Ify setengah berlari ke kelasnya dan sedikit terengah-engah...
"Huff..." keluh Ify sembari meletakkan tasnya dan segera duduk..
"Loe abis maraton Fy?" ledek Cakka
"Iya, maraton di tembok Cina!" balas Ify
"Udah nyantai-nyantai.. Kenapa loe?" tanya Agni
Ify menarik nafas dalam, "Capek, ntar deh gue cerita..." jawab Ify singkat dan langsung menyergap botol minum di tas nya...
"Halooo semuaaaaa...." Iel tiba-tiba masuk kelas dengan muka ceria dan sangat manis melebihi 1 ton gula...
"Weeee.. ada angin apa nih...?" selidik Cakka
"Ehm.. Loe abis diterima ya?" tebak Ify
"Terima siapa?" Gabriel meletakkan tas dan segera duduk.. Ify dan Agni langsung menoleh belakang untuk menyelidiki temannya itu lebih lanjut..
Gabriel nyengir melihat tampang mereka bertiga...
"Yel! Loe jangan nyengir doang! Cerita loe kenapa??" ujar Cakka tak sabar
"Gini-gini..." ia malah tersenyum, "Ga ada apa-apa, gue biasa aja kok, yang mungkin emang gue dari sononya ganteng kali, jadi sekali gue senyum taulah akibatnya..."
"Ehmm... Udah deh ga usah narsis dulu... Loe diterima Shilla?" Ify nyolot to the point
Senyum Gabriel seolah-olah pudar tetapi ia segera menutupinya dengan melirik Agni yang tersenyum menatapnya..
"Ga! Kata siapa Fy!! Gue mah... gue..." Iel ragu-ragu
"Udah jujur aja!" dukung Agni
Gabriel menghela nafas, dan menceritakan semuanya, termasuk rencana ia dan Agni
"Gila tu cewek!" respon Cakka geregetan
"Ga nyangka kan loe?" tanya Iel
"Dia kira enak apa digantung gitu!" kata Cakka lagi
Ify tersenyum, "Padahal gue sih setuju-setuju aja, karena menurut gue loe pasti bisa ngubah semua sifat Shilla yang bisa dibilang terlalu angkuh itu, tapi kalo dia udah bilang gitu yaaaa..." Ify mengangkat bahu
"Gue bingung sama jalan pikiran dia, ya udahlah, gue penasaran gimana respon tu cewek pas liat gue ntar..."
"Sama siapa Yel?" tanya Cakka
"Tenang aja! Loe liat aja ntar..."
"Cool!!! Gue jadi ikut penasaran gimana respon dia! Yang jelas kalo dia keliatan jelous artinya dia emang suka sama loe!" Cakka keliatan semangat
Gabriel hanya tersenyum, sedikit melirik Agni karena ia tau apa yang ada dipikiran Agni, yaitu Cakka pasti bakal ngerasain hal yang sama kaya Shilla, mungkinkah??
.......................................
Waktu istirahat tiba, kursi yang diduduki Ify terasa dilem maut, ia tidak mau bergerak sama sekali dari sana..
"Loe ga mau ke kantin Fy?" Agni menghentikan langkahnya sedikit heran melihat Ify
"Eh.. iya,, nggak lah..." jawab Ify nyengir
"Kenapa? Ayolah! Gue bisa bosen ngobrol sama dua orang ini!" bujuk Agni
"Ga deh! Gue ga laper..."
"Minimal loe temenin dong.. Fy..." Agni menarik-narik tangan Ify..
"Woi! Buru!!" teriak Iel
"Ayo Fy!!!" Akhirnya Ify terseret oleh Agni dan terpaksa ikut ke kantin..
