Ino menatap jengah sahabatnya. "Sampai kapan kau akan terus memikirkan Uchiha brengsek itu, ha?"
Sakura menggumam tidak jelas. Wajahnya yang menempel dimeja kedai dango menyukitkannya berbicara. Getaran pada kedua bahunya bertanda jika dia masih menangis-sesegukkan.
"Aku tak habis pikir." Ino kembali berucap. "Aku saja bisa move on ke Sai-kun. Kenpa kau tidak!?"
Kali ini Sakura mengangkat kepalanya. Ino sempat kaget melihat keadaan wajah sahabat pink-nya yang mengenaskan. Wajah sembab yang basah akan air mata, kantung mata panda besar menggantung di bawah kedua matanya, hingga mata merah yang kini berusaha memelototinya.
"Ini tak semudah perkiraanmu, bodoh!"
"Hey, hey, tak perlu mengataiku bodoh juga, kan?!"
"Kau mau berkelahi!?"
Seorang pria kuning datang menengahi. "Dsini kau rupanya Sakura-Cha-"
"SHANNAROOO."
BRAKK
Naruto terkapar tak sadarkan diri setelah hantaman kepalan tangan yang Sakura layangkan beberapa detik lalu. Sedangkan sang pelaku dan sahabatnya masih saling melempar tatapan tajam sebelum mereka berjalan secara terpisah meninggalkan TKP beserta korbannya.
***
Sakura berjalan ke rumahnya dengan tidak bersemangat. Dia mencoba melupakan rasa sakit hatinya dengan menyibukkan diri di rumah sakit tempatnya bekerja. Meski beberapa kali berpapasan dengan Sasuke secara tak sengaja, dia menghindari lelaki bermarga Uchiha itu secara jelas.
Sasuke tampak beberapa kali mencoba menyapanya dengan ramah. Namun semua hal itu membuat Sakura dongkol sendiri. Merasa perjuangan cintanya tak dihargai. Kini dia terkenal sebagai pribadi yang mudah marah, terkadang pendiam.
"Sakura."
Sakura terus berjalan mengabaikan lelaki tampan yang berdiri di depannya. Wajahnya tampak horror dengan kulit pucat yang baru baru ini muncul. Jalannya yang terseok seok menambah nilai plus tampilannya yang menyerupai zombie.
Sasuke sendiri tak menyerah. Dia heran sendiri ketika menemukan dirinya merasa sebal diabaikan gadis mantan rekan setim-nya dulu. Dia mencoba merekat ulang hubungan mereka yang rapuh setelah bertahun tahun tak bertemu. Dia tak memiliki masalah dengan si biang onar Naruto.
Tapi kenapa dengan Sakura berbeda?
Kenapa gadis itu menghindarinya?
Kenapa dia seolah enggan bertatap muka dengan wajahnya?
Dan kenapa dia berdebar-debar tiap kali melihat gadis itu dari kejauhan?!
Tidak mungkin. Ringis Sasuke dalam hati.
"Aku tak mungkin mencintainya." Sasuke menggenggam dada bagian kirinya. Merasakan debaran yang bertalu talu di dalam sana.
"Setidaknya jangan sekarang."

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine?
Fiksi PenggemarSasuke.. ya sasuke. Lelaki buronan serigala serigala betina diluar sana yang tak ada romantis romantisnya. Aku berteman dengannya sejak lama. Namun pengakuannya yang menyakitkan merubuhkan semua anganku yang ingin membina rumah tangga dengannya. Sa...