empat

177 6 0
                                    

Audi's pov

"Aku masih tidak percaya dengan apa yang ku dengar tadi. Arrrgggg.. kenapa jadi sial begini si?" Batinku

Flash back on

tok'tok'tok.

"Masuk."

"Oh, kamu sudah datang audi. Silahkan duduk." Ucap bu nina guru BK.

"Terima kasih bu." Ucapku sambil tersenyun manis

"Dasar cewe lemot. Bisanya caper doang." Ucap ezar di sampingku.

"Apaan deh lo ka. Gak jelas banget jadi orang." Ucapku ketus.

"Ya kali, kalian dari tadi ribut mulu. Lama-lama jodoh lo." Ucap vano.

"WHAT!"

"Apa?" Ucap ku dan ezar bersamaan dengan kaliat yang berbeda.

"Cieeee... kompakan niyeeee." Ledek vano.

"Ehemmm..."

Suara deheman mengintrupsi perdebatan aku dan dua berandal urakan di samping ku ini.

"Apa sudah selesai bicaranya? Kalau belum silahkan di lanjutkan, biar saya yang mendengar nya." Ucap bu nina dingin.

"Ya elah bu slow aja kali, serius amat ntar cepet tua kriput dimana-mana baru nyaho lo bu." Celetuk ezar.

"Ezaaaaaaar" triak bu nina.

"Apaan si bu? Naksir saya?" Ucap ezar dengan Pd nya.

"Zar, tiati lo. Nanti di labrak pa anton baru nyaho lo, hih ngeri." Ucap vano ngeri.

"Eh, iya. Pak anton yang jambang nya ngalahin pak sukri itu ya. Yang kalo ngajar muncrat-muncrat gimana gitu..hahahahaaaa" ucap ezar sambil memegang perutnya yang terasa keram karna terus tertawa.

"Diaaaaaaaaaam! Kamu ezar!" Triak bu nina.

Seketika suasana menjadi hening. tak ada yang memulai percakapan sampai suara hembuasan nafas panjang dari bu nina memecahkan keheningan.

"Ok, audi. ezar tanggung jawab kamu sekarang. saya sudah menyerah pada anak nakal satu ini. kelakuannya makin hari membuat saya pusing, lama-lama saya bisa mati muda kalau terus berhadapan dengan anak sontoloyo ini. dan tidak ada penolakan." ucap bu nina panjang lebar dan tak terbantahkan.

"lah, terus saya gimana bu ??" tanya vano sambil menunjuk dirinya sendiri.

" Untuk kamu vano, emmm... karna kamu murid teladan, jadi kamu hanya ibu hukum membersihkan semua toilet yang ada di sma ini. apa kamu dengar itu vano?" ucap bu nina dengan senyum evil nya.

vano cuma diem cengo sambil ngangguk-nganguk gak jelas kayak orang bego.

"Dan ezar, mulai hari ini kamu harus nurut sama audi. tidak ada bantahan ok. jadi silahkan kalian semua keluar dari ruangan saya. se.ka.rang!" ucap bu nina.

secepat kilat aku dan kedua brandal urakan ini keluar dari ruangan bu nina yang seperti kandang macan. hih!

" Sial sekarang hidup ku harus berbaur dengan kakak gesrek ini. baru memikirkannya aja sudah membuat ku ngeri apa lagi menjalani nya. hih."  batinku ngeri.

Flash back off

#

Sudah seminggu ini aku duduk di kelas XI dan menjadi pusat perhatian. Bukan karna kepintaran ku, melainkan karna aku duduk sebangku dengan tuan cassanova alias malin kundang cap kapak siapa lagi kalau bukan ezar.

Kalian tidak perlu tahu, aku tahu dari mana tentang kelakuan minus nya itu.

Huh. Aku harus banyak sabar.

Ya, tentu saja harus sabar. Gimana gak coba, bisa kalian bayangin aku harus keluar masuk ruang BK gara-gara makhluk menyebalkan seperti ezar.

Kalau membunuh itu gak dilarang mungkin dia sudah ku cekik dari kapan taun,huh.

Dan, sekarang aku sudah di ruang BK lagi bersama ezar anak kamvret ini.

"Menyebalkan" Batinku

#

Ezar's pov

"Kamu tau kesalahan kamu apa zar?" Tanya bu nina.

"pertama manjat pager sekolah, kedua godain bu hanny, ketiga ngintipin anak cewe di toilet, keempat bolos jam pelajaran, kelima ...."

"Cukup." Ucap bu nina memotong ucapan ku.

Ku lirik audi yang duduk di sebelah ku. Aku tau dia bosan selalu keluar masuk ruang BK Gara-gara ulah ku.

"Audi, ibu kan sudah menyuruh mu untuk mengawasi si tukang ngulah ini. Tapi kenapa dia malah semakin menjadi-jadi, lama-lama kepala saya bisa pecah kalo kayak gini terus. Hhh."ucap bu nina panjang kali lebar tambah lama gak kelar-kelar.

"Maaf bu. Saya lalai menjaga belatung nangka satu ini bu. Entah kenapa dia batu sekali bu."  Ucap audi frustasi dengan wajah juteknya.

"Yasudah sekarang kalian keluar." Ucap bu nina.

Tanpa harus di suruh dua kali aku langsung menyeret audi keluar dari kandang macan itu.

"Lepas, paan deh lo kak. Cari kesempatan dalam kesempitan aja. Huh, tukang modus." Ucap audi jutek.

"Cewe lemot. Lo kok kalo lagi jutek gini keliatan caktik." Ucapku sungguh-sungguh.

"Cantik?" Tanya nya.

Aku mengangguk sambil tersenyum manis, garis bawahi itu senyum tulus bukan senyum modus.

"Dari lahir kali gue mah mang udah cantik." Ucapnya angkuh.

Kutarik semua kata-kata ku tadi. Menyesal aku telah memujinya.

"Lo tu ke' permen karet tau kak." Ucapnya.

Aku hanya menaikan sebelah alis ku. Mnunggu audi melanjutkan ucapannya.

"Sana..... sini.....lengket. haaaaa." Ucapnya terus  ngibrit sambil ketawa ngakak

Cuma kamu yang bisa buat aku bisa ngerasain nyaman itu apa.
Audi anasthasya.

Bad Boy CassanovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang