Mardaani

945 51 10
                                    

Cerita ini ditulis saat tahu Rani main film Mardaani n pasangan ma Jishu Sengupta. Ga kepikiran ada aa karan kurang asem hahaha

**

Kejahatan merajelela di kota. Pencurian, pembunuhan, peredaran senjata gelap, semakin meresahkan. Polisi semakin bingung dibuatnya. Terlebih para penjahat yang tertangkap memilih bungkam atau bahkan bunuh diri di sel daripada harus mengungkap komplotan mereka. Bagi mereka, tertangkap atau tidak, jika buka mulut maka akan tetap mati. Komisaris benar-benar dibuat tak berkutik.

Kabar buruk pun tiba, jika polisi tak mampu menangani maka pemerintah akan memerintahkan tentara nasional turun tangan. Dimana harga diri polisi kalau sudah begini. Komisaris pun mengumpulkan semua pemimpin setiap kepolisian yang ada dan yang terbaik.
" Ini benar-benar diluar dugaan. Pemerintah tak lagi mempercayai kita." Ujar komisaris menarik nafas dalam.
" Kita bisa menyelesaikannya.. kita bisa menanganinya." Ujar inspektur Vikram (John Abraham).
" Jika hanya slogan semua orang juga bisa." Komisaris terlihat putus asa. Semua terdiam memandang satu sama lain.
" Serahkan padaku.." ujar seorang polisi wanita yang sedari tadi tak banyak bicara. Namanya Naina Saksena (Rani Mukerji). Semua menoleh tak percaya dengan yang mereka dengar.

Ya, inspektur naina bisa dibilang sangat imut dan kecil. Bahkan tak terlalu tinggi dibanding polisi lainnya, tapi memang ketika bertugas dia diluar kemampuan polisi lainnya. Beberapa penjahat telah dia taklukan termasuk anggota geng dari daerahnya berada.
" Kau..." komisaris seperti ragu.
" Hmm jangan melihat nama manisku. Aku tak semanis itu.." ujar Naina tersenyum manis penuh keyakinan.
" Aku tahu, tapi kau tak tahu yang akan dihadapi."
" Adakah pengecualian untuk tugas seorang polisi. Jika aku bisa membungkam bandit-bandit di daerah, kenapa bandit ini tak bisa? Aku tahu bukan hal mudah, dan bukan hal tidak mungkin juga." Katanya dengan pasti. Semua saling memandang dan Naina tersenyum.
" Jika aku gagal.. aku akan memakai saree putih dan berhenti jadi polisi." Canda Naina. Semua tersenyum terhibur.
" Baiklah.. kutugaskan kau. Pemerintah minta dalam waktu 1minggu ada hasil yang bisa dilaporkan." Ujar komisaris. Naina berdiri dan memberi hormat. Inspektur Vikram benar-benar terkesan dibuatnyya. Dia pun bersedia membantu Naina dalam bertugas. Mereka akan jadi partner yang luar biasa.
************
Naina tiba di rumahnya. Dia melihat deretan mobil mewah berjajar di halaman rumahnya. Dia tersenyum memandang satu persatu mobil itu. Ya, dia hari ini dilamar pengusaha kaya Dev Verma. Tepatnya orang tua mereka yang menginginkan pernikahan mereka. Tapi Naina sendiri belum pernah bertemu dan diberi kesempatan untuk mengobrol. Karena tugas dan rapat dia jadi terlambat hampir satu jam.

Naina memang ditugaskan di udaipur dan orang tuanya tetap di mumbai. Karena itu dia tidak pernah tahu kejadian apa di rumahnya.
" Maaf terlambat.." Naina masuk ke dalam rumahnya yang langsung disongsong ibunya.
" Kami sudah menunggu lama..." ujar ibunya. Naina memberi salam pada keluarga Verma, dan pandangannya berakhir pada seorang pria yang duduk paling ujung dengan jas dan kemeja putih aga terbuka kancingnya. Hingga dadanya terlihat sebagian. Naina tersenyum dan memberi salam dari jauh. Dia mengangguk dengan tanpa ekspresi.

Setelah basa basi mereka mulai bicara soal perjodohan. Dan dev diberikan kesempatan untukk bertanya apa saja pada Naina.
" Anda polisi.. bagian?" tanya Dev
" Kriminal.."
" Kriminal? Berurusan dngan penjahat?" Dev terlihat kaget dan memasang muka aneh.
" Ya.. dan aku harus meyelesaikan kasus penyelundupan dan perampokan bank-bank yang terjadi saat ini."
" Apa aku tidak salah dengar?" dev tampak tak suka.
" Ada masalah?" tanya Naina sudah menebak arah bicara Dev.
" Aku ingin istri yang setia menanti aku pulang bekerja. Menantiku, mengurus anak-anakku dan menyambutku ketika aku tiba. Bukan yang..."
" Dan semua keingnan anda tak akan terwujud jika kejahatan masih terjadi di kota. Narkoba, senjata ilegal akan mengancam masa depan anak-anak kita." Naina jadi tegas.
" Aku tahu.. tp itu aku tak harus tahu. Itu urusan penegak hukum."
" Dan akulah penegak hukum itu.."
Semua saling berpandangan mendengar debat dua orang yang hendak dijodohkan.
" Dan jika kau tak seperti keinginanmu atau gagal menangkap mereka??.."
" Aku mengerti tuan Verma... aku persilahkan kau mencari wanita lain.." Naina tersenyum manis. Semua menarik nafas panjang dan saling memandang. Dev mengangguk-angguk memandang Naina yang memandang orang tuanya.

KUMPULAN KISAH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang