Walau sesaat,selama detik selesai berbicara,aku harap dirimu tak membias secepat itu.Aku denganmu,bertemu hanya sesaat tak lebih dari mata berkedip akan tetapi haruskah engkau melupakan kenangan bersamaku.Teman malamku,seketika kau membinasakan sepiku,menghancurkan belenggu mati rasa,kau memberiku hidup kala dingin ingin memusnahkanku meskipun sesaat sekejap mata saja.Teman malamku,mungkinkah esok kau masih mengingatku ketika pertemuan kedua dengan warna yang berbeda?aku tak sanggup kembali lagi dibui sepi hingga kerelung nadir,aku tersiksa,aku mati rasa.Hangat sesaat waktu lalu,awal cerita indahku dari guratan masa lalu,cinta terperi luka ingin segera aku akhiri dengan berlabuh sekali lagi kepelukan hangatmu.Teman malamku,kini baitku bewarna hijau terang karena limpahan rasamu meskipun sekejap sungguh berarti bagiku,memulai lembaran baru,sebagai pemain awal hikayat,sesaat ketika itu,aku merasakan makna dari sebuah arti,lembaran baru takdirku perlahan terlihat utuh karnamu
