2. Impian itu ....

151 8 2
                                    

2. Impian itu ....

                Aku masih berdiri di atas panggung besar ini. Mataku tak lepas ke arah para penonton yang masih meneriakkan namaku. Meng-elu – elukanku. Tak hanya itu, dari sapuan sorot lampu stadion besar ini, aku dapat membaca baner-baner di antara para penonton yang bertuliskan 'We Love You, Kelly !!' 'Kelly, my Baby!', 'I love you, Kelly !!!' . Aku semakin tersenyum sumringah penuh bahagia.  Mereka menyukaiku, mereka mencintaiku ! Mereka semua adalah penggemarku yang memenuhi O2 Dublin untuk menyaksikan konser perdanaku.

Semua persis dalam konser konser Northside yang tak pernah bosan aku lihat dari DVD tua milik Dadda. Aku tak bisa mengungkapkan perasaan ini. Jika aku bisa berteriak terus, aku akan terus berteriak hingga suaranya habis, hahhhahaha, Hell, inilah saat yang aku tunggu-tunggu, memiliki konser sendiri, konser Kelly Egan !!!' Mimpi menjadi nyata!

    "Kelly..."

Tak kuindahkan panggilan itu. Aku tidak mau turun, aku tidak ingin meninggalkan panggung konsernya, aku ingin tetap berada di sini !

    "Kelly...!"

Aku tetap tak bergeming, hanya mengibaskan tangan, mengartikan, Pergi kau, jangan ganggu aku

    "Kelly, banguuuuunnnn !!!!! Kamu ada di koran pagi niiiihhh!!!!"

Aku terhenyak kaget dengan kata koran, dan itu suara Finnian. Eh, siapa yang ada di koran? Akuu???

Mataku langsung terbuka dan melihat Finnian sudah ada di tempat tidurku dengan memegang koran pagi di hadapkan ke wajahku

Finnian tersenyum senyum dengan mengibas-ngibaskan koran yang dimaksud.

    "Yang bener, Kak ???" dan langsung  merebut korannya.

Aku membaca halaman yang telah dibuka Finnian. Terpampang di sana gambar aku bersama dadda di atas panggung pada acara semalam.

   "Little Shining Star ...,  Keevan Egan menurunkan bakat musikalitas pada putranya. Kelly Egan (14 tahun), putra ketiga Keevan Egan, tampil bersama Ayahnya pada malam penghargaan Meteor Awards 2007. Lagu lawas milik grup dahulu ayahnya bergabung, 'Last Mile on The Way,  menghipnotis hampir 2000 tamu yang menghadiri ajang bergengsi negeri ini, dan mendapatkan standing applause di akhir penampilannya. Akankah ini menjadi titik awal dari Kelly Egan untuk menjadi seorang bintang muda besar, mengingat sang ayah adalah produser bertangan dingin yang telah melahirkan banyak bintang-bintang baru berbakat ? Kita lihat saja .... '

Aku membaca dengan takjub, terlebih itu adalah dari harian 'Morning Herald'.

   "Dadd !!!!" bergegas aku melompat turun dari tempat tidur dan berlari keluar mencari dadd.

Finnian geleng-geleng kepala di belakang, dan menyusul adiknya keluar.

    "Kelly, jangan lari-lari !" seruan Maa terdengar dari ruang makan, yang pastinya mendengar derap kakiku dan hanya aku yang memiliki kebiasaan berlari di dalam rumah. Dan jika Maa ada di ruang makan, itu berarti ia sedang menemani Dadd sarapan pagi.

Betul sekali, Dadd sedang menikmati sarapan pagi ditemani Maa dan Ally.

    "Dadd !! sudah baca koran pagi ?" tanyaku langsung dengan nafas memburu.

Dadda mengangguk dengan tersenyum simpul, tanpa menengok padaku, masih menikmati potongan omelet. Maa pun tersenyum padanya.

Finnian sudah duduk di samping Ally, membuka piringnya dan mengambil roti panggang ke piringnya.

Aku tersenyum sumringah, "Jadi? Kapan aku akan punya single, Dadd ?" penuh semangat.

UHUK ! Dadda hampir tersedak dibuatnya, dan terbatuk-batuk kecil

Love, Popularity, FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang