"A-ano... Sasuke-kun?"
Sakura menatap pria di depannya gugup. Sementara innernya mnenjerit marah. Ingin rasanya mencekik pria yang terdiam seribu bahasa tersebut hingga mati. Namun harus dia urungkan mengingat rasa sayang yang masih tertanam hanya untuk dia.
"Ada apa?" Hah, bicara juga kau. Dengus Sakura sebal.
"Begini... A-aku bertemu Ino tadi siang, kami makan dango, kami saling curhat, dia berkata... aku berkata.. ugh aku suka.. tidak! K-kau.." Sakura merutuki kalimatnya yang mulai ngawur. Kedua bola matanya melirik takut takut melihat ekspresi Sasuke yang masih datar. Bahkan semakin datar.
"Bicaralah yang jelas, Sakura." Sasuke menghela nafas lelah mendengar gagap gadis di depannya.
Tak kunjung mendapat jawaban, pemuda mantan buronan dunia ninja tersebut melangkahkan kaki meninggalkan Sakura sendiri.
Sakura terkejut. "Tunggu!" Dirinya cepat cepat berlari dan meraih bagian belakang jubah Sasuke sebelum pria itu semakin jauh.
"Aku... kau tahu maksudku, Sasuke-kun." Tangan Sakura bergetar. Pori pori kulitnya mengeluarkan keringat dingin membasahi kain hitam didepannya. "Aku sudah lama menyimpan perasaan ini."
"Aku menyukaimu."
"..."
"Tidak! Aku mencintaimu."
"..."
"Aku ingin memilikimu."
"..."
"Sasuke-kun?"
Sakira menyerah. Diamnya Sasuke menjelaskan semuanya. Namun dilubuk hati terdalamnya dia masih mengharapkan Sasuke untuk menghargai pengorbanannya selama ini.
Genggaman tangannya pada jubah Sasuke mengendur. "Aku minta maaf telah bertindak menyebalkan selama ini namun aku bersungguh sungguh."
Dia berucap sebelum berbalik dengan langkah pelan. Semuanya berubah ketika Sasuke terlebih dulu berbalik dan mencengkram lengan kanannya lalu melepasnya kembali. Hati Sakura berdebar-debar. Pikirannya telah melunjak ke mana mana. Apa Sasuke-kun terlalu malu untuk menyatakan cinta nya?! Kyaaa
"Sakura..." Sasuke terdiam sejenak. "... maafkan aku."
Sakura masih mendongak menatap Sasuke dengan penuh harap. Setidaknya penungguannya selama ini tidak sia sia. Rasa cinta yang masih utuh tak pernah ternodai. Bahkan Naruto-lelaki yang rela berkorban untuk desa bahkan dirinya- dia tolak cintanya untuk satu satunya turunan Uchiha yang tersisa.
"..." Mata Sakura berkaca kaca melihat tatapan Sasuke yang dalam seolah mengintimidasinya. Tatapan tajam bak elang yang siap menerkam mangsanya. Aku bahkan rela dimangsanya! Pekik inner Sakura.
"Aku belum menentukan perasaanku." Senyum haru sakura luntur. "Setidaknya belum untuk saat ini. Maaf."
Jawaban yang tidak diharapkan! Mayday-mayday. Sakura mengerjap begitu melihat Sasuke menghilang dalam kepulan asap. Pergi membawa hatinya yang rusak. Pergi meninggalkan seonggok manusia yang terlihat tak bernyawa. Jiwanya terguncang.
Air mata suci itu kembali jatuh membasahi bumi. Terus mengalir menuruni tiap tapak tanah lapangan Konoha Gakure.
"Uchiha brengsek!" Tangannya mengepal keras dan sebuah teriakan pilu menysul tak lama.
"AKU BERSUMPAH AKAN MEMBUNUHMU SHANNARO."
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine?
FanfictionSasuke.. ya sasuke. Lelaki buronan serigala serigala betina diluar sana yang tak ada romantis romantisnya. Aku berteman dengannya sejak lama. Namun pengakuannya yang menyakitkan merubuhkan semua anganku yang ingin membina rumah tangga dengannya. Sa...