Mianhae

97 3 1
                                    

Sudah satu minggu sejak kejadian ciuman malam itu, heera dan yoongi masih agak canggung untuk saling menyapa satu sama lain dan berusaha untuk biasa saja. Dan satu lagi yoongi harus terima kenyataan bahwa soji benar-benar berusaha untuk menjauhi yoongi. Tentu saja ini menjadi semakin rumit untuk yoongi, ia merasa sesuatu hilang dalam dirinya. Biasanya yeoja itu akan selalu menghiasi hari-hari nya, dengan senyuman manisnya, dengan canda tawanya, dan segala yang ada pada dirinya. Tapi kini soji benar-benar menjauhi yoongi.

***flashback on***

Malam saat yoongi sudah mengantar heera pulang, tiba-tiba ia berpikir untuk menemui soji. Yoongi berjalan kearah rumah soji, dan mencoba untuk menghubungi nya tapi tidak kunjung di jawab. Ia tau ini sudah larut malam, tapi setidaknya ia ingin melihat gadis pujaannya itu malam ini.

Ting tong ting tong

Yoongi memencet bel beberapa kali tapi tak ada satupun orang yang keluar, ia memainkan  kerikil kecil dengan kaki nya, lalu tampak seorang wanita paruh baya terlihat keluar dari celah pintu yang sedikit terbuka.

Wanita itu sedikit mengerutkan dahinya saat melihat seorang namja berada di depan gerbang rumahnya, dan saat mendekat wanita itu baru mengenali siapa namja tersebut.

"Eoh yoongi-ah, wae geurae?"
Yoongi sedikit terperanjat dari tempatnya,lalu ia segera menjawab pertanyaan wanita itu. Ibu dari soji.
"Ah ahjuma, aku ingin bertemu soji, maaf jika aku datang terlalu larut malam" jelas yoongi.
"Aahh ne, gwaenchanna. Kajja, masuklah dulu"
"Hm ani ahjuma, aku disini saja, aku hanya ingin menemuinya sebentar"
"Ah, geurae tunggu sebentar ne"

Lalu tidak lama setelah itu keluar seorang gadis cantik dengan memakai piama micky mouse nya yang membuatnya semakin terlihat sangat menggemaskan.

"Yoongi-ah"
"Eoh", yoongi menoleh kearah suara lembut yang memanggilnya tadi. Mereka kini saling berhadapan tetapi belum ada satu pun yang melanjutkan pembicaraan. Mereka terdiam cukup lama, yoongi hanya menatap gadis nya itu dengan penuh kasih sayang, tetapi berbeda dengan tatapan yang di perlihatkan soji, ia seperti mengatakan bahwa ia ingin yoongi tidak disini, tidak untuk mencintainya, tidak untuk memberinya perhatian, tidak untuk memilikinya lewat dari tatapan mata itu, tapi yoongi hanya terus tersenyum untuk yeoja di hadapannya itu.

"Yoongi-ah, tetap diam dan dengarkan aku"
Yoongi mengangkat sebelah alisnya, ia bingung apa yang sebenarnya ingin soji katakan padanya. Tapi sebelum ia mengatakan sesuatu, yoongi lebih dulu bicara.

"Jadilah kekasihku, kali ini kumohon untuk tidak menolak. Aku tidak pernah tau apa alasanmu selama ini, aku selalu menunggumu soji-ah, aku menunggu jawabanmu, aku tidak akan berjanji padamu untuk selalu menjagamu, mencintaimu, memberimu segalanya, tapi aku akan berjanji pada diriku sendiri. Aku tidak pernah mencintai wanita lain selain dirimu, kau tau itu sejak dulu. Untuk kali ini saja jangan menolak permintaan ku. Oh dan aku membuat sebuah lagu untukmu, kau tau kan aku sangat berusaha keras untuk ini. Jadi...."

"Jangan berharap padaku lagi!, dan sekarang pulanglah. Kuharap itu sudah sangat jelas untukmu!"

Soji menyela perkataan yoongi bahkan tanpa ragu ia mengatakan itu, dan setelahnya ia langsung masuk kedalam rumah nya tanpa menoleh sedikitpun kearah yoongi.

Yoongi hanya menatap kepergian soji dari hadapannya, ia tak pernah tau akan jadi begini akhir ceritanya. Ia menatap pilu daun pintu yang tertutup rapat itu, bahkan tidak terlintas sedikitpun dalam benaknya bahwa soji akan menyuruhnya untuk berhenti. Walaupun soji selalu menolaknya, tapi ia tidak pernah menyuruh yoongi untuk menyerah.

***flashback end***

TBC~

Maaf ini pendek banget -_-
Ga ada ide😢
Next chapter slow update😅

Please ComebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang