2.

3.9K 291 57
                                    

Dimansion uchiha terlihat naruto tengah mengetuk pintu kamar pria paruh baya yang tumben sekali belum bangun jam segini. Padahal biasanya sang ayah mertua pagi-pagi sekali sudah berkeliling taman untuk olahraga ringan.

Tok tok tok
"Ayah, naru masuk ya..." sejak tadi naruto sudah berusaha memanggil fugaku tapi tidak juga mendapat jawaban. Karena khawatir, akhirnya naruto memaksa masuk setelah meminta kunci cadangan pada pelayan.

"AYAH" setelah berhasil masuk kekamar ayahnya, naruto langsung berteriak saat melihat fugaku tergeletak dilantai kamar mandi. Naruto menepuk lembut pipi fugaku dan terus memanggilnya. "Ayah bangun, ayah..."

"SASUKEEE" melihat fugaku yang tidak kunjung bangun, akhirnya naruto berteriak sekali lagi untuk memanggil suaminya. Karena sudah terlalu banyak berteriak, naruto merasakan nyeri diperutnya.

"Astaga naru, apa yang terjadi dengan ayah?" Akhirnya sasuke datang bersama sai. Dan saat melihat naruto jongkok disamping ayahnya dalam kondisi tidak sadarkan diri membuat sasuke bertambah panik.

"Tubuh ayah semakin mendingin, kita harus mengangkatnya ke ranjang." Ujar sai dengan panik. Dua bersaudara itu bergegas mengangkat fugaku kearah ranjang, lalu mengganti pakaiannya yang dalam kondisi basah. Sedangkan naruto langsung menghubungi dokter pribadi keluarga uchiha.

Akhirnya setelah kejadian itu kegiatan fukagu hanya duduk dikursi roda dan mendengar ceramah dari menantu blonde-nya yang selalu menyuruhnya istirahat total dan meminum obat yang jumlahnya tidak sedikit. Sebenarnya salahnya juga yang tidak menjaga kesehatan akhir-akhir ini. Ia terlalu memaksakan diri untuk mengerjakan dokumen perusahaan sampai larut malam. Mengingat putra bungsunya yang masih sembrono, dia harus mengurus perusahaannya sendiri sebelum putranya siap. Untunglah ada sasuke disini, jadi dia bisa membantunya.

"Lihat baka, apa kau senang melihat kondisi ayah seperti ini, hah." Tidak lupa sai juga mendapat bagian ceramah panjang dari wanita hamil itu. "Kalau kau serius dengan belajarmu, setidaknya sekarang kau bisa membantu ayah mengurus perusahaan."

"Iya kak, aku minta maaf..." melihat sai yang tertunduk lesu, naruto jadi kasihan. Wanita itu mengacak rambut raven adiknya dengan gemas, lalu menangkupkan tangan putihnya ke pipi sai. "Kakak berbicara seperti ini demi kebaikanmu juga, sai. Kesehatan ayah semakin menurun. Sudah saatnya ayah beristirahat dari kesibukannya."

Pemuda itu akhirnya menatap lekat bola mata shappire naruto, dan disana ia melihat betapa besarnya kasih sayang yang ditunjukkan naruto padanya. "Kau tau apa yang harus kau lakukan kan?" Tanya naruto dengan senyum manis dibibirnya.

Sebagai jawaban sai hanya mengangguk dan mengukir senyum tulus yang hanya diperlihatkan pada keluarganya.

Sasuke yang melihat adegan mereka berdua sedari tadi hanya menghela nafas lega. Dari dulu hanya istrinya saja yang bisa menyadarkan sai dari kebodohannya. Sebenarnya sai itu pintar, tapi sayangnya anak itu terlalu ceroboh dan menggampangkan segala hal. Bahkan dulu saat adiknya mencoba mengurus cabang perusahaan pernah menandatangani sebuah dokumen perusahaan tanpa membacanya terlebih dahulu, akibatnya fugaku harus mengalami kerugian yang cukup besar. Sejak saat itulah sai lebih memilih berkencan dengan kekasihnya daripada mendapat amukan ayahnya mengenai perusahaan.

"Apa sai akan baik-baik saja?" Tanya sasuke pada naruto yang telah duduk disampingnya.

"Kau harus yakin, sayang. Sai harus berubah." Sasuke mengangguk, lalu mengecup mesra bibir naruto. Setelah itu sasuke beranjak ke ruang kerja. Karena banyak dokumen perusahaan ayahnya yang harus ia urus.

Sementara naruto masih terdiam disofa. Oh hampir saja ia melupakan sesuatu. Tadi pagi salah seorang pelayan memberikan sebuah undangan pesta yang ditujukan pada ayah mertuanya. Kalau tidak salah kertas undangan tadi ia simpan di kamarnya.

Family And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang