Part 3

494 7 1
                                    

Setelah berdoa dan menggantungkan harapan mereka masing-masing. Yuuki, Yuko dan Namida berkeliling stand-stand makanan dan pernak pernik di depan Kuil. Mereka tertawa, tersenyum dan merasa sangat bahagia.

“Wuah... Sugoiiii, ” Kata Yuuki saat melihat gantungan jimat berbentuk hati.

“Ini adalah jimat keberuntungan... Berikan jimat ini kepada kekasih mu saat dia pergi jauh dan percayalah, jimat ini akan mengingatkannya pada mu dan membawanya kembali padamu, ” kata Seorang nenek penjaga stand.

“Benarkah Obaasan (nenek)?? Aku ingin satu ya, ” kata Yuuki sambil tersenyum.

“Berapa? ” Tanya Yuuki saat nenek itu membungkuskan jimat itu dan menyodorkannya ke Yuuki.

“70Yen, ” Kata Nenek itu.

“Ah... Aku meninggalkan dompet ku di rumah Yuko... Bagaimana ini, ” kata Yuuki saat memeriksa tas kecil yang dia bawa.

“Ini Obaasan, ” kata Namida sambil menyodorkan uang ke nenek itu.

“Ah, tidak perlu. Namida, ahm, ” kata Yuuki.

“Daijoubu... Anggap saja ini hadiah dariku, ” kata Namida sambil tersenyum.

“Haii... Yuuki-chan... Namida-kun... Lihat aku membeli boneka kodok ini, kata paman disana, jika aku tidur dan memeluknya, aku akan bertemu dengan pangeran kodokku yang tampan, ” kata Yuko sambil tersenyum.

“Ah?? Pangeran kodok? ” Kata Yuuki heran.

“Hei Yuko... apa kau tidak sadar dengan apa yang kau katakan tadi? ” Tanya Namida.

“Uh?? Memangnya ada yang salah? ” Tanya Yuko.

“Tentu saja, jika yang kau maksud pangeran kodok... Itu berarti manusia yang dikutuk menjadi kodok atau putra dari kerajaan kodok? ” kata Namida.

“Ah??? Hm... Mungkin manusia yang dikutuk menjadi kodok, ” kata Yuko.

“Berarti kau harus mencium kodok agar dia berubah menjadi pangeran, ” kata Yuuki.

“Apa?? Mengapa seperti itu?? ” Tanya Yuko sewot.

“Ya memang seperti itu... Kau ini... Kan Pangeran Kodok, ” kata Namida.

“Hwaa... Tidak mau!!” Kata Yuko tambah sewot.

“hahahahaha, ” Yuuki dan Namida tertawa melihat kebodohan Yuko.

                Sekarang hubungan Yuuki dan Namida benar-benar dekat dan mereka menjadi sangat akrab. Bahkan Yuuki dan Namida sudah bertukar no. hp dan mereka selalu smsan dan saling menelpon satu sama lain. Hingga suatu saat Namida meminta Yuko mengajak Yuuki ke sebuah taman yang letaknya cukup terpencil dan tidak banyak orang mengetahui tempat itu.

“Ah Yuko... Mengapa kau mengajakku ke tempat ini... sepi sekali, ” kata Yuuki sedikit takut.

“Tenang saja... sebentar lagi kita akan sampai di sebuah taman surge, ” kata Yuko.

“Taman Surga? ” Tanya Yuuki.

“Ya, jadi kau diam saja dan ikuti aku, ” kata Yuko.

Tak beberapa lama kemudia, Yuuki dan Yuko sampai di sebuah taman yang sangat indah, taman yang dipenuhi dengan bunga-bunga langka yang indah dan kolam dengan patung cupid di tengahnya.

“Hwaa... Indah sekali, ” kata Yuuki berlari kecil dan berputar-putar.

“Benarkan apa yang aku bilang. Ini adalah taman surge, ” kata Yuko.

“Iya, indah sekali, ” kata Yuuki sambil terus berputar-putar hingga dia merasa seseorang melingkarkan tangannya ke pinggang Yuuki.

“Eh, ” Yuuki kaget dan terperangah.

“Namida?? ” kata Yuuki kaget.

“Hahaha, kau pasti kaget... bagaimana? Kau suka taman ini? ” Tanya Namida lalu melepas pelukannya.

“I-i-iiya... sangat suka, ” kata Yuuki dengan wajah memerah.

“Ah Yuko-chan... Arigatou (terimakasih), ” kata Namida sedikit berteriak dan melambaikan tangan kearah Yuko.

“Yeaaa, ” teriak Yuko sambil mengedipkan matanya.

“Eh... Kalian bersekongkol? ” Tanya Yuuki sambil menatap Namida.

“Ya bisa dibilang seperti itu, ” kata Namida lalu melangkah mencari tempat yang datar dan membuka tikar piknik.

“Eh?? Apa ini? ” Tanya Yuuki.

“Ini tikar, ” kata Namida sambil tersenyum.

“Ya aku tahu ini tikar, maksudku... untuk apa? ” Tanya Yuuki bingung.

“Aku meminta tolong Yuko untuk membawa mu kesini agar aku bisa piknik berdua dengan mu dan aku bisa mengatakan sesuatu yang penting, ” kata Namida.

“Sesuatu apa?? ” Tanya Yuuki.

“Rahasia, kita nikmati saja piknik ini dulu, ” kata Namida mengeluarkan makanan yang dia bawa di tas pikniknya.

“Wuah, apa semua ini kau yang membuatnya? ” Tanya Namida.

“Ya tentu saja, hahahaha, ” kata Namida.

“Nah coba kau cicipi ini, ” kata Namida menyuapkan sebuah sushi ke Yuuki. Dengan malu-malu dan wajah memerah, Yuuki membuka mulutnya dan memakan sushi itu.

“Ah... Oishii, ” kata Yuuki dengan senyum yang sangat manis.

“Hahaha... Syukurlah kau menyukainya, ” kata Namida tersenyu manis.

1 Jam lamanya Namida dan Yuuki menikmati piknik mereka sambil tertawa dan bercanda.  Sampai-sampai Yuko tertidur di atas tempat duduk panjang yang berada di taman itu.

“Baiklah, sudah habis semuanya dan sekarang waktunya aku mengatakan apa yang ingin aku katakan, ” kata Namida.

“Uh?? Mengatakan apa? ” Tanya Yuuki dengan wajah polos.

“Aku... Aku suka baju mu, ” kata Namida.

“Eh?? Suka bajuku? Hanya itu? ” kata Yuuki dengan wajah bingung.

“Hahaha, tentu saja tidak. Aku hanya bercanda, ” kata Namida dengan senyum khasnya yang manis.

“Begini, aku tau mungkin aku tidak pantas mengatakan ini karena aku sadar perbedaan diantara kita sangat jauh namun aku tidak bisa menahannya... Entah mengapa, saat pertama kali melihatmu,aku merasa aneh. Seperti ada ribuah gajah yang berlari di dalam jantungku, ” Kata Namida.

“Hmm... Aku tidak mengerti, baiklah. Intinya? ” Kata Yuuki dengan wajah polosnya.

“Hehehe... Gomen ne. Intinya aku sangat menyukaimu dan berharap kau mau menjadi pacar ku, bagaimana? ” Tanya Namida dengan wajah memerah sambil menyembunyikan wajahnya.

“Ah?? Benarkah? ” Tanya Yuuki.

“Ya tentu saja, ” kata Namida.

“Akhirnya, ” kata Yuuki.

“Ah?? Apa?? ” kata Namida.

“Ah tidak, aku juga memiliki perasaan yang sama seperti mu, ” kata Yuuki tersenyum manis.

“Benarkah? ” Tanya Namida dengan wajah berbinar-binar.

“Ya tentu saja, ” kata Yuuki.

“Hyeeeea... Aku tidak percaya ini. THANKS GOD!! AKHIRNYA... Hyeeeea, ” Namida berteriak sekencang-kencangnya hingga membangunkan Yuko yang asik tertidur pulas dan membuatnya tersungkur ke tanah saking kagetnya.

“Apa?? Kebakaran?? Mana?? Mana?? ” Yuko panic.

“Hahaha, Yukoo!! Yuukooo!!” Namida berlari menghampiri Yuko lalu memeluknya.

“Eh?? Apa-apaan ini? ” Kata Yuko memberontak.

“Kau tau?? Aku dan Yuuki-chan... BERPACARAN!!!” Teriak Namida dengan wajah yang sangat bahagia.

“AH?? BENARKAH?? HWAAAA... AKHIRNYA, ” kata Yuko lalu melompat-lompat bersama Namida.

Sedangkan Yuuki hanya bisa tertawa melihat tingkah pacarnya dan sahabatnya yang konyol itu.

(to be continue)

Eien no Ai (Ethernal Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang