3. Pagi yang Rusuh

38 2 0
                                    

"srengsreng... sikisikisik...srengsreng" suara berisik karena gesekan antara spatul dan teflon yang di buat oleh Kyungsoo. Kemudian Kai datang sambil megucek matanya untuk menjernihkan pengelihatannya. "Kau akan masak apa hari ini?" tanya Kai, "aku akan memasak omlet dan sup ayam untuk hari ini."Jawab Kyungsoo, "ehmm Kai yang kau katakan semua ini benar semua peralatan masak disini bagus dan berharga mahal." Bisik Kyungsoo, "Bagaimana kau bisa tau? Padahal aku tadi hanya membohongimu agar kau mau memasakkan makanan untuk kami."Jawabnya disisipi dengan senyuman konyol. "Haish kau ini selalu begitu. Aku tahu karena seminggu yang lalu aku habis pergi ke toko perlengkapan dapur dan mencicil beberapa peralatan masak itulah aku meminjam uangmu untuk membeli itu semua."Jelas Kyungsoo datar. "Kau ini selalu saja meminjam uang untuk membeli peralatan masak, kau ini sama saja seperti ibuku setiap melihat peralatan memasak selalu membelinya padahal kau sudah memiliki banyak peralatan memasak." Kai selalu mengomel apabila Kyungsoo meminjam uangnya untuk membeli peralatan masak karena menurutnya untuk apa dia membeli peralatan itu, karena dia hanya hidup sendiri dia sudah tidak mamiliki ibu. Taehyung menggaruk-garuk rambutnya yang berantakan "kalian sedang apa selalu saja membuat keributan, ah kau sedang memasak?" melihat kearah Kyungsoo dan Kai yang wajahnya putih karena tepung jagung. "Nae, aku memasakkan kalian omlet dan sup ayam. "Jawab kyungsoo. Taehyung mengucek matanya dan melihat Kai dan Kyungsoo aneh, "yasudah lanjutkan memasaknya, aku akan mandi." Taehyung meninggalkan Kai dan Kyungsoo.
"Masakan sudah jadi, masakan sudah jadi!!!" teriak Kyungsoo disambung Kai. "Silakan tuan
Rumah makan duluan." ucap Kyungsoo mempersilakan Taehyung makan, Taehyung hanya menganggukkan kepala dan makan. Ditengah mereka menikmati makanan ada suara berisik dari luar. "Hyungahhh!Hyungggg!" Teriak seseorang dari luar rumah. Setelah Taehyung buka ternyata, Xiumin membawa Sehun yang pingsan dan beberapa luka di wajahnya dan lebam di bagian wajah. "Apa yang terjadi dengan Sehun? Kkkenapa dia bisa seperti ini?" tanya Taehyung panik Kai dan Kyungsoo segera keluar dan membawa Sehun masuk Xiumin yang shock dengan kejadian ini hanya bisa diam dan menangis. "Apa yang terjadi dengan Sehun?" tanya Taehyung panik. "Tttadi waktu aku di gudang dia tidak sengaja menjatuhkan 1 packeyeliner hingga kemasannya rusak karena terinjak pekerja lainnya.Kemudian.. " Xiumin tidak bisa melanjutkan ceritanya karena dia masih terbayang suasana di gudang tadi. Taehyung memegang pundak Xiumin dan berkata, "Baiklah kalau kau belum bisa menceritakannya kau bisa menceritakannya nanti."Jawab Taehyung sambil memeluk Xiumin agar tenang. Kemudian Kyungsoo membuatkan secangkir teh panas agar Xiumin lebih tenang."Cepat minumlah selagi hangat agar kau bisa tenang dan bisa menceritakan semuanya pada kami."Jawab Kyungsoo disisipi senyuman. Keadaan Sehun mulai menunjukanperubahan, namun suhu badan Sehun terus naik sehingga memaksa Taehyung membawanya ke Balai Kesehatan di dekat rumahnya. Taehyung langsung membawa Sehun pergi menemui dokter bersama Kai, dan Kyungsoo. "Kai kenapa aku sangat tegang, aku tidak pernah setegang ini sebelumnya." Ucap Kyungsoo dengan mata membulat. "Apa Kyungsoo? Apamu yang tegang?" Kai berbalik tanya dengan wajah bingung. "Aigoooo kau ini yadoong sekali." Gumam Kyungsoo sambil melihat Kai aneh.
Taehyung berteriak di depan Balai Kesehatan "dokter.. dokterrr... dokterrr!!!" teriak
Taehyung di depan Balai kesehatan." Bawa temanmu masuk." Jawab dokter dengan cepat. "Hhhhyunggg kita mau kemana?" bisik Sehun ditelinga Taehyung, "diam saja kau!" seru Taehyung yang keberatan karena menggendong Sehun. Kemudian mereka semua masuk dengan rusuh ke Balai Kesehatan, dan langsung menidurkan Sehun di hospital bed yang tersedia di Balai Kesehatan, dokter di sana langsung memeriksa Sehun dan mendiagnosis penyakitnya. "Dia sakit apa dok?" tanya Taehyung cemas. "dia sakit tifus, karena dia banyak pekerjaan dan kurang istirahat. Hmmmm.. lalu saya ingin bertanya apa dia habis berkelahi?" tanya dokter heran karena melihat luka di wajah sehun dan lebam di beberapa bagian tubuh Sehun. "Ahhh itu aku kurang tahu bagaimana ceritanya tapi yang jelas tadi dongsaengku tadi berlari kerumahku dan menangis dia masih di rumah sekarang." Jelas Taehyung. "hmmm.. baiklah ini ada paracetamol untuk penurun panasnya dan beberapa obat lainnya. Untuk pengonsumsiannya bisa di baca di kemasan." Jelas dokter kepada Taehyung, "Nae jeongmal gamsahamnida dokter." Jawab Taehyung dengan semangat dan berterimakasih atas penjelasan dokter tadi. Kemudian Taehyung menggendong sehun pulang lagi sama seperti saat berangkat ke dokter tadi bersama Kai dan Kyungsoo. "Yaa! kapan kita akan pulang?aku merindukan peralatan masakku." Tanya Kyungsoo sedikit cemas, "Ya! kau ini tahukan teman Taehyung sedang sakit bisakah kau bersabar? Jangan merengek minta pulang aku tidak punya uang untuk membelikanmu balon." Jawab Kai datar dan dingin. Kemudian sesampainya di depan rumah Taehyung Kai dan Kyungsoo ijin untuk pulang dan Taehyung menjawab "Bisakah kau pulang minggu depan hyung?" pinta Taehyung kepada Kai dan Kyungsoo. Kai dan Kyungsoo berunding tapi rasanya Kyungsoo sudah sangat merindukan peralatan memasaknya."Sebenarnya aku hanya membutuhkan hyung yang kecil itu." Tegas Taehyung kepada Kai dan Kyungsoo, Kyungsoo dan Kai membalikkan badannya secara bersamaan, dan Kai menatap Taehyung tidak terima. "Aku?" tanya Kyungsoo untuk mendapat jawaban yang jelas dari Taehyung, "Nae, tapi kurasa kalian berdua bisa tinggal disini bersama aku pikir kalian tidak bisa hidup terpisah." Tegas Taehyung dengan tatapan mata meyakinkan Kyungsoo dan Kai. "Emmmm.. anni jika kau membutuhkan Kyungsoo ambillah dia jangan bawa aku aku hampir gila apabila bersamanya." Jawab Kai menolak halus tawaran Taehyung sambil menatap Taehyung yakin, kemudian meleparkan pandangan mata ke Kyungsoo dan Taehyung, mata Kyungsoo membulat dan mulai berkaca-kaca seperti anak kecil yang merengek meminta balon , "Nae, Baiklah aku akan menginap disini bersama Kyungsoo. Tapi ijinkan kami pulang untuk mengambil beberapa pakaian dan keperluan kami nanti kami akan kembali kesini." Jawab Kai kesal dengan menatap Kyungsoo, yang mulai tersenyum senang.
"Baiklah segera pulang dan kembalilah kemari bantu aku untuk mengurus Sehun." Terang
Taehyung ke Kai dan Kyungsoo , Kyungsoo dan Kai manggut-manggut sebagai jawaban mereka jelas yang Taehyung katakan, "Ahhh hyung aku akan memesankan taxi dan kembalilah kemari dengan taxi yang sama biar aku yang membayarnya untuk kalian." Jelas Taehyung kemudian dia mengambil handphonenya untuk memesan taxi. Tak lama taxi yang Taehyung pesan datang dan segera mengantarkan. Jam menunjukkan pukul 12 siang, Sehun mulai berusaha berbicara, Xiumin sedaritadi hanya bisa diam dan duduk di samping sahabatnya yang sedang terbaring, "Xiumin? Hyung dimana? Apa dia sudah tahu?" Xiumin terbelalak melihat perkembangan Sehun, "Hhhyung ada di depan menemanni temannya ada apa ada yang mau kau bicarakan? Akan ku panggilkan." jawab Xiumin dan berusaha keluar menemui Taehyung, namum tangan Xiumin di tarik Sehun "Masalah yang di gudang tadi biar aku saja yang ceritakan ke Hyung." Jelas Sehun kepada Xiumin. "Naeee, Arrasso." Jawab Xiumin pasti. Taehyung masuk ke kamar dan duduk di sebelah Xiumin yang duduk di sebelah Sehun yang terbaring lemah, kemudian Tehyung bertanaya pada Xiumin "bagaimana perkembangan Sehun?" tanya Taehyung mulai sedikit tenang. "Dia tadi sudah sempat sadar tapi aku suruh dia untuk tidur lagi, karena dia masih terlihat lemas." Jelas Xiumin kepada Taehyung, "Hyung..." Sehun memanggil Taehyung lirih. "Yaaa Sehun-ahh.." jawab Taehyung deng segera memegang lengan Sehun. "Hyung.. aku sakit apa ? Aku merasa tubuhku sangat panas dan kepalaku sakit seperti di tusuk-tusuk jarum." Jelas Sehun sambil menahan sakit di perutnya, "Apa yang terjadi dengan wajahmu dan tanganmu semuanya terlihat ada luka dan lebam? Apakah semua ini karena Tuan Kris?" tanya Taehyung cemas,"Hyung jangan cemaskan aku, aku akan membaik dalam beberapa hari kedepan." Jawab Sehun tenang dan disisipi senyuman kecil, dan mulai berusaha berdiri. "Yaaa!!! cukuplah kau menyusahkanku untuk hari ini." Bentak Taehyung, Taehyung berdiam beberapa saat dan pergi meninggalkan Sehun dan Xiumin di kamar berdua. "Sebenarnya apa yang terjadi pada dia? Akhir-akhir ini selalu melamun, marah, hingga menangis sendirian?" tanya Xiumin. "Molla, aku akan kembali tidur saja aku takut di marahi Hyung." Jawab Sehun dengan nada datar dan tatapan kosong. Di luar Taehyung masih bingung dengan apa yang dia katakan barusan.

The Most Beautiful Moment In LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang