16 - Love [Ending]

6.7K 612 26
                                    

Brak!

Yoora terlempar sekitar 8 meter sesaat mobil yang melaju itu menabrak tubuhnya. Kepala Yoora yang terbentur trotoar jalan dengan sangat keras itu membuat kepala Yoora berdarah hingga cairan kental berwarna merah itu keluar semakin banyak. Banyak orang-orang yang menghampiri Yoora dan ada juga yang berusaha menelpon rumah sakit terdekat.

"Di sini! cepat angkat dia!" teriak seorang pria yang kebetulan berada di tempat kejadian saat melihat bantuan datang.

.

.

.

Jimin terus menerus mondar-mandir di depan pintu ruang operasi dengan sangat khawatir. Bahkan keringatnya sudah keluar sedari tadi dari sejak ia mendapatkan panggilan dari pihak rumah sakit yang memberitahu jika adiknya kecelakaan dan sedang kritis. Sesekali Jimin melirik ke arah pintu yang tak kunjung terbuka sampai akhirnya pintu terlihat dan menampakkan beberapa perawat yang sedang mendorong ranjang pasien yang di sana ada Yoora yang terlelap. Jimin menghampiri seorang dokter yang menangani adiknya dengan cemas.

"Apa adikku baik-baik saja?" Tanya Jimin takut.

"Yoora mengalami pendarahan yang sangat banyak, terutama luka dalam. Kau harus bersabar karena adikmu harus melewati masa komanya di ranjang rumah sakit dan aku punya kabar buruk untukmu kalau adikmu mengalami amnesia yang cukup berat akibat benturan keras ada kepalanya. Aku harap kau kuat."

Jimin menutup matanya dengan lengannya, berusaha menahan tangisnya dan menerima kenyataan yang ia dapatkan. Ia terus menyalahkan dirinya sendiri yang tidak bias menjaga adiknya sama sekali walaupun itu sebenarnya bukan kesalahan Jimin sedikit pun. Karena tidak ada yang tahu kapan kejadian buruk seperti itu akan terjadi.

***

Dug.

Jungkook menatap Sehun geram dan terus memmberikan pukulan pada Sehun setelah melihat Yoora menangis dan ternyata penyebabnya adalah seorang Oh Sehun yang membuat Jungkook semakin muak. Sehun yang mendapatkan pukulan-pukulan itu tentunya tidak terima dengan memukul balik Jungkook.

"Kau berengsek Oh Sehun! Kau membuatnya menangis lagi hah?!"

"Apa maksudmu?!"

Jungkook menghentikan pukulannya pada Sehun begitupula sebaliknya. Mereka berdua saling tatap dengan tatapan marah yang sama.

"Sebenarnya aku mencintai siapa hah? Yoora? jika kau cinta padanya maka jangan sakiti dia! Irene? jika memang kau cinta pada Irene, seharusnya sudah dari awal kau tinggalkan kehidupan Yoora! bukannya dengan menyakitina terus menerus!"

Sehun menatap Jungkook tak mengerti. Hingga saat Jungkook memberitahu Sehun jika tadi Yoora kemari dan kembali dengan berderai air mata, Sehun langsung berlari meninggalakan Jungkook dan mencari Yoora di sekitar sekolah. Tanpa perduli tatapan bingung para murid-murid yang melihat Sehun aneh.

"Dimana kau Yoora?" geram Sehun.

Dimulai saat hari itulah, ia sama sekali tidak mendapatkan kabar tentang Yoora. Hampir semua orang yang kenal Yoora Sehun tanyai satu persatu tapi mereka selalu menjawab tidak tahu, termasuk Jungkook. Selama tidak ada Yoora, Sehun terlihat kacau. Ia menjadi lebih sering bermain wanita dan itu membuat orang-orang disekitarnya khawatir. Dan pada suatu malam, sebulan setelah kecelakaan Yoora.

Sehun duduk rapih bersama dengan kedua orang tuanya dan orang tua Irene termasuk Irene juga. Pertemuan di hotel hasil kerja sama kedua perusahaan, dan tentunya jika kedua keluarga itu sudah bertemu maka yang akan dibicarakan tidak jauh dari...

"Bagaimana pertunangan Irene dengan Sehun? apa bias kita laksanakan sekarang?" kata ayah Irene membuka suara dengan senyum yang merekah. Lain halnya dengan ayah Sehun yang seperti sedang menimbang-nimbang sesuatu.

RelationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang