02

339 20 11
                                    

"Yes, Mrs.Walker.." ucapnya menyadari atasannya lah yang memanggilnya.

"Kau baru datang, huh? Cepatlah masuk, aku membayarmu bukan untuk berdiam diri saja." ucapannya mampu membuat Kianna mengangguk dan segera masuk kedalam toko bunga tersebut. Jessie yang merasa diperhatikan juga mengikuti langkahnya.

Banyak pelanggan yang mengunjungi toko ini, tak sedikit dari mereka adalah orang yang terpandang. Lihatlah pakaian yang mereka kenakan, membuat siapa saja iri. Dengan harga yang tidak bisa dihitung berapa banyak angka nol yang mereka keluarkan. Tapi Kianna tak yakin jika mereka benar-benar mendapatkan itu semua dari kerja kerasnya. Dia yakin sekali para wanita itu adalah simpanan para boss, seperti novel yang ia baca. Mereka pasti menggoda atasannya untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Kianna bisa saja melakukan itu, tapi ia tak akan pernah mau melakukannya. Kecuali memang boss itu tampan, mungkin saja ia akan memikirkannya kembali.

Lagipula mana mungkin ia melakukan hal itu, atasannya saja wanita tua pemarah. Sekalipun ia penyuka sesama jenis, tetap saja mustahil. Tidak ada acuan menggoda seorang wanita tua dalam kamusnya. Membayangkannya saja ia tak sanggup. Kianna yang merasa pikirannya telah menjelajah jauh segera mengembalikan fokusnya.

"Miss, bisakah kau memilihkan ku bunga terbaik disini," ucap seseorang.

"Kau bisa membantuku?" tambahnya. Namun, Kianna tidak melakukan aksi dari responnya barusan pada pria itu.

"Miss, apakah..."

"Ah! Ya? Oh. Uhm, maafkan aku, Sir. Konsentrasiku sedikit terpecah barusan, ehm bagaimanaku bisa membantumu?"

"Bisakah kau membantuku memilihkanku bunga yang tepat?" tanya pria itu.

Kianna segera memandu pria itu menuju suatu ruang terbuka yang memang khusus untuk semua bunga pilihan dari toko ini. Ruangan itu terpisah dari ruangan depan dan ukurannya sedikit lebih kecil.

"Tentu saja. Boleh ku tahu, untuk siapa kau membeli bunga? Uhm, maksud ku agar aku tahu jenis bunga yang cocok untuk mereka," Kianna mengatakannya dengan gugup, karena sedikit saja kesalahan bisa saja ia langsung ditendang dari toko ini. Tapi, pria tersebut tersenyum menanggapi pertanyaan wanita itu.

"Oh, untuk kekasihku. Aku ingin melamarnya, jadi aku ingin memilih beberapa jenis bunga untuk kuberikan padanya." jelasnya.

"Kau romantis sekali Sir, kekasihmu sangat beruntung mendapatkan pria sepertimu," ucap Kianna dengan mata berbinar. Betapa beruntungnya wanita yang mendapatkan pria dihadapannya ini. Ia sangat yakin, wanitanya pasti sangat menarik, tidak seperti dirinya.

"Kau salah besar, Miss, aku adalah pria yang kaku. Bahkan kekasihku selalu mengatakannya begitu, aku tidak romantis dan selalu mengecewakannya," sejenak pria itu berhenti bicara, ia menarik nafasnya yang terasa menyesakkan.

"Tapi aku mencintainya, jadi apapun yang terjadi aku tak akan mundur. Aku akan membuktikan padanya, aku akan menjadi pria yang akan ia cintai sampai pernikahan nanti," lanjutnya diiringi senyuman yang mampu membius kaum hawa. Kianna yang mendengarkannya hanya bisa tersenyum, andai saja ia menjadi kekasih pria ini ia tak akan menyiakannya.

"Kau membuatku terharu, kau sungguh luar biasa. Aku akan membantumu mencarikan bunga terbaik, mari ikut denganku."

**

Kianna baru saja keluar dari kamar mandinya, terlihat rambutnya yang dililit dengan handuk. Ia segera menuju sofa dan menyalakan televisinya. Mencari saluran yang mampu memperbaiki moodnya yang sangat buruk, sebelum pulang ia sempat ditegur oleh atasannya karena bertengkar dengan salah satu pelanggannya. Bagaimana tidak kesal, tiba-tiba saja wanita tersebut menamparnya dan mengatakan jauhi Max. Dan ia tahu, jika wanita itu salah satu jalangnya Max yang banyak berharap dengan pria itu. Oh tuhan, harusnya ia menjelaskan kepada wanita yang pakaiannya kurang bahan itu, bahwa Max memang gemar melakukan one night stand. Lagipula, mana mungkin sahabatnya itu mau dengan jalang seperti wanita tadi. Kianna harus segera menghentikan kegiatan Max yang menghamburkan uang ini, ia tahu uang Max tidak akan habis tapi dirinyalah yang akan dihabisi oleh jalang-jalangnya Max nanti.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang