Ignored

30 1 0
                                    

"Jangan berharap padaku lagi!, dan sekarang pulanglah. Kuharap itu sudah sangat jelas untukmu!"

Terus dan terus berulang.
Kata-kata itu selalu ada dalam benak seorang Min yoongi.

Hanya dengan beberapa kalimat saja Lee Soji mampu mematahkan hati seorang lelaki.
Dan kata-kata itu tak pernah bisa di mengerti oleh Min yoongi. Hati dan pikirannya seolah menolak kata-kata tersebut. Ia selalu saja mengelak bahwa harapan nya sudah tidak ada.

Lee Soji, yeoja itu! Yeoja yang membuat sebuah harapan pada yoongi, yeoja yang meluluhkan hati beku seorang Min yoongi. Yeoja yang selalu hadir dan menghiasi hari-harinya. Dan yeoja yang membuat yoongi mengeluarkan sisi lain dalam dirinya. Kelembutan, kasih sayang, dan perhatian yang tulus. Selalu ditunjukkan yoongi pada yeoja itu. Ia bahkan sangat jarang menunjukan itu pada sahabat-sahabatnya. Tapi tidak dengan lee soji. Yoongi sangat mencintainya. Lebih dari apapun, entah perasaan yang ia miliki bisa berubah atau tidak. Tapi hatinya berkata bahwa perasaannya sudah pasti untuk yeoja itu.

Sakit memang, tapi yoongi harus menghargai keputusan soji. Jika soji memintanya untuk berhenti akan ia lakukan, ia tak pernah mau memaksakan kehendak nya pada seseorang apalagi jika menyangkut soal hati. Jujur, sekarang yoongi ragu akan perasaan soji pada dirinya, ia sempat berpikir bahwa selama ini ia salah memahami perasaan soji padanya. Ia takut, sangat takut akan kenyataan itu. Bahkan sekarang saja ia sudah sangat kalut.

Soji menolaknya, sudah biasa!
Tapi kenapa sekarang rasanya begitu sakit, sampai dirinya tidak bisa berkata apapun saat soji mengatakan kalimat itu. Ia menyesal, sungguh!

Menyesal tidak menahannya saat itu, kenapa?
Ya, karena yoongi mencintai soji dengan tulus. Ia tidak bisa memaksa soji untuk menerimanya, jika ia tidak menghargai yeoja itu, mungkin sejak dulu ia sudah memaksa atau bahkan mengakui soji adalah miliknya seorang.

Yoongi tak bisa seperti itu, ia bukan orang yang tidak berperasaan. Ia tau dimana batasannya. Dan sekarang batasnya benar-benar hanya sebuah pertemanan, tidak akan lebih dari itu.

"Yoongi, kau BODOH!"
"Hanya karena seorang yeoja kau sampai seperti ini?"
"Hyung, bangunlah"
"Hyungie, ayo makan"
"Jangan menyiksa dirimu lebih lama,hyung"
"Hyung, ayolah kau sudah mirip seperti vampir sekarang" jungkook merengek sambil menggoyang-goyangkan lengan yoongi.

Cklek

"Oh namjoon-ah, kau datang?"
"Bagaimana keadaannya sekarang?"
"Buruk"

Mereka berenam sudah berada di rumah yoongi sejak pulang sekolah tadi, ia jatuh pingsan ketika jam pelajaran olahraga.

Yoongi hanya makan jika ia ingin, bahkan ia tidak banyak bicara sekarang, ia terlihat lebih kurus, penampilannya pun sangat berantakan sekarang, rambut yang tidak pernah ditata dengan rapih, dan satu lagi ia terlihat seperti mayat hidup,pucat, kurus, dan kantung mata yang menebal melingkari kelopak matanya.

Mereka sudah tau tentang hubungan soji dan yoongi, sekarang mereka mengkhawatirkan sahabatnya itu. Pasalnya sudah sekitar seminggu ini pula mereka jarang berkumpul, dan sekarang mereka mendengar dari jimin dan taehyung bahwa yoongi jatuh pingsan.

Saat ini Yoongi sedang terbaring lemah di atas ranjangnya, ia belum sadar sejak tadi. Padahal sudah hampir lewat satu jam.

"Eunghh" yoongi melenguh, ia merasa kepalanya sangat pening.
Jungkook yang sedari tadi masih memegang lengan yoongi sadar bahwa hyungnya itu sudah siuman.

"Hyung hyung, kau dengar aku?"
Mendengar jungkook bicara, semuanya menoleh dan mendapati yoongi sedang mengurut kepala nya karena pening yang menderanya.

"Minumlah ini dulu, setelah itu makan dan minum obat" jin memberikan segelas air putih pada yoongi, dan membantunya untuk minum.

***

Kini yoongi sudah terlihat lebih segar dari sebelumnya, semua temannya masih berada dikamar yoongi,
ia hanya duduk diam belum ada yg berani memecah keheningan disana. Sampai suara seseorang terdengar "yoongi-ah"
Semua orang yg berada disana menoleh ke sumber suara. Disana berdiri seorang yeoja berambut panjang sebahu dan masih mengenakan seragam sekolah nya. Lee so ji. Yeoja itu datang menemui yoongi di rumahnya, dia tak datang sendiri dibelakangnya ada dua wanita yakni gian dan heera. Mereka teman sekelas yoongi. Bagaimana bisa lee soji menjenguk yoongi sekarang setelah apa yg dia lakukan pada yoongi kemarin-kemarin. Oh ini tidak bisa dibiarkan entah apa yg akan terjadi setelah ini, mungkin yoongi akan membaik atau malah semakin terpuruk dengan kedatangannya

Keenam teman yoongi agak kaget melihat kedatangan yeoja ini, karna tidak menyangka bahwa ia akan menjenguk yoongi. "Kalian keluarlah dulu" seru yoongi dengan suara lemahnya. Soji menghampiri yoongi dengan perlahan dia duduk disamping yoongi. Memandangi wajah pucat yoongi sebentar lalu menunduk lagi. Teman-teman yoongi dan dua yeoja itu keluar dari kamar yoongi dan menunggu di ruang tamu untuk sementara. Disisi lain, yoongi hanya diam menatap yeoja cantik di hadapannya, soji yeoja itu masih menundukkan kepalanya dia tak berani menatap yoongi saat ia ditatap dengan tajam seperti itu.
"Ada apa? " yoongi mengeluarkan suaranya, ia memegang dagu soji agar menatap nya. Ia tak mau terlihat lemah di hadapan soji setelah kejadian kemarin, tapi kenyataan tak seperti itu. Dia sangat lemah saat berhadapan dengan wanita yg dicintainnya ini.
"Aa-aku khawatir padamu" dengan takut soji menatap manik mata hitam itu dengan wajah gugup nya.
"Cihh" desis yoongi. "Kenapa? Apa alasanmu khawatir padaku? Setelah kemarin kau mengabaikan aku? Lalu sekarang kau datang dan bilang bahwa kau mengkhawatirkan ku? Maksudmu apa soji-ah? Tidak seperti ini caranya jika kau ingin menyakiti ku"

'Kau bohong soji-ah kau hanya kasihan padaku, bukan mengkhawatirkan ku, tsk.. Oh aku lupa kau khawatir padaku sebagai teman bukan? Kenapa aku berpikir yg macam2.' Batin yoongi

"Aa-ku, yoongi-ah aku benar sangat khawatir, aku tau kau pingsan dari gianie dan aku ehm aku... " jawab soji gelagapan

"Sudahlah aku tau, aku ingin istirahat. Jadi bisakah kau pulang saja sekarang? "
"Kau mengusirku? Kenapa kau bersikap sangat dingin padaku yoongi-ah,aku kan hanya ingin tau keadaanmu". Tanya soji pada suga dengan menautkan sebelah alis nya ke atas.
"Kau sudah tau sekarang. Dan kenapa aku bersikap dingin padamu? Bukankah kau yg meminta untuk aku berhenti ?ini caranya agar aku bisa melupakan perasaanku padamu. Sekarang pulanglah aku ingin tidur. "

"Kau-ingin-melupakan-aku? Sungguh? " soji bertanya dengan nada sedikit bergetar, yoongi melihat mata soji sudah seperti akan menangis, oh tuhan ia tak mau melihat gadisnya menangis. Apa kata2nya terlalu menyakiti gadisnya? Pikir yoongi.

"Pulanglah" hanya itu yg yoongi ucapkan pada soji, ia tak tau harus menjawab apa. Sebenarnya ini bukan rencana nya akan bersikap dingin pada gadisnya. Ia hanya tak tau harus bersikap bagaimana, jadi ia bersikap selayaknya ia bersikap pada oranglain. Dan ohh siapa yg kau sebut gadisnya? Bahkan dia belum sempat jadi milik seorang Min yoongi.

TBC~

Wah berapa bulan ga lanjut ini cerita? Mentok + sibuk banget. Jadi baru update. Dan gua rasa ini ga nge feel sama sekali. Makasih udah mau baca 😄😘😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please ComebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang