Yakin deh pasti bakal bosen banget di part ini, maafkan aku:(( wkwk
Selamat membaca:)
*****
Sorot mata yang datar namun terkesan mengintimidasi itu ia arahkan pada pemandangan kota di bawah sana melalui jendela besarnya. Berdiri dengan jas hitam yang membalut tubuh tegapnya membuatnya terlihat angkuh, ditambah saat kedua tangan itu ia sembunyikan disaku celananya. Siapa yang tak kenal pria arogan ini, ketampanan serta kemapanannya mampu memikat wanita manapun. Yah, dia adalah sang pengintimidasi, David Grayson Black.
Terlahir dari salah satu keluarga yang berpengaruh di dunia, membuatnya tak lepas dari kejaran para wartawan yang tak henti-henti mengganggu aktivitasnya. Ah, memang itu pekerjaan mereka bukan? Selalu ingin mengetahui apapun yang dilakukan para pengusaha tampan, menyebarkan segala gosip sialan yang membuatnya sangat muak. Bahkan beberapa dari mereka dengan lancangnya meragukan seorang Dave, meragukan ketampanan serta pesona yang ia miliki. Mereka bertanya-tanya, apakah seorang Dave tidak menyukai wanita? Apakah ia seorang Gay? Yang benar saja, dia sangatlah normal. Namun, karena ketidaksukaannya pada wanita membuatnya harus menjauhi makhluk tersebut, setidaknya untuk sementara.
Perlahan ia mulai mengepalkan kedua tangannya, mengingat makhluk bernama wanita itu membuatnya ingin menghancurkan kota ini saja, rasanya ia ingin memusnahkan semua orang yang pernah membuat dirinya menderita, terutama wanita. Namun, tangannya berhenti mengepal ketika terdengar ketukan pintu dari luar ruangan yang sukses menyadarkan Dave dari pemikirannya tentang wanita. Sosok pemuda muncul dengan sebuah berkas ditangannya, ia memasuki ruangan bersamaan terbukanya pintu. Pemuda itu melangkah lurus ke arah Dave yang masih berdiri tenang membelakanginya. Gerakannya sama halusnya dengan ayunan pintu yang tertutup tepat di belakang punggung pemuda itu. Dia adalah orang kepercayaan Mr.Black, Zach Taylor.
Dave yang sudah mengetahui kedatangan Zach, hanya terdiam tanpa menoleh sedikitpun.
"Saya mendapatkannya, Sir." ucapnya memecahkan keheningan.
Pria itu masih terdiam. Tanpa ada gerakan yang berarti, tubuhnyapun masih menghadap jendela, "Tunjukkan padaku," perintahnya yang langsung dimengerti oleh Zach. Ia melangkah perlahan hingga posisi berdiri mereka sejajar.
"Ini informasi yang kau butuhkan," pemuda tersebut memberikan sebuah berkas kepada tuannya.
Tanpa penolakan Dave menerima berkasnya. Terlihat Dave hanya menggenggam berkas tersebut tanpa membukanya sedikitpun. Zach menunggu perintah selanjutnya dari sang tuan, namun tak ada sepatah katapun yang membuatnya izin keluar dari ruangan. Tepat dilangkahnya yang ketiga Dave mengeluarkan suaranya, "Awasi terus wanita itu," perintahnya kembali.
"Yes, Sir." ucap Zach seraya meninggalkan ruangan.
Tidak ada yang bisa menentang keinginan Dave, pria dengan tingkat keegoisannya yang tinggi. Lihatlah, semua bungkam dan tidak berkutik sedikitpun saat Dave memandang angkuh para pengawalnya. Sekuat apa dia, huh?
Sekarang, ia tengah berada disebuah apartemen tempat wanita itu tinggal, berada tak jauh dari kamarnya. Tidak banyak yang berlalu lalang pagi ini, mengingat jam kerja sudah dua jam berlalu. Setidaknya ia tak perlu merasa terganggu karena dicurigai penghuni disini. Lagipula dengan mengenakan setelan jas yang tak bisa dihitung berapa jumlah uang yang akan dikeluarkan, apakah ia terlihat seperti penjahat? Sepertinya tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
Romance"Ketika masa lalunya membuatku tertarik.." Ketakutan seorang wanita terhadap masa lalu membawanya kedalam kehidupan seorang pria yang sangat ia hindari. Aura gelap yang pria itu miliki mampu mengintimidasi siapapun yang berada didekatnya, membuat i...