Eien no Ai (Ethernal Love)

[THE REAL LOVE STORY]

Native Title

* Eien no Ai 

Also Known As

*Ethernal Love

Author

*Yukiokha ( Kartika Chandra ) 

Status

*COMPLETE

NB:

Cerita ini terinspirasi oleh seorang sahabat yang berasal dari Jepang "Ishizawa Yuuki Ran" yang harus berpisah dengan orang yang sangat berarti dalam hidupnya "Namida-san"  karena Tsunami yang terjadi Maret 2011 lalu. Hampir dari semua alur dari cerita ini sama percis seperti kejadian aslinya.

-Yuuki POV-

                Ohayou Mina.... Hm, yoi o-tenki desu ne, hehe. Saisho ni, hajimemashite atashi wa Ishikawa Yuuki Ran, demo atashi no yobina wa Yuuki desu. University of Tokyo no gakusei desu. (Selamat Pagi semua, cuaca yang indah, hehe. Pertama-tama, perkenalkan aku Ishikawa Yuuki Ran tapi panggil aku Yuuki. Aku mahasiswa di Uneversity of Tokyo).

[NB : Sorry kalau bahasa yang acak adul.. hahaha, maklum masih junior, hahahahaha]

“Yuuki-chan... Yuuki-chan...” Panggil Yuko.

“Ee? Ada apa, Yuko?” Kataku.

“Yuuki, Namida berkata ‘Aku tergila-gila padanya” kata Yuko.

“Uh? Dia? Siapa?” Tanyaku.

“Yuuki lah, ” kata Yuko.

“APA?? Gak mungkin, ” Kataku.

“Yiipie, Ya.. gitu deh, ” Kata Yuko dengan wajah menggoda.

[Kata Penulis : Ya elah, ribet amat neh pake percakapan Bahasa Jepang. Kita campur aja yuks, hahaha... Agar memudahkan penulis dan pembaca

#Sebenarnya sih biar penulis ga capek muter otak.. hahaha]

“Ah... Gak Mungkin, ” kataku tak percaya.

“Uh?? Kalau kau tidak percaya, Tanya saja langsung ke orangnya” Kata Yuko sambil menunjuk Namida yang sedang membaca di bangkunya.

“Uh?? Gak mau...! ” Kataku sewot.

“Hahaha... Kawaisou (kasihan) ” Kata Yuko tertawa.

“Yuko jahat, ” Kataku dengan wajah sedih.

“Hehehe, cuma bercanda kok, hihihi... Peace, ” kata Yuko tersenyum.

Sesekali aku melirik ke arah Namida yang sedang membaca buku, aku berpikir, apa benar dia bisa mempunyai rasa suka kepada lawan jenis? Hahaha, laki-laki aneh seperti dia? Astaga, apa yang aku pikirkan? Mengapa aku termakan dengan kata-kata konyol Yuko? Come on Yuuki, hahaha.

‘Tett... Teett...’ Bel tanda pelajaran telah usai pun terdengar membahana di seluruh ruangan dan seperti biasa, semua mahasiswa keluar dengan semangat dan senyuman di wajah.

Sudah jam 07.15 pm, sekarang saatnya aku menuju tempat les piano. Ah, sibuk sibuk, selalu seperti ini. Aku ingin merasakan kehidupan yang normal seperti teman-teman ku. Mereka bisa bermain dengan siapa pun yang mereka inginkan, mereka juga bisa pergi kemana pun sesuka hati mereka, sedangkan aku? Seperti burung di dalam sangkar emas. Percuma semua fasilitas yang aku dapat, percuma aku terlahir di Keluarga Ishikawa pemilik 10 Perusahaan terbesar di Jepang dan Korea. Memang, apa yang aku inginkan bisa aku dapatkan dengan mudah. Aku ingin villa, bisa aku dapatkan, mobil mewah pun bisa dengan mudah aku beli, tetapi teman dan kebebasan tak pernah bisa aku dapatkan.