Author : Almida Rahayu (Park Min-Hyun)****
“Aku datang ke sini bukan untukmu, tapi untuk dia.”
Semua arah pasang mata memperhatikan keduanya sebelum beralih pada seseorang yang menjadi arah jari telunjuk Hwang Zi Tao. Pria tinggi itu kemudian melangkah menghampiri Park Min-Hyun dengan ekspresi yang tidak bisa dibaca.
“Sudah lama aku memperhatikanmu. Makanya aku pindah sekolah ke sini. Jadi, bolehkah aku berteman denganmu?” ucap Hwang Zi Tao terus terang lalu mengulurkan tangannya.
“Heol.”Celetuk Ji Eun-Sang. Suara seruan tidak berapa lama meramaikan kelas tersebut. Seperti ada sebuah kesenangan baru yang tercipta, tapi itu tidak berlaku untuk Park Hyung-Sik dan Cho Seo-Hee. Keduanya menunjukkan ekspresi kesal terutama untuk Cho Seo-Hee. Pria itu berhasil membuat kekesalan dia menjadi berkali- kali lipat. Belum lagi rasa malu yang ia rasakan. Cho Seo-Hee bukanlah gadis yang bisa dihina dengan cara seperti ini. Tidak akan ada yang bisa melakukan hal itu pada Cho Seo-Hee.
“Kau akan mendapat pelajaran, Hwang Zi Tao.” Bhatinnya.
.
.
.Jarak pandang Cho Kyu-Hyun tanpa sengaja menangkap gadis itu di sepasang matanya saat ia hendak menuruni anak tangga rumah. Park Min-Hyun sedang memokuskan penglihatannya pada buku yang terbuka yang di pegang sebelah tangannya. Gadis itu sedang membaca sebuah buku dengan cover berwarna cerah. Sudah ia duga jika gadis seperti Park Min-Hyun hanya akan membuka buku jika buku itu adalah buku cerita, bukannya pelajaran yang harus ia pelajari di usianya. Benar- benar membuang waktu dengan percuma. Dalam hati Cho Kyu-Hyun sangat tidak menyukai hal seperti itu. Jika saja itu Cho Seo-Hee, ia pastinya akan melempar buku itu. Namun untuk adiknya, ia tidak perlu melakukan hal seperti itu. Cho Seo-Hee adalah gadis pintar dan karena kepintarannya itulah membuat gadis itu terlalu sombong dan bertingkah. Yah, tidak ada salahnya bukan sombong jika memiliki kemampuan. Kyu-Hyun melanjutkan langkah dengan ekspresi yang mulai ia atur. Dan lagi- lagi ia masih memperhatikan gadis itu.
Seulas senyuman menghiasi bibir Park Min-Hyun hanya karena barisan semut kata dari Novel yang dibacanya. Itu menurut pandangan orang yang melihatnya namun ada rahasia yang terselip. Untuk pertama kalinya mungkin ia melakukan hal seperti itu. Meskipun selama ini ia terkesan membenci pria itu, namun seiyanya ia hanya tengah menghindar. Menghindari rasa sakit yang mungkin akan ia rasakan terus- menerus dan sulit ia lupakan. Rasa sakit yang ia alami hanya karena jatuh cinta. Rasa sakit yang termanis menurutnya. Sungguh takdir yang sedang mempermainkannya. Ia lagi- lagi tersenyum.
Kepala itu terangkat dan jarak pandangnya tanpa sengaja menemukan Cho Kyu-Hyun di sana. Jarak pandang gadis itu sempat memperhatikan penampilan Cho Kyu-Hyun. Tidak biasanya pria itu membiarkan rambutnya agak berantakan dan tampil santai dengan kaos v-neck berwarna putih.
Park Min-Hyun mengalihkan perhatinnya. Jika penampilan pria itu seperti itu, siapa coba yang akan mempercayai dia itu adalah seorang ayah. Min-Hyun selalu berusaha untuk tidak tenggelam dengan pesona itu, namun ia hanyalah gadis biasa. Belum lagi tatapan seorang Cho Kyu-Hyun. Siapa memangnya yang akan tahan tanpa lumpuh jika harus menghadapi tatapan seperti itu setiap hari? Min-Hyun menghela napas tak terlihat. Pria itulah rasa sakitnya. Min-Hyun tengah berusaha menormalkan ekspresinya. Gadis itu beranjak dari tempatnya untuk menghindari Cho Kyu-Hyun yang sedang berada di areanya. Mereka berpapasan langkah dengan ekspresi masing- masing. Langkah Min-Hyun tertahan saat tangan pria itu memegang lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRRESISTIBLE
FanfictionPark Min-Hyun, gadis berusia 17 tahun yang mendapati seseorang muncul di kehidupannya sepeninggal ibunya. Pria itu mengaku sebagai ayah tirinya. Pria yang tidak lazim menjadi seorang ayah tiri dari gadis berusia 17 tahun karena umurnya yang juga mas...