Who?

265 32 1
                                    

Tiffany POV

a-apa ini?!! Badanku seketika melemas dan terduduk. Rasa mual seketika menghampiriku. Dengan segera aku menutup mulutku. Mataku masih terpaku pada tulisan yang ada didepanku. Entah itu nyata atau hanya cat berwarna merah. Tapi.. bagaimana mungkin cat bisa berbau anyir yang menusuk hidung?!!
"TIFFANY!!" tiga gadis itu berteriak didepan pintu. Aku masih tidak menoleh kearah mereka. Mataku masih terfokus pada sebuah tulisan ditembok dihadapanku. Badanku gemetar dan aku mulai terisak pelan. Ada apa denganku?! Tidak seperti biasanya aku gemetar begini. Sedetik kemudian aku merasakan pelukkan hangat. Aku pun menoleh dan melihat gadis itu memelukku.
"taetae aku takut." Aku sudah tidak kuat lagi berlama-lamaan menyium bau anyir yang pekat itu. Aku membalas pelukkan taeyeon dan menyembunyikan wajahku dibahunya.
"gwenchana ada aku disini.." dia berusaha menenangkanku dengan cara mengelus-ngelus punggungku. Seketika diriku merasa tenang dan memejamkan mataku. Menyimpan harum tubuhnya. Dan.. aku pun mulai merasakan hal itu lagi..
Sebuah getaran yang berasal dari hatiku. Tepat dihatiku setelah 4 tahun lalu hatiku juga merasakan getaran yang sama untuk seseorang yang pernah menyelamatkan hidupku.

End Tiffany POV

"are you ready? Siapa yang membuat lelocun ini? Ck.. menyebalkan." ucap yuri yang membetulkan posisi hyojin sambil menatap tulisan itu. Jessica yang berada dibelakangnya langsung mendorong yuri agar dirinya bisa ikut masuk dan melihat apa yang terjadi didalam.
"minggir." Dengan nada dingin jessica menatap yuri lalu segera memalingkan wajahnya. Beralih menatap dua sosok temannya yang sedang terduduk dilantai. "omo, tiff. Kau kenapa?" tanya jessica yang ikut memeluk tiffany. Menenangkan gadis yang terisak dalam diam.
"taeyeon, apa maksudnya semua ini?" tanya tiffany dengan suara yang bergetar. Taeyeon pun melepaskan pelukkannya dan menatap tulisan yang ada ditembok.
"mollayo, f-fany-ah.. aku juga tidak tahu." Sahut taeyeon yang berdiri dan menatap yuri. "sebaiknya kita segera bergegas jika tidak mau melihat kejadian aneh ini lagi." Lanjut taeyeon dengan datar kemudian menaiki tangga untuk sampai ke lantai 6. Yuri menaikkan bahunya dan mengikuti taeyeon tapi tiffany dan jessica masih terdiam sambil menatap kearah tulisan tersebut.
"chakkaman!!" seru jessica tiba-tiba yang membuat kedua gadis yang baru saj menaiki 4 anak tangga itu terpaksa menoleh kearahnya. "a-ada seretan darah kearah tangga lantai b-bawah." Jessica mengucapkan dengan nada gemetar yang membuat yuri sedikit khawatir dengan gadis blonde itu.
"cepatlah, tidak usah pedulikan itu. Lebih baik kita cepat bergegas sebelum yoong dan seohyun kenapa-kenapa." Ucap yuri dengan dingin yang membuat taeyeon menoleh kearahnya.

Tap.. tap.. tap...
BRAK!!

Suara pintu terbuka dengan kasar, lebih tepatnya didobrak oleh seseorang membuat kelima gadis itu terkejut dan mereka langsung menoleh kearah tangga yang menghubungkan lantai dibawahnya.
"s-sooyoung?!!" pekik tiffany dan gadis itu langsung berdiri lalu menghampiri yeoja jangkung itu yang memegang kedua lututnya serta jessica yang mengikuti dari belakang. Sooyoung memejamkan matanya untuk mengatur nafas yang tersengal-sengal.
"soo, apa kau juga membaca pesan broadcast dari sunny?" tanya jessica yang langsung to the point. Sooyoung mendongak dan menatap yeoja blonde itu lalu mengibas-ngibaskan tangannya. Dia mengatur nafasnya yang tersengal-sengal bak orang lari memutari stadium bola.
Baru saja sooyoung ingin membuka mulutnya dan mengucapkan sesuatu. Seseorang sudah menubruk tubuhnya dari belakang.

Bruk..

"YA!!" teriakan sooyoung menggema ditangga darurat itu. Sementara seseorang yang menabraknya langsung bangkit dari posisi mereka. Dengan sooyoung yang tertindih dibawahnya.
"sorry, soo.." ucap seseorang itu lalu dirinya terpaku ketika bertemu pandang dengan jessica. Mata coklat miliknya seakan terhipnotis oleh manik hitam milik jessica.
"EHEM!" yuri yang melihat hal tersebut berdeham cukup keras. Hatinya terasa panas dengan kejadian itu.
"hyoyeon? Kau bertemu dengan sooyoung?" taeyeon angkat bicara sebelum suasana menjadi runyam. Karena gadis itu sudah merasakan aura tidak enak yang berasal dari gadis tanned disampingnya lalu dirinya menghampiri hyoyeon dan sooyoung beserta tiffany dan jessica.
"ah, iya. Kami mengikuti seretan darah ini." Tunjuk hyoyeon pada sebuah darah sudah mengering dilantai dan taeyeon.
"CEPATLAH, SUNNY DALAM BAHAYA!!" pekik sooyong tiba-tiba yang langsung menarik tangan tiffany dan jessica. Dirinya langsung menaiki tangga dan menubruk bahu yuri.
"YA!! Shikshin, apa kau tidak bisa pelan-pelan? Hyojin bisa jatuh tahu!!" gerutu yuri yang berpegangan pada pegangan tangga sambil menatap kesal kearah sooyoung yang tidak menoleh kebelakang.
"YA!! Choi sooyoung !! jangan pergi sendiri!!" taeyeon hendak menyusul sooyoung yang berlari menaiki tangga dicegah oleh hyoyeon.
"jangan." Ucap hyoyeon setengah berbisik sambil menatap yuri yang menaiki tangga. "ambillah hyojin, biarkan yuri menyusul sooyoung." Perintah hyoyeon yang melepas genggaman tangannya pada lengan taeyeon. Taeyeon hanya menyerengit dan menatap gadis itu heran.
"t-tapi kenapa?" tanya taeyeon dengan ragu sambil menatap yuri lalu hyoyeon secara bergantian.
"cepatlah.. kubilang cepat ya cepat!" ucapan hyoyeon yang tegas dan penuh penekanan membuat taeyeon berdegik ngeri.

THE CRYPTOGRAPHYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang