aku tak menukarkan banyak uang Rupiah saat kesini. Karna aku tak memikirkan untuk bersenang-senang disini. Apakau menerima uang Dollar?” tanyanya

“aku akan meminjamkan uangku untuk sementara, dan sebagai gantinya kau mempunyai hutang padaku. Mungkin 10 kali jalan-jalan di Seoul, aku tak pernah kesana. Dari yang aku dengar, disana banyak tempat yang indah untuk berjalan-jalan sedikit melepaskan penat” itu memang benar, aku sudah lama ingin kesana walaupun dulu tujuan utamaku kesana untuk ke makam ibuku. Tapi aku juga sedikit tertarik akan kota itu, setelah mendengar cerita dari Hanna sewaktu Ia berlibur disana.   

My Brother is My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang