Prolog

15.9K 696 54
                                    

New River Gorge, West Virginia.

21 Mei 1995

Pukul 22:00

Suara teriakan menggema seisi ruangan, tangis putus asa memecah keheningan malam, seorang pria berjalan mondar-mandir sambil mengacak-acak rambutnya, sesekali ia melirik jendela yang ditutupi kain hijau, tiba-tiba suara tangisan itu berubah menjadi suara tangisan bayi, seorang perempuan pun keluar dari ruangan itu dan tersenyum.

"Selamat! istri anda melahirkan bayi kembar perempuan," ucap suster itu kepada pria tersebut, wajah pria yang tadinya khawatir itu berubah menjadi bahagia, ia segera masuk ke ruang persalinan istrinya.

Disana ia melihat istrinya sedang menyusui salah satu bayinya, pria itu pun menghampirinya, "Lihat, mereka cantik kan?"

"mirip sepertimu," jawab pria itu.

"Biar aku gendong yang satunya," pria itu mengambil bayi yang satunya.

"Hati-hati, bayi itu sangat sensitif," ia tersenyum lalu mengangguk.

"Omong-omong kita beri nama siapa bayi kita," tanya pria itu.

"Yang ini akan ku beri nama Anna," ucapnya sambil mengelus bayi nya.

"Nama yang bagus, kalau yang ini akan kuberi nama Lucy, bagus kan?"

"Iya," jawab wanita itu.

"Aku punya berita bagus, aku dapat kerja di Indonesia, kita akan pergi ke sana dan memulai hidup baru dengan anak-anak kita, aku tau kau tidak merasa nyaman tinggal disini bersama orang tuaku, tapi aku selalu ingin membuatmu bahagia" Robert tersenyum dan membelai pipi  Diana, Senyum Diana mengembang, ia terlihat begitu bahagia.

"sekarang kau pulanglah, aku akan menyusuinya," ucapnya sambil meminta bayi yang tengah digendong suaminya, dia pun mengangguk lalu beranjak pergi.

Setelah pria itu pergi, Diana menyusui Lucy dan meletakkan Anna disampingnya, perlahan ia merasa ada yang aneh pada putrinya, ia pun terus menatap Lucy, tiba tiba mata Lucy terbuka dan berubah menjadi merah lalu ia menyeringai, wanita itu kaget dan hampir melemparkan bayi kecilnya, ia pun melihat ke arah bayi itu lagi namun matanya tertutup layaknya bayi yang baru lahir.

Robert menaiki mobilnya, senyum tipis terukir di bibirnya, ia bahagia atas kehadiran anak pertama di hidupnya, ia pun menghidupkan mesin mobilnya dan ingin memberitahukan hal ini secepatnya pada kedua orang tuanya.

Seorang suster menuju ke kamar persalinan sambil membawa beberapa makanan, ia membuka pintu perlahan dan mendapati Diana tengah mencoba menggapai pisau bedah di mejanya, ia pun berlari menghampiri wanita itu.

Diana yang menyadari kehadiran suster itu segera mengambil pisau itu dan mengayunkannya pada Lucy namun suster itu dengan cepat menahan tangan Diana, "tolong! tolong!" teriaknya berulang kali, mimik wajah Diana berubah menjadi khawatir, ia menusuk dan merobek tangan suster itu tepat di lengan kanannya, darah mengalir deras dari lengannya, ia berteriak kesakitan.

Diana berdiri dan berlari dengan sisa tenaganya yang masih tersisa, Para suster berdatangan dan menolong suster itu, salah satu pegawai rumah sakit juga menelpon suaminya, sebagian suster dan pegawai rumah sakit mengejarnya.

"Aarghh," Diana menahan sakit di perutnya dan terus berlari, sebuah kereta kuda berada tepat di depan rumah sakit, seolah bersedia untuk membantu Diana, Wanita itu menaiki kuda tersebut dan mencambuknya hingga ia berlari sangat kencang, ia mulai merasa tenang saat tidak melihat siapapun berhasil mengejarnya, namun Lucy tak berhenti menangis, tanpa ia sadari dari arah kanan ada cahaya mendekat dan kudanya tertabrak sehingga ia terpelanting jauh dari seberang jalan, tepatnya di hutan rimbun yang berada tepat di kanan jalan.

Robert memanggil manggil Diana, ia berada di pinggir jalan sambil membawa senter, dengan hati-hati Diana bangun dan berlari, namun Robert berhasil mendengarnya dan mengikuti Diana.

Diana terus berjalan, walaupun tubuhnya sudah penuh luka, ia tetap menggendong Lucy dan berjalan semakin masuk ke dalam hutan, hingga akhirnya ia sampai di tebing curam, langkahnya berhenti dan ia tersenyum.

"Untuk apa kau melakukan ini Diana, apa kau sudah gila? Aku tak akan pernah memaafkanmu kalau kau melakukan itu!" ucap Robert sembari menatap istrinya yang sudah kotor dan penuh luka.

"Aku ingin membunuh Lucy," ucapnya sembari terisak menahan tangis, "maafkan aku suamiku, dia tidak pantas hidup," lalu ia pun terjun kesungai yang tepat berada di bawah tebing bersama Lucy di gendongannya.

"Tidaaaaak!" jerit suaminya, ia langsung melongok ke bawah tebing, istrinya telah hilang namun bayinya tersangkut di tebing, rupanya bayi itu tidak jatuh bersama istrinya , ia pun segera mengambilnya lalu memeluk bayi itu.

Di rumah, ia meletakkan kedua bayinya di tempat tidur bayi yang sudah ia siapkan sebelumnya, lalu matanya melirik ke Lucy, "Kenapa ini harus terjadi, kenapa ibumu begitu tega untuk membunuhmu," ia mengusap air mata yang membasahi pipinya lalu menggendong Lucy yang menangis, tiba-tiba secarik kertas jatuh dari pinggang Lucy, ia pun mengambil kertas itu dan meletakkan Lucy kembali di samping Anna, lalu ia membacanya.

'Kepada Robert suamiku, jika kau menemukan kertas ini, itu berarti kau sudah berhasil menghancurkan keluargamu sendiri dengan menyelamatkan bayi ini dariku, dia bukanlah manusia melainkan setan, jadi aku harus untuk membunuhnya sekarang juga sebelum ia beranjak dewasa, dan kau juga harus melakukan hal yang sama kalau kau tidak ingin kehilangan Anna'.

One Dead TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang