Annyeong

97 5 0
                                    

So ji PoV

"Bye So ji-ah, tunggu kami saat pulang sekolah nanti"ucap gi an padaku saat akan kembali kekelas.
"Ne,arasseo"jawabku,tapi saat aku akan masuk kelas ada yang memanggilku dan sepertinya aku sangat mengenal suaranya, saat aku menoleh benar saja itu dia min yoongi bersama temannya kim taehyung.
"So ji-ah, aku menunggumu di kantin tadi. Kenapa tidak makan bersama kami huh?"tanya yoongi padaku. Dan aku hanya bisa tersenyum saja.
"Ya so ji kenapa hanya tersenyum, tidak biasanya kau tidak makan bersama kami, ada apa?"kini taehyung yang bertanya padaku. "Apa aku harus selalu makan bersama kalian huh? Aku hanya ingin makan berdua bersama temanku gi an " jawabku seraya masuk ke kelas meninggalkan mereka berdua di depan kelas yang kebingungan dengan tingkahku. Aku dan gi an memang selalu makan siang dengan mereka semua, terlebih karna aku dekat dengan yoongi. Tapi entah kenapa aku merasa aku harus menjauhi yoongi, aku tidak ingin melukai hatinya lagi,aku tidak mau jika dia mencintaiku lebih dalam. Aku memang mencintainya bahkan yoongi sudah memintaku untuk menjadi kekasihnya berkali-kali tapi aku menolak, dan jika ia bertanya aku selalu menjawab bahwa ini adalah keputusan yang terbaik. Aku sangat paham bagaimana perasaannya padaku, aku tau itu.

Yoongi PoV

"Ada apa dengan dia tae?"tanyaku pada taehyung, sungguh aku bingung kenapa sikap so ji begitu.
"Aku juga tak tau hyung,sudahlah kaja kita ke kelas, jimin pasti sudah menunggu kita"jawab taehyung, dan aku hanya mengganguk tapi pikiranku tetap pada so ji, kenapa dia jadi dingin seperti itu? Tidak biasannya. Hm sudahlah

Heera PoV

"Gi an-ah namja yang duduk di sebelah mu siapa?"tanyaku pada gi an saat kita sudah sampai di kelas. "Oh dia park jimin, oh tunggu yak jimin! Kemari sebentar"panggil gi an pada seorang namja bernama park jimin yang baru masuk kelas saat itu. "Heera-ah dia jimin, park jimin". Namja itu mengulurkan tangannya padaku, dan kulihat matanya membentuk garis saat dia tersenyum,'tampan' itu yang ada di pikiran ku saat ini. Aku pun membalas uluran tangannya.
"Park heera imnida"ucapku seraya tersenyum padanya.
Dan setelah perkenalan tadi kami bertiga saling bercerita satu sama lain. Sampai ada seseorang yang mengganggu obrolan kami.
"Yo jimin-ah"itu namja yang duduk di depan meja gi an dan jimin,dia datang bersama namja yang duduk di sebelahku Min yoongi.
"Oh kau anak baru itu kan? Annyeong, aku kim taehyung. Bangapta herra-ah"ucapnya.
"Ne, bangapta taehyung-ah"jawabku.

Author PoV

Bell pulang sudah berbunyi siswa siswi di sekolah pun sudah berhambur keluar.
"Hyung, kau tidak ikut pulang bersama kami?setelah ini kami akan berkumpul di rumah namjoon hyung, kau ikut kan hyung?"tanya jimin pada yoongi. Dan taehyung hanya menunggu hyungnya itu menjawab pertanyaan teman karib nya 'jimin'. Dan namjoon adalah sahabat mereka semua, mereka selalu berkumpul di rumah namjoon seakan-akan rumah namjoon menjadi basecamp untuk mereka bertujuh. Iya bertujuh, mereka semua teman masa kecil bahkan sampai sekarang mereka masih berteman. Kim seokjin atau biasa dipanggil jin, ia sudah kelas 3 sekarang karna ia memang yg paling tua diantara yang lain, kedua Min yoon gi, ia satu tahun lebih muda dari jin dan satu kelas dengan jimin dan taehyung. Kim namjoon dan jung hoseok juga berada di tingkat yang sama dengan yoongi,jimin dan taehyung, hanya saja mereka beda kelas. Dan yang terakhir Jeon jungkook, ia masih kelas 1 dan paling muda diantara mereka.
"Ani, aku akan datang nanti setelah mengantar so ji". Ya yoongi selalu menyempatkan waktunya untuk mengantar soji pulang. Walaupun soji terkadang menolak ajakan yoongi.
"Baiklah hyung, kami pergi dulu". Ucap taehyung dan jimin melambaikan tangannya pada yoongi.

Yoongi PoV

Hari ini aku harus memberitahu so ji tentang lagu yang kubuat semalam, semoga ia suka.
Aku terus berjalan menuju kelas so ji dengan perasaan campur aduk, karna hari ini aku akan memintanya lagi sebagai kekasihku lewat sebuah lagu yang kutulis semalam. Iya 'lagi' karna aku sudah sering melakukan itu, tapi dia selalu menolak dan aku tidak akan menyerah sampai ia luluh dan mau menerimaku. Aku tau dan yakin bahwa dia juga mencintaiku.
"So ji-ah". Dia menoleh saat ku panggil dan aku tersenyum sambil melambaikan tanganku padanya. Tapi ia hanya melihatku tanpa membalas ucapan ataupun lambaian tanganku, ada apa dengannya? Aneh sekali dia hari ini.

TBC~

Please ComebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang