~ Onened ~

604 34 6
                                    


Pict : Prilly Britany Geonata

~~~~~~~~~

Sore ini, Prilly sudah berada di salah satu caffe yang ada di mall pondok indah. Dia sedang menunggu sahabatnya yang katanya ingin mengenalkan nya kepada seseorang.

Prilly sendiri tidak tau siapa seseorang yang di maksud sahabatnya. Dia sebenarnya tidak ingin datang, tapi kata sahabatnya orang ini dapat membuat hidup Prilly yang—kata sahabatnya—suram menjadi lebih berwarna.

Oh ya, perkenalkan.

Prilly Britany Geonata. Gadis berumur 20 tahun dengan perawakan mungil, kulit putih, rambut sepinggang, pipi chubby, hidung mancung, bulu mata lentik dan mata berwarna coklat hazel.

Prilly adalah CEO di Geonata Company, sebenarnya Prilly bercita-cita menjadi seorang penyanyi. Tapi karna dia merupakan anak tunggal jadi dialah yang harus meneruskan perusahaan turun-temurun itu. Yah, mimpinya harus di kubur dalam-dalam.

"Hai Pril, udah lama nunggu ya?" Prilly yang sedari tadi sibuk dengan iPhone nya tersentak kaget karna suara sahabatnya di tambah suara kursi yang berdecit.

"Lo ngagetin aja Ver. Iya, udah setengah jam gue nunggu. Lo tau kan gue ga suka nunggu," Prilly sedikit menggerutu ke Vera—sahabatnya, sedangkan Vera sendiri hanya nyengir kuda melihat muka sahabatnya yang di tekuk.

"Oh ya Pril, ini nih yang gue bilang," Vera melirik cowok di sampingnya dengan senyum menggoda.

Prilly baru sadar ternyata sedari tadi bukan hanya ada dirinya dan Vera, tetapi juga ada Tomas—pacar Vera dan seorang cowok yang tidak pernah di lihatnya.

"Li, Lo duduk di samping Prilly gih," Cowok tersebut hanya tersenyum tipis lalu segera duduk di samping Prilly. Sedangkan Tomas dan Vera sudah duduk dengan manis di depan Prilly dan cowok tadi.

"Li, kenalan dong. Biar lebih akrab gitu," Tomas menendang kaki cowok itu di bawah meja, dan lagi cowok itu hanya tersenyum tipis.

Cowok itu tersenyum tipis ke arah Prilly yang di balas dengan senyum kikuk oleh Prilly.

"Hai, Nama gue Ali Andromeda, panggil Ali aja deh yaa," cowok itu—Ali tersenyum tipis lagi di akhir kalimat. Jujur, Prilly sangat suka ketika melihat Ali tersenyum. Apa lagi pipi Ali yang memang sedikit chubby akan terlihat makin chubby ketika cowok itu tersenyum.

"Hai Ali. Nama gue Prilly Britany Geonata, panggil aja Prilly," Prilly tersenyum kikuk. Tomas dan Vera hanya senyum-senyum gaje melihat Prilly yang terlihat gugup.

"Hm, Prilly. Nama yang cantik, kayak orangnya,"

Blush!

Pipi Prilly sontak memerah mendengar perkataan Ali. Vera dan Tomas membulatkan matanya tak percaya.

Pasalnya Prilly adalah orang yang sangat susah untuk blushing, dan sekarang hanya karna gombalan picisan dari Ali pipi Prilly terlihat memerah? Tomas dan Vera berdecak tak percaya.

"Eh? Em, Makasih," Prilly tersenyum salah tingkah berkat perkataan atau mungkin lebih tepatnya berkat gombalan Ali.

"Udahlah Pril, ga usah kikuk kayak gitu. Ali aja nyante, elo nya juga nyante dong," Vera tersenyum menggoda. Prilly membulatkan matanya kesal ke arah Vera, dia mencibir dalam hati.

"Oh ya Pril, Kerja di mana?" Prilly yang sedari tadi sibuk mencibir Vera sontak berbalik melihat ke arah Ali yang bertanya kepadanya.

"Gue jadi penerus di perusahaan bokap," Prilly melengkungkan bibirnya ke bawah. Vera dan Tomas yang sedang sibuk menikmati makanan (yang entah kapan datangnya) segera mengangkat kepala mereka ketika mendengar perkataan Prilly.

"Nih ya Ali, Prilly ini tuh cita-citanya jadi penyanyi. Tapi karna dia anak tunggal jadi mau ga mau dia harus jadi CEO di perusahan Bokapnya. Padahal nih ya, suara Prilly itu beuhh! Bagus banget!"

Ali terkekeh pelan mendengar Vera yang menceritakan profil Prilly dengan semangat yang menggebu-gebu. Prilly sendiri hanya menggelengkan kepalanya melihat Vera yang sangat semangat jika membahas hobi sekaligus cita-cita Prilly yang satu itu.

"Lo sendiri? Kerja di mana?" Prilly balik bertanya ke Ali. Cowok itu kembali tersenyum tipis.

'Kayaknya nih anak hobby banget senyum, deh' ujar Prilly dalam hati.

"Gue hanya seorang guru di Global Music School," Prilly membulatkan matanya tak percaya mendengar perkataan Ali. Pasalnya, GMS—Global Music School—merupakan sekolah impiannya.

"Seriusan?" Ali mengangguk mendengar pertanyaan Prilly.

"Ih! Lo tau, GMS itu tuh sekolah impian gue! Rencananya setelah lulus SMA gue pengen lanjut di sana, tapi karna ga enak sama bokap, gue jadinya malah ambil kuliah jurusan bisnis management. Pasti seru banget ya ngajar di sana? Tiap hari bisa liat orang belajar nyanyi dan main musik," Prilly terlihat menerawang, Senyum manis terbit di bibir tipisnya.

Ali sempat tertegun melihat senyum Prilly yang terlihat sangat... Tulus. Begitupun dengan Tomas dan Vera, pasalnya senyum itu sudah lama Tomas dan Vera tidak pernah lihat semenjak kejadian dua tahun yang lalu. Kejadian yang mampu membuat Prilly yang ceria berubah seratus delapan puluh derajat menjadi Prilly dengan kehidupan yang suram.

"Kalau lo mau, Gue bisa ajak lo ke sana kalau lo ada waktu," Mendengar perkataan Ali, Prilly terpekik bahagia. Dan pada akhirnya Prilly dan Ali terlarut dalam obrolan seru, sesekali Tomas dan Vera ikut menimpali obrolan Prilly dan Ali.

Tomas dan Vera yakin jika Ali pasti bisa membuat hidup Prilly kembali berwarna.

~~~~~~~~~

Mutiara❤

Jangan lupa voment guyyss!!

Wrong ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang