Four

50.3K 496 39
                                    

Maaf karna updatean yang lama ini, kita berdua fix bener-bener sibukkk!

[Belum di edit]

Alvaro terus menggenggam tangan Lane, mereka berdua menatap dua orang yang berada di hadapannya.

"Jadi, kalian ingin meminta restu kami?" Tanya Renald, ayah kandung Alvaro.

Lane hanya menundukkan kepalanya sedangkan Alvaro mengangguk cepat.

"Hey gadis."

"Namanya Lane, mih." Potong Alvaro yang membuat Lane mengangkat kepalanya.

"Ya, Lane. Apa kamu hamil?" Tanya Sarah, wanita yang masih terlihat muda walaupun umurnya sudah tidak muda lagi.

Lane menggeleng cepat, "tidak bukan seperti itu."

"Apa yang mamih bicarakan? Kami menikah bukan karena Lane hamil atau apapun itu. Kami menikah karena saling mencintai dan yakin satu sama lain." Jelas Alvaro yang masih dengan setia menggenggam tangan Lane.

"Karena kamu tidak pernah mengenalkan seorang gadis kepada kami Al, jadi mamih berpikiran seperti itu." Jawab Sarah lalu membenarkan rambutnya dan bersandar.

"Al, jika kamu memang sudah yakin dan benar-benar mencintainya, kami akan dengan senang hati merestui kalian." Ucap Renald lalu tersenyum

Lane dan Alvaro saling bertatapan lalu ikut tersenyum bahagia, sedangkan Sarah hanya diam.

"Terima kasih banyak Pih. Papih adalah pria yang paling baik hati, Al janji tidak akan menyakiti Lane." Alvaro memeluk ayahnya lalu mereka tersenyum.

"Mih?" Panggil Alvaro.

"Baiklah, aku merestui kalian. Tetapi aku tidak mau ikut campur tentang pernikahan kalian. Aku hanya akan hadir saat pernikahan itu berlangsung." Ucap Sarah lalu dia beranjak dari duduknya dan pergi.

"Abaikan mamihmu Al, dia memang seperti itu. Kalian uruslah pernikahannya, papih dan mamih pasti akan terus mendukung kalian." Renald tersenyum senang.

"Terima kasih banyak om." Jawab Lane dengan senyuman indahnya.

"Ya tentu." Renald berdiri tetapi baru satu langkah dia kembali melihat Lane, "Panggil saja aku papih."

Renald tersenyum lalu akhirnya benar-benar meninggalkan Lane dan Alvaro yang sedang merasakan kebahagiaannya.

"Lane, she's my step mother." Ucap Alvaro pelan.

Lane menyeringitkan dahinya, " Maksudmu?"

"Kita bicara sambil makan ya?" Tanya Al yang membuat Lane mengangguk.

***

"Dia ibu tiriku Lane, mommy pergi ketika aku berumur 17 tahun. Dia pergi karena mengetahui papih selingkuh." Alvaro melepas seatbeltnya lalu melihat kearah Lane.

Mereka tepat berada di depan kedai kopi, hari terasa sangat panas dan mungkin segelas ice americano bisa mengurangi rasa panas itu.

"Al, jika kamu tidak ingin membicarakannya tidak apa. Mungkin bisa lain kali, aku--"

Tanpa basa basi lagi, Alvaro melahap bibir Lane dengan lembut yang membuat wanita itu membuka bulat matanya.

Alvaro melepaskan ciuman itu, "Lane sungguh aku tidak pernah kuat melihat bibirmu."

Lane yang mendengarnya hanya bisa mengerutkan dahi sambil menatap Alvaro bingung.

"Maksudmu?"

Alvaro menyentuh bibir manis Lane dari atas hingga kebawah, "Kau selalu membuat hasratku muncul, sayang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Body On MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang