Don't Go!

105 4 2
                                    

Matahari mulai menenggelamkan dirinya dibalik awan yang berwarna jingga, menandakan hari sudah akan berakhir. Dan akan ada esok yang menyambut matahari pagi di langit, seperti seorang namja dengan paras tampan dan menguar aura tajam dan sarkastik sedang berjalan menyusuri gelapnya malam di jalanan kota yang ramai. Tampak ia berjalan tanpa tau kemana arah tujuannya. Ia terlihat sangat tidak bersemangat sempat beberapa kali ia tersandung kaleng minuman tapi ia tak menggubris dan memerdulikan lingkungan sekitarnya, ia hanya terus berjalan dan berjalan. Jika perlu ia akan berlari tapi untuk berjalan saja rasanya berat apalagi dengan hati dan perasaannya yang tak karuan. Namja bernama Min Yoongi ini hanya butuh ketenangan, tapi satu hal yang bisa membuatnya tenang adalah yeoja itu. Lee So Ji Yeoja yang sangat dicintainya.

Yoongi PoV

"ARRRGGGHHHHHH". Aku berteriak ditengah jalanan yang ramai, orang-orang yang berada di sekelilingku mungkin mengira aku ini gila, ya aku memang seperti orang yang kehilangan akal saat ini. Aku tidak peduli dengan bisikan orang-orang yang mulai membicarakan ku, aku berjalan lagi sungguh aku tak tau aku harus kemana. Aku tidak ingin pulang kerumah, aku hanya ingin menghabiskan malam ini sendirian sampai ada seseorang yang tidak sengaja menabrakku, aku jatuh tapi aku tidak mencoba untuk bangun atau sekedar untuk melihat siapa yang menabrakku tadi. Aku tidak punya tenaga lebih, orang itu melambai-lambaikan tangannya didepanku tapi aku hanya diam dan menunduk, ia juga menanyakan keadaanku tapi aku tetep tak bergeming. Orang-orang mulai menghampiriku, sampai suara seorang yeoja masuk pendengaranku.
"Min yoongi? Apa itu kau ?" Aku mendongakkan kepalaku untuk melihat siapa yang memanggil namaku. Aku beruhasa untuk bangun tapi aku sudah terlalu lelah.

Heera PoV

Aish jinjja, ini sudah malam bukan, apa eomma tidak sayang pada anak gadisnya! Malah disuruh keluyuran malam-malam begini. Hanya untuk membeli ramyun kesukaan Son Bi oppa, dasar manja, tidak bisa apa beli sendiri. Tapi tunggu, itu ada apa ? Apa ada kecelakaan ?
Aku melihat seorang namja terduduk di atas jalanan, aku semakin mendekat untuk melihat lebih jelas wajah namja itu. Dan....
"Min yoongi? Apa itu kau ?". Daebak itu benar-benar dia, apa yang dia lakukan duduk di jalanan seperti ini.
"Eoh, kau" dia mengenalku? Wah jinjja aku kira dia tidak peduli dengan orang baru disekitarnya.
"Ne, aku heera yoongi-ah". Dia terlihat seperti kesusahan untuk berdiri dan aku membantunya. Dia tidak menolak bantuanku!
"Kau mengenalnya?maaf saya tidak sengaja tadi. Maafkan saya nona, tuan" ahjuma itu membungkukan badannya seraya meminta maaf.
"Ne, ahjuma tak apa-apa." Akupun ikut membungkukkan badan ku untuk menghormatinya, dan ahjuma itu kini melanjutkan perjalanannya. Kini aku melihat ke arah yoongi. Meneliti setiap detail tubuhnya.
"Aigoo, kau kenapa huh?"
"Tidak usah banyak bicara!". Aish menyebalkan!
"Aku hanya bertanya". Aku mengikuti kemana arah yoongi berjalan, aku sedikit memiringkan kepala untuk melihatnya dari atas sampai bawah, ewh sangat berantakan. Bahkan ia masih memakai seragam sekolahnya.
"Kau tidak pulang ke rumah? Kenapa masih menggunakan seragam?"
"Aku baru pulang dari rumah temanku" kukira dia tidak akan menjawab.
"Herra, mau kau membantuku?"
"Mwo?". ia meminta bantuanku, ia berbalik menghadapku, dan menggengam tanganku. Oh tuhan apa ini?
"Temani aku malam ini" dia menaptaku seakan memohon, manik matanya sendu menyiratkan ada kesedihan disana. Aku bisa melihatnya jelas, bagaimana jika aku menolak, atau kuterima saja? Toh dia hanya memintaku untuk menemaninya bukan? Tapi...

"Kumohon jangan menolak"
Ia menundukan kepalanya, aku tidak tega.
"Ne, arasseo"
"Yakk lepaskan" gila ini gila, dia memelukku erat.
"Biarkan seperti ini", aku diam seperti patung mendengar penuturannya apalagi hembusan napasnya disekitar leherku. Tapi aku merasa hangat, ini nyaman. Perlahan ia mulai merenggangkan pelukannya tapi ia menggenggam tanganku, ia membawaku ke arah tempat hiburan dekat jalanan kota ini. Sekarang sudah mulai larut tapi aku tau tempat itu selalu ramai pengunjung. Ia menyuruhku duduk disalah satu bangku dan ia pergi membeli sesuatu.

Please ComebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang