Another

404 31 13
                                    

Seorang namja tersenyum ketika 3 buah paket tertata rapi di atas meja kayu. "baiklah.. inilah awal dari permainan balas dendam.." gumam namja itu.

Drrrttt... ddrrrttt... drrrtttt....

"yeoboseyeo?" sahut namja tersebut saat ponselnya berdering.
"kau sudah membuat sisa paket tersebut?" tanya suara berat disebrang sana. Namja itu pun tersenyum miring sebelum menjawab.
"tentu saja hyung." Sahut namja itu mantap.
"kirimkan semua sisa paket random.. dan terror mereka besok, jaehwa.. aku mengandalkanmu."
"tenang saja hyung. Percobaan kita tidak akan gagal dan ketahuan lagi oleh pihak sekolah seperti 3 tahun yang lalu." Sahut namja yang bernama jaehwa itu lalu menutup telponnya secara sepihak. "tenang saja hyung.. kau akan segera bebas dari penjara dan kita akan sama-sama menghancurkan sekolah itu."
"okee.." jaehwa berjalan kearah meja lain di dalam ruangan berbentuk persegi 4 itu. "apa yang bisa kita siapkan disini untuk penyambutan besok malam? Hahaha.. ahh.. bagaimana dengan permainan adrenalin di lift? Ahh.. baiklah.. malam ini aku akan memanipulasi lift sekolah.. hahaha.. ahh.. tapi aku butuh seseorang untuk membantuku.. baiklahh.." jaehwa pun berbalik menatap 10 buah foto yang di tempel pada whiteboard tersebut. 10 buah foto itu sudah disusun olehnya dengan sesuai dengan kehendak orang yang dia sebut 'hyung-nya' itu.
"line teratas ada hyoyeon, jessica, hyojin.. ahh,, mereka selalu berkelompok saat di sekolah maupun tidak. Aku jadi agak susah.." ucap jaehwa sambil menelusuri 3 foto yang di tempelnya paling atas. Lalu jari jemarinya menelusuri 3 foto yang berada di bawah jari jemarinya. "bagaimana dengan seohyun, tiffany, dan sunny? Ahh.. akan menarik sekali pastinya." Jaehwa tersenyum licik.
"murid nerd dari kelas kalangan atas, E-4 seo ju hyun? Lalu lee sunny dari kelas F sama seperti tiffany? Hhmm.. well.." gumam jaehwa sambil mencoret silang foto seohyun, tiffany dan sunny menggunakan spidol biru.
Setelah itu jaehwa memasukkan beberapa bahan yang berserakan di atas meja tersebut dengan tergesah-gesah sambil melirik kearah jam dinding.
"Jam 3 pagi?" gumam jaehwa lalu tertawa hambar. "I like it, aku suka angka tiga.. hahaha.." lanjutnya lalu memakai masker beserta tudung jaketnya dan bergegas keluar dari ruangan kecil itu yang ternyata ruangan tersembunyi di dalam apartementnya.

**

"ruang control sekolah.. belok kiri.." gumam jaehwa sambil menunduk. Berusaha menutupi wajahnya dari cctv yang terpasang tiap sudut di lorong sekolah. "pintu cokelat paling ujung." Lanjutnya lagi dan..

Krieett..

Dia membuka pintu dengan pelan. Terlihat seorang petugas keamanan sedang menyesap minumannya. Jaehwa tersenyum karena petugas itu tidak menyadari keberadaannya.

Slluuttt..

"aaghhh akkhh.." jaehwa langsung menguci leher petugas itu dengan tangan kanannya dan tangan kirinya merogoh sesuatu pada jaketnya. "sialan k-kau bajingan akhhmmppp..." jaehwa dengan tangan kirinya langsung membungkap mulut petugas itu dengan sapu tangan miliknya yang sudah diberikan cairan sebelumnya. Tubuh petugas itu pun melemas dan akhirnya jatuh pingsan.
"haha.. begitu mudahnya.. ckck.. petugas yang malang." Ucap jaehwa dan mendudukkan tubuh petugas itu di kursinya kembali lalu mengambil tali dan mengikat petugas tersebut. "3 menit lagi dia akan sadar.." gumam jaehwa dan dirinya pun mengambil salah satu kursi dan duduk berhadapan.
"ngghh.. ugghhh..." jaehwa tersenyum miring ketika petugas itu mulai mengumpulkan kesadarannya. Dirinya pun mengeluarkan sebuah karet 2 buah gelang ukuran sedang lalu mulai membuat sesuatu.
"sekarang kita mulai pertunjukkannya." Ucap jaehwa dengan seringai licik sementara petugas itu hanya membelalakkan mata kearah dirinya.
.
.
.
"unnie.. itu paket apa?" tanya seorang siswi kepada siswi charming itu.
"eh? Seohyun? Ah, tidak tahu. Tadi aku menerimanya dari seseorang.. memangnya kenapa? Paling tidak dari fans lagi." Jawab siswi charming tersebut.
"eoh.. ehh.. kue?" ucap seohyun ketika siswi itu membuka sebuah bungkusan yang dia pegang. "u-unnie... jangan dimakan.. itu bisa saj-"
"beracun? Oh ayolah.. aku sangat lapar hyunie.." diakhir kalimat gadis itu seohyun tanpa sadar blushing di buatnya.
"ah, tapi yoona unnie.. itu tidak baik-" seohyun yang tersadar langsung mengomel tapi mulutnya di tutup oleh telunjuk gadis itu yang tak lain adalah Yonna.
"ssttt... tidak apa.. kajja.. lebih baik kita masuk pelajaran sebelum Oh seongsanim masuk ke kelas.." yoona langsung menarik tangan seohyun dan melangkah menuju lift. Sementara itu tanpa di sadari mereka seseorang memperhatikan mereka dari jauh.
"bagus.. yoona sudah memakannya.. anak yang baik.." gumam orang tersebut dan melirik kearah jam tangannya. "ruang guru.. lurus kedepan b-belok kiri." Gumamnya lagi sambil melanjutkan langkahnya. "berhenti naik tangga.. belok ka-na-" ucapannya terhenti ketika dua orang siswi tersenyum kearahnya. Dia pun mengulum senyum dan mempercepat langkahnya.
.
.
.
.
"ah, begini saja. Bagaimana jika kita diskusikan ini besok. Sekarang kita harus bergegas pulang, bukan?" usul tiffany setelah beberapa saat mereka terdiam.
"benar juga, ayo taeng. Kita pulang." Hyojin yang tanpa seijin taeyeon langsung menarik tangan gadis itu yang membuat tiffany berdecak kesal.
"tch, gadis itu.." gumam tiffany dan berjalan menyusul taeyeon dan hyojin lalu hyoyeon mengikutinya dari belakang meninggalkan yoona, sunny, dan seohyun.
"mereka sudah pergi, apa sebaiknya kita rapihkan kelas sebelum kelas malam dimulai?" tanya sunny. Yoona menggeleng lemah dan menatap seohyun yang sepertinya tidak bersuara dari tadi.
"bagus.. tinggal mereka bertiga.. perkiraanku tidak pernah meleset." Gumam seseorang sambil melihat layar cctv yang menampilkan mereka bertiga (seohyun, yoona, dan sunny). Orang itu tersenyum miring. "sebaiknya aku bergegas ke lantai 6, untuk segera memberi tugas penting untukmu seohyun-ssi.. hahaha.." sambil tertawa gentir orang itu memakai maskernya lalu menutup kepalanya dengan tudung jaket hitamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE CRYPTOGRAPHYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang