USA

697 24 2
                                    

Entah apa yang ada di dalam fikiran Lisa,selama perjalanan Lisa hanya bisa diam seribu bahasa untuk membuka mulut pun rasanya terlalu berat,ia masih kefikiran dengan mamahnya di rumah ia tak tega harus jauh dengan mamahnya

Melihat adiknya diam dan melamun kak Daniel pun merasa bersalah

"Nih kamu makan dulu"
Kata kak Daniel seraya memberikan makanan yang ada di dalam pesawat

Seolah tak mendengar ucapan kakanya Lisa terus saja melihat keluar jendela

Andai ajah aku bisa terjun, mungkin aku bakal terjun sekarang juga *batin Lisa

Dan akhirnya kak Daniel pun pasrah dengan sifat adiknya ini,memang dari dulu Lisa kalau ngambek pasti lebih memilih untuk diam,pernah suatu haru kak Billa bertanya dan jawaban Lisa adalah

"Untuk apa bicara jika tidak menyelesaikan masalah,lebih baik diam,setidaknya diam itu tidak memperkeruh masalah"

Memang Lisa memiliki sifat judes tapi terkadang ia juga manja,entah dari mana sifatnya ini di tiru tapi karna sifat itulah Lisa di sayang oleh kaka kakanya terutama Kak Daniel

***Ladys and gantelman harap kencangkang sabuk pengaman anda dan luruskan kursi anda,karna kami akan melakukan pendaratan *kurang lebihnya kaya gitu laaah ya *

Suara pramugari menandakan kita akan landing di bandara USA

"Deek"

Panggilan pertama tak di jawab

"Adeeek"

Kedua pun di acuhkan

"Monalisa Ratuliooooooon"

Ketigapun tetap sama

*krik *krik *krik

"MONALISA RATUNGOMPOOOOOOOOL u can hear me?"

"Whaaat?aku ngga budek kak"

"Lagiaaan dari tadi juga di panggilin"

"Iya kenapa?" Jawab Lisa judes

"Kita bakal landing sebentar lagi,kencenengin tuh seatbellnya"

Lisa pun mengencangkan sabuk pengamannya tanpa banyak bertanya

Beberapa menit kemudian Lisa dan kak Daniel pun turun dari pesawat,,

Dan di pintu masuk bandara sudah ada kak Billa kak Intan dan suami kak Intan yaitu Edward

Kak Billa lah yang pertama menyambut kedatangan Lisa

"Haaaloooo cantiiiik" ucap kak Billa sambil memeluk Lisa

"Heeey apa kabar honey" di lanjut kak Intan

Dan terakhir kak Edward
"Heeey how are u my litle sister"

Tak seperti Lisa biasanya yang slalu bawel dan ramah terutama pada kak Edward, Lisa dan Edward sudah seperti saudara kandung apapun keinginan Lisa pasti Edward kabulkan bagi Lisa Edward adalah ibu peri, Tapi kali ini walaupun Lisa bertemu Edward Lisa masih berfikir bagaimana dengan ibunya

Ke tiga saudara Lisa pun menyadari ada yang salah dengan adik kecilnya ini

"Whats wrong with Lisa?"
Tanya Edward pada Daniel

"I don't know ,mungkin dia merindukan mom" jawab Daniel

Edward pun mengerti keadaan Lisa, dulu saat pertama kali Intan pindah negara pun sama seperti itu

tak mau melihat bocah kecilnya itu diam Edward,Billa dan Intan pun mengajak Lisa untuk jalan jalan sebentar keliling Amerika

"Hey baby are u okey?" Tanya Edward pada Lisa saat dalam mobil

"Am oke Ed" jawab Lisa tetapi masih setia memandang ke luar jendela

"Cantiiik,kamu lapar ngga?kita makan dulu yah?" Kak Intan

Lisa hanya menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan kak Intan

"Tapi aku laper kak?!" Celoteh Billa

"Ya udah kita makan dulu ajah yah"

Mobil pun putar balik menuju restoran keluarga Edward,

Selama di USA Lisa terus saja diam,ketika makan pun sama ia malah menangis ketika melihat makanan sambil berbicara

"Mamah udah makan belum yah?mamah makan apa?"

Walaupun suara yang di keluarkan Lisa sangatlah kecil tapi tetap saja masih bisa di dengar oleh yang lain

Billa pun tak kuasa melihat adiknya menangis seperti itu ia meminta izin untuk ke kamar mandi

Edward pun merasa bingung dengan keadaan Lisa,ia berubah 180° dari biasanya , ini bukan Lisa yang Edward kenal untuk pertama kalinya Edward melihat Lisa seperti ini

Edward pun menyenggol lengan Intan dan Intan pun menyadari itu

Di sebuah negara lain pun ada seorang ibu yang merindukan anaknya

Tepat di depan televisi, biasanya slalu ramai oleh suara Lisa ,sosok yang ceria, penurut, tapi kini rumah yang ia tinggali serasa hampa,

Tak di sadarai setetes demi tetes air mata pun terjatuh

"Lisa mamah kangen" batin mamah

Akhi Ajarkan Aku Untuk BERHIJABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang