calum memandangi perempuan yang sedang berdiri membelakangi-nya dan berada sedikit jauh dari hadapan nya.
rambut hitam kecoklatan yang familiar di benak nya membuat ia berasumsi bahwa perempuan itu adalah vanca.
sesuai rencana-nya kali ini, calum berniat untuk kembali menjambret agar ia bisa bertemu dengan vanca.
setelah cukup yakin bahwa orang yang sedang membelakangi-nya itu adalah vanca, calum pun segera menaiki motor klx nya dan mencari korban untuk target menjambret-nya kali ini.
setelah menghidupkan dan menjalankan motornya, ia pun segera mendekati target nya dan langsung merampas dompet incaran-nya.
"JAMBLEEEEEEEEEEEEEEET!!!!!!" nenek-nenek cadel yang kali ini menjadi korban penjambretan calum pun super kaget dan reflek teriak dan membuat para warga pun langsung berlari mengejar calum.
calum menjalankan motor nya santai dan sesekali menengok ke belakang untuk mengetahui bahwa vanca ikut mengejarnya atau tidak.
karena tidak menemukan vanca di gerombolan warga yang sedang mengejarnya, calum pun balik arah untuk kembali ke tempat tadi vanca berdiri.
tapi ternyata, disaat calum putar balik, warga berhasil menangkap calum dan langsung menarik nya dari motor dan menjatuhkan nya dengan kasar.
seketika warga langsung mengepung nya dan menghantam calum dengan pukulan maupun makian.
seperti biasa, calum hanya bisa terrgeletak seraya menunggu kedatangan perempuan yang ia tunggu untuk menolongnya.
tapi sepertinya kali ini dewi fortuna tidak sedang berada di pihak calum. sama seperti kemarin, vanca tidak kunjung datang di hadapan nya.
posisi calum kini seperti huruf X dengan tangan dan kaki yang di pegang erat-erat oleh ke empat warga, dan juga perut yang terus ditinju sehingga membuat darah terus-menerus keluar dari mulut calum.
ia bagaikan sekarat karena rasa sakit yang terus-menerus mendatanginya dengan sangat menyakitkan.
"iNI KAN JAMBRET YANG MINGGU LALU NGEJAMBRET DI DESA KITA???!!"
"OIYA BENER!!"
"DASAR GOBLOK GAK ADA KAPOK-KAPOK NYA!!"
"BAKAR AJA!!"
"IYA BENER!! BAKAR AJA!!"
"BAKAR!!"
teriakan tersebut seakan membuat calum tercenung dan membuat-nya panik seketika.
ke empat warga yang tadinya memegang tangan dan kaki calum pun langsung melempar calum untuk mempersiapkan bahan-bahan untuk membakar-nya.
ingin rasanya calum berlari ke masjid untuk tadarusan bersama ustad muhtar dan bertaubat sebelum waktu nya tiba. tapi apadaya, kini calum sudah kembali dikerubungi oleh warga yang masih kalap dan kehilangan akal sehat-nya.
baru saja para warga hendak menyiram calum dengan minyak tanah, aksi mereka langsung terhenti ketika para warga tersebut mendengar suara sirine yang mereka asumsikan sebagai suara sirine mobil polisi.
'TINUT TINUT TINUT TINUT'
"ADA POLISI ADA POLISI!!!!"
"ANJING ADA POLISI ANJING!!!!"
"AWAS ADA POLISI!!!!!"
"AWAS ADA SULE!!"
karena segerombolan warga tersebut takut ditangkap oleh polisi karena menganiaya seseorang, warga tersebut pun kabur meninggalkan calum yang masih tergeletak dengan mulut yang penuh darah dan pakaian yang robek-robek.