Manusia semakin banyak saja. Dunia makin ramai dan berisik. Ini kan sudah 100 tahun semenjak Jack 'bangun'. Apa yang dia harapkan?
Setidaknya, anak kecilnya masih sama. Maksudnya selain ukuran mereka yang tetap kecil, mereka masih riang dan suka bermain. Lihat tawa mereka! Jack tidak bisa tidak ikut tertawa melihat anak-anak yang tertawa karena ulahnya menciptakan salju dan membekukan sesuatu.
"ini menyenangkan! Aneh, aku tidak merasa lelah. Mungkin tidak akan pernah lelah!" riang seorang anak yang disambut seruan canda dari teman-temannya.
"tentu saja! Kalian bahkan belum melihat aksi yang sebenarnya!" seru Jack sambil melompat kecil menyusul sekelompok anak tadi yang terus berlari untuk kembali meluncur dari puncak bukit. Jack harus sampai disana duluan, tentu saja. Dia tidak mau melewatkan satu anak pun untuk dihibur.
Terbang bukan hal susah untuk seorang Jack Frost. Dengan mudah ia sudah ada di puncak bukit, siap menyambut anak-anak dengan kereta luncur mereka. Belum sempat Jack membuat pengumuman tentang aksi spektakuler yang akan dia lakukan, anak paling depan langsung menubruk jack dengan keretanya.
Lebih tepatnya menembus tubuh jack begitu saja. Jack terhenyak. Dia lupa.
Mereka tidak bisa melihatnya.
.
.
.
Terbang mengikuti angin, pergi ke belahan bumi yang lainnya. Jack frost bepergian mencoba menghilangkan rasa kesepiannya. 100 tahun, selama itu dia sendirian. Dan tidak ada yang tahu sampai kapan dia akan sendirian. Selama 100 tahun juga, ia tidak tahu kenapa orang-orang tidak bisa melihatnya. Mereka menembus tubuhnya begitu saja. Yang dia tahu, hanya namanya. Jack Frost. Kenapa dia bisa tahu? Karena Man in Moon yang memberitahunya. Hanya itu.
Jack bangun di sebuah danau es tanpa mengingat apa-apa. Jack bahkan tidak tahu berapa umurnya. Mungkin sekitar 16 atau 17 tahun. Selama ini dia selalu bertanya. Mengapa Man in Moon harus membangunkannya? Jika Man in Moon membangunkannya hanya agar Jack merasa kesepian dan tidak bisa dilihat oleh manusia selama beratus-ratus tahun, Jack lebih memilih tidak dibangunkan!
Air mulai keluar dari pelupuk matanya. Jack benci menangis. Menangis membuatnya merasa lemah. Dia hanya tidak mengerti, apa yang harus dia lakukan dibumi? Dia senang bermain dengan anak-anak. Tapi akhirnya selalu sama.
Jack menghibur dan bermain dengan anak-anak. Lupa siapa dirinya. Sadar ketika orang-orang mulai menembus tubuhnya. Bahkan kekuatannya –membuat salju,es, dan anak-anak tertawa- terkadang belum kuat untuk mengingatkan siapa dirinya. Dia bukan manusia. Dia hanya roh.
Tanpa sadar, Jack sudah tiba di dataran bersalju lagi. Jack melihat sebuah istana di tengah-tengah perairan. Kerajaan lainnya. Berpindah dari kerajaan satu ke kerajaan yang lainnya. Dia ingat, kerajaan ini. tapi lupa namanya dan alasan kenapa dia bisa ingat. Biasanya, kejadian berlalu begitu saja bagi Jack.
"Elsa! Tolong aku!"
Jack mencari sumber suara, dan menemukan seorang gadis kecil yang terkubur setengah badan dalam salju. Jack segera meluncur, dan mencoba menggapai tangan gadis kecil itu untuk menolongnya. Sampai tangannya menggapai udara bukannya tangan sang gadis, Jack kembali sadar. Dia tidak bisa menyentuhnya.
"Anna!"
Seseorang tiba-tiba menembus tubuhnya. Gadis kecil yang lain. Entah kenapa, gadis kecil itu berhenti dan berbalik mematung. Berhadapan dengan Jack yang masih berdiri disana. Jack ikut mematung, ia merasa kalau gadis kecil ini merasakan kehadirannya. Bahkan sepersekian detik, saat gadis itu mendongak ,mereka saling menatap!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Storyline (#JustWriteIt)
FantasySiapa yang tidak kenal Queen Elsa dari Arendelle? Semua orang hampir mengenalnya saat ini. Kekuatan es, kecantikan dan kebaikannya sudah menorehkan sejarah berarti bagi Arendelle dan lainnya. Bagaimana dengan Jack Frost? Roh musim dingin yang kita k...