6 bulan berlalu begitu saja. Tanpa terasa Seungwan dan Yeri telah menghabiskan hampir satu semester bersama.
Tanpa terasa juga selama 6 bulan ini Yeri telah menyukai Jungkook, walaupun faktanya ia tahu Jungkook sangat mencintai Tzuyu. Namanya perasaan siapa yang bisa mengontrol.Mungkin jika bisa ia akan memilih untuk berhenti menyukai Jungkook. Tapi apa daya, semakin ia berusaha tidak menyukainya semakin juga ia mencintai Jungkook.
Taehyung-pun demikian, sudah selama ini ia memendam rasa pada Yeri. Sudah selama ini juga, ia memberi perhatian yang lebih kepada Yeri. Berusaha agar Yeri bisa menerimanya menjadi namjachingu-nya nanti.
Dan sekarang adalah waktunya, dengan mantap. Dengan pasti. Taehyung akan menyatakan perasaannya.
Taehyung sedikit berlari mengejar Yeri yang sudah hampir pulang.
"Yeri-ya." Teriak Taehyung saat melihat Yeri sudah berada di ambang gerbang sekolah. Yeri menengok ke arah sumber suara, ia menyipitkan matanya melihat dengan seksama siapa yang baru saja memanggilnya.
"Oh Taehyung-oppa ada apa?" Tanya Yeri saat Taehyung sudah berada di hadapanya.
"Ada yang ingin kubicarakan." Nada suara Taehyung sedikit lebih serius dari biasanya. Taehyung memegang bahu Yeri cukup kuat. Darah Yeri berdesir cukup hebat. Karena Yeri akan merasa geli jika bagian bahu atau lehernya di sentuh seseorang.
"Sebenarnya sudah lama aku merasakan ini, mungkin sejak pertama kali aku melihatmu masuk sekolah."
Kening Yeri berkerut, ia berusaha mencerna perkataan Taehyung. Tapi tetap saja ia tak paham maksud dari perkataanya.
"Lalu?" Tanya Yeri masih dengan ekspresi yang sama.
"Oke aku akan langsung ke intinya saja." Taehyung menegakkan badanya. Matanya lebih intens lagi menatap mata Yeri.
Oke sekarang saatnya. Batin Taehyung.
"Sebenernya aku ... "
"Eh Tae-oppa di sini ternyata. Jung-ssaem tadi manggil, katanya si mau ngomongin masalah pertandingan basket di LA kalau ga salah."
Seungwan tiba tiba saja datang. Dan dengan polosnya ia menghancurkan moment indah Taehyung, Seungwan tidak sadar jika saat ini Taehyung benar benar sedang emosi tingkat dewa. Mungkin jika dirinya tidak bisa mengontrol diri, berbagai macam kata kotor sudah dia ucapkan.
"Eh oppa, ngapain pegang pegang pundak Yeri? Lepas lepas." Seungwan menepis tangan Taehyung agar melepaskan tangannya dari bahu Yeri. Oke, sekarang Taehyung sudah benar benar berada di pucuk kesabarannya. Entah Seungwan bodoh, polos, kepolosan atau kebodohan, kenapa dia harus datang di saat yang tidak tepat!
"Eh? Taehyung-oppa kenapa, kok mukanya merah sakit ya?" Seungwan menempelkan punggung tangannya di dahi Taehyung, mengecek suhu tubuh lelaki ini. Dan dengan cepat Taehyung menepis tangan Seungwan.
"Enggak aku baik baik saja!" Katanya sedikit bernada tinggi, seraya pergi meninggalkan 2 gadis yang sedang mengerutkan dahi.
"Lah Tae-oppa kenapa sewot? Emang aku salah apa?" Seungwan menggaruk garuk kepalanya, ia tidak paham kenapa Taehyung tiba tiba marah kepadanya.
"Kamu mah diem aja udah bikin salah Wan. Eh iya, kamu jadikan nginep di rumah aku?"
"Iya jadi Yer. Nanti sore aku ke rumah kamu ya."
"Sip. Yuk jalan." Yeri mengandeng tangan sahabatnya, berjalan beriringan layaknya sepasang kekasih. Untung saja mereka bukan LGBT.
😻😻😻
KAMU SEDANG MEMBACA
[M]istake
RandomMature Content! Cerita ini murni punya @Rie_eunHye / @jiny29 Disini @hyessimi cuman sebagai publisher doang! Makasih!